Aneh sekali, Taehyung baru saja sadar, namun yang ia temui adalah ruang inap rumah sakit."Kau sudah sadar? Hey! Kau ingat aku? "
Itu suara Namjoon yang berdiri menatapnya dari pinggir ranjang rumah sakit.
"Hey, dia sudah bangun! Panggil dokter cepat! " teriak Jin merespon.
"Apa maksudmu? Tentu saja aku ingat, kau Namjoon bukan? Kakakku"
Jawab Taehyung bingung,'apa dia pikir aku hilang ingatan?'
Sebenarnya, ada perasaan jengkel ketika menyebut kata 'kakak' ketika mengingat kelakuan kedua mahluk yang tidak pernah waras itu.
"Kau membuat kami semua khawatir. Semenjak kau terjatuh di hari pernikahan itu, ibu takut kau tidak selamat. Tapi, sekarang kau ingat kami kan, sayang?" tanya Ibunya.
Ada raut khawatir bercampur lega yang ketara di wajahnya.Ah iya, Taehyung baru ingat kalau penyebab ia berada disini karena ia terjatuh.
Tapi anehnya, kelakuan Namjoon dan Jin saat ini tidak menunjukkan tanda-tanda mengejek, bahkan kini lebih kearah khawatir.
Apa mungkin ini hanya bagian dari sandiwara mereka?
"Kalian ini kenapa? Sudah pasti aku mengingat semuanya. Memangnya, kalian pikir aku amnesia?"
Taehyung belum sepenuhnya menanyakan apa saja yang terjadi, saat seorang dokter masuk ke dalam dan memeriksanya.
Dokter itu berkata jika Taehyung sudah boleh pulang sekitar dua hari lagi. Taehyung semakin penasaran apa yang terjadi setelah ia terjatuh.
'Apa Jin dan Namjoon menyesal? Dan bagaimana pernikahannya? Ah kenapa aku merasa kecewa karena harus bangun?' batin Taehyung.
"Kau membuat semua orang panik, aku pikir kau melupakan kami karena kepalamu bocor begitu. Yah, kurang lebih seperti yang ada di film - film, begitulah. Tapi syukurlah ternyata kau masih ingat" Jin membuka suaranya.
"Bagaimana dengan pernikahan ayah dan ibu? " tanya Taehyung cepat, berharap jika hari dimana ia terjatuh tersebut hanya mimpi belaka dan kenyataan nya ibunya belum menikah. Jadi, Taehyung masih punya kesempatan untuk menolak pernikahan itu.
"Kami kira kau mengingat semua nya? Ah, pernikahannya sudah lewat seminggu sejak kau koma di rumah sakit"
Ayah tersenyum menatapnya."Seminggu?"
Selama itukah ia tidak sadarkan diri?
"Kata dokter kau sudah membaik. Tapi, karena kecelakaan itu, kau harus ikut terapi untuk menghilangkan rasa syok"
Mendengar penjelasan Jin tadi, Taehyung mengusap wajahnya dengan kedua tangan, frustasi.
Baru saja ia merasa punya harapan untuk mengakhiri kenyataan pahit memiliki keluarga baru. Tetapi, ternyata sudah terlambat.
"Masih ada yang sakit? kau terlihat rapuh sekali, kau harus makan agar cepat sembuh" Namjoon bergerak mengambilkan mangkuk berisi bubur untuk di makan Taehyung.
"Kalau begitu, kalian berdua jaga Taehyung ya. Ibu dan ayah harus berangkat kerja" pamit kedua orang tuanya yang kemudian berlalu pergi.
Taehyung hanya menatap kedua orang yang sekarang sudah berdiri di kedua sisi ranjang. Menatapnya balik dengan tatapan hangat, sehangat mentari yang mengintip dari celah jendela.
"Kau tidak mau makan? Ayo buka mulutmu" kata Namjoon lagi, kali ini ia sudah menyondorkan sesendok bubur ke arah Taehyung yang terlihat ragu.
Bagaimana pun perubahan sikap mereka saat ini, tetap tidak akan bisa meluluhkan Taehyung yang masih trauma dengan bayang-bayang perbuatan mereka dulu.
'Apa mungkin mereka lah yang merencanakan kecelakaan itu? Kalau begitu, tidak menutup kemungkinan jika bubur ini berisi racun. Aku tidak boleh tertipu' batin Taehyung menegaskan dirinya agar tidak tertipu sifat baik kedua kakaknya.
Banyak hal yang harus ia pastikan terlebih dahulu.
"Kau tidak suka bubur ya, mau aku belikan makan di luar? Memang 'sih, bubur rumah sakit rasanya pasti hambar" kini Jin bertanya setelah lama melihat Taehyung tidak bereaksi apa pun.
"Eh, tidak perlu kok" jawab Taehyung cepat. Ia agak terkejut mendengar perkataan Jin, sehingga refleks memakan bubur yang di sodorkan Namjoon tadi.
'Sepertinya mereka memang sudah berubah' pikirnya lagi, tidak begitu yakin.
***
Malam ini tampak berbeda. Taehyung membalut tubuhnya dengan selimut tebal karena udara dingin seperti menusuk kulitnya.
Namun, matanya masih sanggup terbuka ditemani pikiran yang kacau. Otaknya terasa terombang-ambing.
Terlalu banyak kejutan hari ini. Mulai dari keajaiban ia bisa terbangun setelah terjatuh dari tangga di hari pernikahan seminggu yang lalu, hingga perubahan drastis dari perilaku Namjoon dan Jin atas dirinya.
Rasanya dunia telah terbalik selama ia kehilangan kesadaran.
Taehyung merasa tidak siap melihat hari esok.Semuanya berbeda.
Apa benar mereka hanya berpura-pura bersikap baik untuk meluluhkan hatinya?
Tapi, kenapa? Untuk apa, pula?
Tidak ada alasan yang kuat atas perubahan sikap mereka yang ekstrem ini. Jika hanya karena menyesal, rasanya tidak mungkin.
Tapi, bagaimana jika kenyataannya begitu?
Tidak! Taehyung menggeleng kuat.
Ia masih ingat betul. Tidak akan pernah ia lupakan begitu saja tabiat buruk mereka padanya selama ini.
Ingatan buruk tentang perlakuan mereka padanya, tidak akan bisa dikubur begitu saja.
'Aku tidak boleh tertipu pada topeng mereka! Tidak boleh sekali pun! Akan ku jatuhkan semua topeng mereka. Sudah cukup drama yang mereka tunjukkan padaku. Aku harus membalasnya'
Taehyung bertekad.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Brothers✔
FanfictionDimana pun aku pergi Apapun yang aku lakukan Aku akan menunjukkan kepadamu, Sama seperti aku diasah pedangku Untuk semua orang yang memandang rendah diriku