Sempurna itu bukan perkara harta dan tahta, tapi bagaimana kamu bisa memberikan seluruh jiwa dan raga pada orang yang kamu cinta.
●○○○●
Tiga bulan, terhitung sejak Rafa menyatakan cintanya pada Karen. Dan sampai saat ini, hubungan mereka tetap terjalin. Perselisihan memang ada, tapi mereka bisa menyelesaikannya dengan baik.
Terkadang, Rafa harus mengalah dengan kekerasan kepala Karen. Pun, dengan Karen. Ia juga terkadang harus menuruti kemauan Rafa agar lelaki tersebut tak merasa tersakiti egonya.
Perempuan dengan keras kepala.
Dan laki-laki dengan egonya.
Kedua hal tersebut telah menjadi kodrat dalam kehidupan. Dan sebagai manusia, kita harus bisa mempersiapkan diri dengan resiko atas semua hal yang terjadi.
Suara denting ponsel membuyarkan lamunan Karen akibat memikirkan tugasnya. Ada sebuah pesan dari laki-laki yang menjadi warna dalam hidupnya belakangan ini. Senyum tipis muncul di wajah Karen begitu membaca isi pesannya.
Rafa❤
Kuliahnya udah selesai belum? Kalau udah aku tunggu di rooftop sayang💕Kemudian, jari Karen bergerak lincah membalas pesan Rafa dengan kata 'okay, I'll be there.'
Tangan Karen mengemasi barang-barang yang ia keluarkan. Setelah dirasa sudah, kakinya melangkah menuju tempat yang sekarang sangat ia hafal. Karena tempat tersebut seeing dikunjunginya bersama Rafa maupun sendirian.
Ketika rasa suntuk akibat tugasnya, ia akan kesana untuk menikmati pemandangan kota disertai semilir angin yang begitu menyegarkan. Ditambah suasan tenang yang begitu nyaman membuat Karen betah disana walau hanya sendirian.
Saat kakinya menapak pada undakan terakhir tangga, Karen bisa melihat punggung seorang pria yang tak asing lagi baginya lewat jendela pada bangunan kecil yang menjadi akses penghubung di rooftop ini.
Pemuda itu tengah memangku sebuah gitar, langkah kaki Karen mendekat dan ia bisa mendengar samar-sama lagu yang dinyanyikan Rafa. Karen tersenyum kecil saat mendengar bait yang dinyanyikan Rafa.
Well I found a girl beautiful and sweet
Tiba-tiba tubuh Rafa berbalik menghadap Karen tanpa menghentikan aktivitasnya. Pemuda itu tahu jika Karen telah tiba, tetapi ia lebih memilih diam menunggu Karen mendekat.
I never knew you were the someone waiting for me
Dua lesung pipi langsung tersuguh di hadapan Karen saat melihat Rafa tersenyum begitu manis. Rafa memberi isyarat pada Karen untuk duduk di sebelahnya. Karen pun segera mengambil posisi di sebelah pemuda yang saat ini berstatus sebagai kekasihnya.
'Cause we were just kids when we fell in love
Tanpa disadari, Karen menyanyikan bait selanjutnya. Rafa sengaja tidak melanjutkannya karena ingin mendengar suara Karen ketika bernyanyi.
Selama ini Karen selalu menghindar ketika Rafa memintanya bernyanyi, alasannya klasik, karena suaranya jelek. Namun Rafa tahu, jika Karen memiliki suara yang lumayan merdu. Hanya saja perempuan itu tak mau mengakuinya.
Not knowing what it was
I will not give you up this time
But darling, just kiss me slow, your heart is all I own
Mata Rafa menatap lekat Karen yang saat ini tengah memandangnya. Mendengarkan dengan seksama suara Karen yang begitu menjiwai. Kemudian, laki-laki tersebut melanjutkan bait selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
K H I A N A T
General FictionPengkhianatan bukan sekedar melukai perasaan, melainkan juga akan meruntuhkan sebuah kepercayaan. Jika sebuah kepercayaan telah dihancurkan, jangan pernah mengharapkan kesempatan kedua yang akan memutar balikkan keadaan. #1 kategori Kepercayaan [13...