🌙Part 10. Kotak bekal

10.6K 449 0
                                    

FOLLOW SEBELUM MEMBACA
TINGGALAKAN VOTE & COMENT!!

Ada yang diam-diam selalu memperhatiakan mu, dan diam-diam
memendamnya lama.

Mian Dirgantara


Klik 🌟, Vote, Commen, Follow

Ara dan Ana sekarang duduk dibarisan terakhir,karena mereka memang datang agak terlambat lantaran Ara yang memang dari UKS dan Ana yang menjenguknya.

Selama pengarahan yang diberikan oleh Osis di atas panggung, Ara sama sekali tidak fokus. Dia masih saja memikirkan  siapa itu Dinda? Sedangakn Ana yang merasa bahwa sahabatnya ini tidak mendengarkan pengarahan yang didepan, pun menoleh.

"lo kenapa sih ra? Dari tadi gue liatin lo kayak gak fokus gitu. "tanya Ana

" gak kenapa-napa kok, cuman pusing aja. " jawab asal Ara dan kembali untuk mencoba fokus mendengarlan pengarahan didepannya

"Ke UKS aja lagi kalo gitu" saran Ana, namun ditolak oleh Ara.

Akhirnya pengarahan yang diberikan pun selesai. Entah mengapa sedari tadi Ara  memang merasa sedikit bosan mendengarnya. Dan semua siswa di perbolehkan untuk beristirahat dengan diberi waktu 15 menit.

Semua siswa pun mengeluarkan bekal makanannya, namun tidak dengan Ara. Ia tidak membawa bekalnya, karena mamanya yang tidak sempat memasak lantaran bangun kesiangan. Alhasil Ara hanya bisa diam dan meneguk air liurnya.  

"Bekal lo mana? " tanya Ana

"Ara gak bawa.. " jawabnya dengan pelan takut ada Kakak seniornya mendengar.

"Lo gimana sih, yang ada kalo lo ketawan gak bawa bekal bisa-bisa lo dihukum! " jelas Ana

"ya....tapi mau gimana lagi? Mama Ara tadi pagi gak sempat masak. Ara kesingan tadi dan mungkin harusnya terlambat, untung ada Kak mian yang jemput, terlamat gak jadi deh. " jawabnya dengan kepala tertunduk.

"Masih untung ada Kak Mian yang jemput lo! Coba kalo gak ada? Yang ada lo dapat masalah lagi terus dihukum lagi." ucap Ana

"Harusnya lo itu bersyukur karna lo bisa pacaran sama Kak Mian,yang sangat di idam-idamkan sama semua cewek dan  pengen banget jadi pacarnya. " sambung Ana

Bukannya mendengar penuturan Ana, Ara malah menganggapnya dengan menghela nafasnya. Namun, tiba-tiba saja terdengar suara dari  perut Ara, seolah menandakan bahwa dirinya sekarang memang sangat membutuhkan makan.

"Temenin Ara kekantin ya?" pinta Ara pada sahabat karibnya itu dengan wajah yang memelas dan bibir yang dicebikkan.

"Iya gue temenin. Tapi lo yang minta izin ya? gue jijik kalo udah liat muka lo kayak gitu, kayak kurang belaian tau gak? " jawab Ana dengan nada mengejek.

"iisshh...tapi maukan? " tanya Ara sekali lagi,namun hanya dibalas dengan deheman dari Ana.

Saat Ara dan Ana akan meminta izin untuk ke kantin dengan maksud membeli makanan, senior yang mereka lihat hanyalah Mega dengan dayang-danyangnya. Mungkin senior yang lain juga istirahat, tapi mengapa harus kakak seniornya yang galak itu yang tersisa?

"gak jadi deh, kita duduk aja lagi." ucap Ara dan kembali menarik tangan Ana untuk duduk kembali, biarlah ia menahan lapar yang penting dirinya tidak mendapatkan omelan dari senior galaknya itu

"kenapa sih? Katanya laper, tapi kok balik lagi. Lo takut sama kak Mega?" sidik Ana dengan  menatap tajam sahabatnya itu.

"nggak kok!" tegasnya cepat

"yaudah kalo gitu ayo ke kantin, kata lo tadi laper. Gue nggak mau ya lo minta makanan gue, gue laper juga tau gak!" ujarnya dan gantian Ana yang menarik tangan Ara, untuk menuju ke arah seniornya itu.

Saat sampai didepan Mega yang Ara lakukan hanya diam tidak bicara apapun. Dia merasa sedikit takut dengan senior satu itu, yang memang terkenal dengan cara bicaranya yang judes dan galak serta jangan lupakan dengan perkataannya yang tajam.

"Ngapain lo berdiri didepan gue?! "tanya Mega dengan nadanya yang sedikit tinggi. 

Melihat Ara yang hanya diam tidak menjawab, akhirnya dengan  sengaja Ana menyikut sedikit lengan gadis itu. Seakan menyuruhnya untuk menjawab. Ara yang tersadar kembali, berusaha untuk tenang dan tidak gugup.

"Hmmm Kak, kita mau izin ke kantin boleh gak?" terlihat sekali bahwa Ara sangat gugup, terdengar saat ia  mengatakan maksudnya ke seniornya itu.

"Gak ada yang boleh kekantin! Lo tau kan semua mudir baru di suruh bekal? Jadi ngapain harus ke kantin. " tegas Mega mulut tajamnya itu.

"Ta...tapi kak, tadi ada juga yang gak bawa bekal tapi dibolehin ke kantin. Kita gak lama kok kak, cuman beli roti sama air mineral aja habis itu balik lagi ke sini. " bela Ana, yang sudah kesal dengan Mega karena sudah memarahi sehabatnya.

"Itu dia! dan beda dengan kalian! " ucap Mega dengan memberikan penekanan pada kata terakhirnya.

Karena tidak mendapatkan izin dari Mega, Ara dan Ana pun berniat untuk kembali. Ara yang sekarang sedang memegang perutnya berjalan dengan pasrah.

Tapi saat mereka akan kembali kebarisan semula,tiba-tiba saja tangan Ara ditahan oleh seseorang dan ternyata orang tersebut Mian.

"ayo ke kantin." ajaknya menarik tangan Ara, tapi dicegat oleh Mega.

"Mian kamu kenapa sih? Udah jelas-jelas semua murid baru itu disuruh bawa bekal, dan cewek cupu itu gak bawa. Jadi dia gak boleh ke kantin!" jegah Mega dengan pandangan tak suka pada Ara.

"gue ketua osis disini, dan gue gak ada nyuruh buat ngelarang ke kantin." ujar Mian datar dan langsung menyeret Ara ke arah kantin.

Mian yang baru saja kembali dari istirahatnya, tidak sengaja melihat kejadian dimana gadis yang sedari tadi dipikirannya dibentak oleh Mega.

Sebelumnya,Mian hanya memerhatikan dan tidak berniat untuk bertindak. Namun, saat melihat Mega semakin kelewatan sontak kakinya langsung melangkah ke arah gadis-gadis itu, berniat mengajaknya ke kantin.

Next Part.....

Sekedar mengingatkan...!! 😅😅
Vote, commen, and follow

🔜🔜🔜🔜

Story Of Mianara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang