⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠
TINGGALKAN VOTE & COMMENT!!Walaupun tak saling kenal,
Aku tetap menanti mu
Walaupun banyak orang yang menghadang niat ku untuk bersama mu*Mian Dirgantara*
_____________
----Selamat membaca🙆🙆
Sejak Mian mengumumkan status mereka didepan hal layak ramai, maka sejak saat itu hidup Ara mulai tidak tenang. Berita itu langsung tersebar luas, bahkan saat ini Ara merasa kupingnya sudah sangat memerah mendengar orang-orang membicarakan dirinya dan Mian.
Setelah apa yang disampaikan oleh Ibu Dwi selaku Wakil kepala sekolah, bahwa kelas telah ditetapkan dan sekarang semua siswa dipersilakan untuk masuk ke kelas masing-masing. Ara dan Ana ternyata sekelas lagi, yaitu 10 IPS 4.
Padahal saat mereka SMP, keduanya juga sekelas selama 3 tahun dan sekarang sekelas lagi sepertinya benar yang dikatakan oleh Ana kalau mereka berdua itu soulmate, seperti V dan Jimin. Setelah memasuki kelas untuk kesekian kalinya meraka memutuskan untuk duduk sebangku sama seperti dulu.
"Selamat pagi semua...saya ucapkan selamat datang kepada kalian semua karena telah berhasil masuk ke sekolah SMA Gantara High School ini." ungkapan selamat dari Ibu Ida selaku Wali Kelas 10 IPS 4 sembari tersenyum lebar dan bertepuk tangan.
🌙🌙🌙
Waktu yang ditunggu-tunggu oleh semua siswa akhirnya tiba, apalagi kalau bukan istirahat. Seperti siswa lainnya, Ara dan Ana sedang menuju kantin untuk menuntaskan lapar dan dahaga mereka.
Saking asiknya berbincang tanpa melihat ke Arah depan tiba-tiba saja Ara menabrak seseorang yang mengakibatkan dirinya terjatuh dengan posisi bokongnya yang lebih dulu menyentuh lantai, bahkan suara jatuhnya pun terdengar sangat tidak elegan.
"Awww....aduh kalo jalan liat-liat dong, sakit tau." rintihan dan umpatan Ara lontarkan untuk orang yang membuatnya terjatuh, padahalkan yang salah dirinya yang tidak memperhatikan jalan dan malah asik mengobrol.
"Lo nggak papa Ra?" tanya Ana, sambil berjongkok ingin membantu sahabatnya itu tapi terhenti saat mendengar suara seseorang.
"Sini gue bantuin!! " tiba-tiba sebuah tangan terulur untuk menolongnya, orang itu adalah Dimas yang berniat membantunya padahal bukan dia yang menabrak gadis itu.
"Gak usah kak, Ara bisa sendiri kok. " jawab Ara dengan canggung, sedangkan Mian yang melihat hanya diam memperhatikan interaksi keduanya.
"Udah gak papa, biar gue yang bantu! " untuk kedua kalinya tawaran itu diberikan padanya, tapi Ara masih diam tanpa menyambut uluran tangan seniornya itu.
Saat tangan Dimas akan terulur kembali didepan Ara, tiba-tiba saja tangan itu langsung ditepis oleh seseorang dan orang tersebut adalah Mian yang menatap cowok itu dingin dan wajahnya yang datar.
"Gue PACARNYA" ucap Mian dingin ditelinga Dimas, sembari mengulurkan tangannya namun tidak ditanggapi oleh Ara.
"Gak....gak usah kak, Ara bisa berdiri sendiri" dengan gugup Ara mencoba bersuara
Tanpa merespon ucapan Ara, Mian masih mempertahankan posisi tangannya yang terulur dengan mata yang menatap gadis itu tajam.
"Nggak... "belum selsai Ara bicara, tiba - tiba saja Mian berjongkok dan membantu dirinya berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Mianara
JugendliteraturBerawal dari hukuman menjadi kisah-kisah manis tak terlupakan. Hukuman yang membuat Ara terperangkap akan pesona seorang Mian. "Kak...kakak mau nggak jadi pacar aku? " ucap gadis manis itu dengan ragu. "Ok." jawab kakak seniornya itu. Sial ini ka...