Taehyung kewalahan menenteng belanjaan menuju meja kasir.Mereka benar - benar niat untuk urusan menghukum dirinya.
Sungguh, sangat membutuhkan perjuangan ekstra mengingat ia berjuang sendirian dengan keadaannya yang habis dipukuli.
Kakaknya? Jangan ditanya. Nyatanya dua mahluk tidak berguna itu hanya menontoni dirinya dari meja kasir supermarket.
Oh, jangan lupa dengan wajah sinis mereka yang memuakkan itu.
Seperti biasa, Hoseok melempar gurauan yang tidak ada lucunya sama sekali di telinga Taehyung.
"Hey! apa kau tidak ada niatan untuk membayar hutang kakakmu sekalian?" sapanya dengan senyum lebar sebari melirik Namjoon dan Jin.
Taehyung hanya membalasnya dengan tatapan tajam, setajam pisau dapur yang siap mengiris daging.
"Hoseok! jangan memalak nya. Bisa -bisa ia trauma belanja di sini lagi, karena uangnya selalu habis untuk membayar hutang" seru Yoongi dari balik rak - rak berisi snack, tidak ketinggalan meledeknya.
"Sudahlah, cepat layani adikku atau aku akan berhutang sampai toko ini bangkrut" ujar Namjoon dengan nada mengancam, sedangkan Jin tidak tahan lagi untuk meledakkan tawanya.
"Tenang saja, kan' Taehyung akan selalu melunasi nya. Sudahlah, kau tidak perlu khawatir"
Taehyung mendengus gusar mendapati dirinya selalu menjadi bahan bullyan mereka.
"Jangan ngambek begitu. Aku hanya bercanda, jangan dimasukkan hati" sahut Hoseok sebari menghitung belanjaan.
Ketika semua belanjaan selesai dihitung, Hoesok lalu menyebutkan nominal yang harus dibayar Taehyung.
Dengan berat hati, Taehyung merogoh saku celananya dan
baru sadar ketika tidak menemukan uang di dalamnya.Sial! bisa - bisanya ia melupakan kalau semua uangnya sudah lenyap dirampas dua iblis itu.
Taehyung kebingungan sendiri. Hal tersebut dapat dengan mudah ditebak oleh Yoongi yang entah dari mana sudah berdiri di dekatnya.
"Jangan bilang kalau kau lupa membawa uang?"
Taehyung merasakan keringat dingin menetes di dahinya. Lalu sesaat kemudian mengangguk malu dan detik berikutnya malah membuat suara gelak tawa bergema di seluruh penjuru toko.
Banyak pembeli lain yang mengarahkan pandangan ke arah mereka, membuat perasaan malu berlipat ganda.
"Hahaha.. kalian bertiga kompak sekali! Mau kakak ataupun adik, kalian sama - sama hobi berhutang ya?" ledek Jungkook yang berada tepat di belakangnya, menanti giliran membayar.
Raut wajah Namjoon dan Jin tidak terbaca, mereka menatap Taehyung galak seperti ingin melahapnya hidup - hidup.
"Sudah puaskah kau membuat kami malu?" sindir Jin yang menyadari semua orang kini menjadikan mereka bahan olokan, belum lagi di hadapan para sahabatnya.
Namjoon berdecak, lalu merogoh uang dari sakunya.
"Tidak ada yang akan berhutang hari ini" ujarnya dingin sambil menyerahkan uang dengan jumlah yang pas.
Jin menyambar barang belanjaan secepat kilat, kemudian keluar bersama Namjoon.
Taehyung tercengang melihat aksi mereka, kerasukan apa kedua kakaknya itu hingga mau membayar?
"Wow" hanya satu kata yang terlontar dari mulut orang - orang. Seperti melihat keajaiban dunia, yang tidak bisa digambarkan oleh kata - kata."Wah.. kau spesial sekali Taehyung! pertama kali Jin dan Namjoon rela mengorbankan uang mereka untuk seseorang. Padahal, setiap mereka belanja di sini tidak pernah mau membayar" Ujar Yoongi serius.
Hoseok pun tampak takjub melihat nya. Mulutnya menganga sangat lebar, hingga cukup untuk di masukkan bola basket.
"Aku pikir, mungkin mereka mendapat pencerahan setelah memukulmu" Jimin berkomentar.
"Pencerahan? Seperti merasa bersalah begitu?? Kalau memang benar, berarti-woah!!" Jungkook semakin takjub menatap Taehyung.
Kerumunan orang di toko Yoongi juga semakin heboh berspekulasi setelah mendengar pernyataan Jungkook.
Taehyung bingung sekaligus bimbang, antara harus senang dianggap spesial atau harus merasa bersalah karena telah mempermalukan kedua kakaknya.
Eh, bersalah?
Tidak, tidak! sejak kapan ia peduli dengan duo iblis itu? pasti otaknya sudah konslet.
Taehyung tanpa sadar menggelengkan kepalanya, menghalau semua pikiran aneh itu.
Gerakan Taehyung tadi, tidak luput dari pandangan Yoongi yang memandangnya sambil menaikkan sebelah alisnya.
Lagipula, ada kemungkinan jika uang yang dipakai membayar tadi itu adalah uangnya yang di rampas oleh mereka.
Ya! Pasti begitu.
Kalau seperti ini, sama saja artinya dengan ia yang membayar.
'Huh! Apanya yang spesial?!'
Mendadak Taehyung menjadi kesal sendiri.
"Kau kenapa, sakit?" Kali ini Yoongi bersuara.
"Tidak. Aku pergi dulu" Taehyung langsung beranjak pergi, meninggalkan segerombolan orang yang penasaran akan tingkah kim bersaudara hari ini.
"Apa mereka salah makan?" Hoseok berbisik heran, yang disetujui semua orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Brothers✔
FanfictionDimana pun aku pergi Apapun yang aku lakukan Aku akan menunjukkan kepadamu, Sama seperti aku diasah pedangku Untuk semua orang yang memandang rendah diriku