⚠FOLLOW SEBWLUM MEMBACA⚠
TINGGALAKAN VOTE & COMENT!!Mulai sekarang aku mulai menyukai hujan
Karna setiap aku melihat hujan kenangan kita pun terasa
Terulang kembali*Azahra Adinda Pranata*
-------
---Karena saking asyik nya Ara dan Mian makan dengan pikiran masing - masing. Tiba - tiba saja ada suara yang memecahkan keheningan dalam situasi itu.
"Ehmmm.....ada orang kali disini,dunia serasa milik berdua aja tuh? " kata orang itu yang memecahkan keheningan.
Dan iya saja Ara yang mendengar pun langsung menoleh ke sumber suara dan ternyata suara tersebut berasal dari sahabatnya sendiri yaitu Ana.
"Oh...oh iya kak kenalin ini temen Ara namanya Ana" sambil memperkenalkan Ana kepada Mian.
"Gue udah kenal sama dia" jawab dingin Mian yang membuat Ara kaget mendengarnya bagaimana bisa Mian dan Ana bisa saling mengenal?sedangkan dirinya saja baru mengenal Mian.
"Iya nih lo lupa ya?lo gak inget kan tadi di aula gue yang ceritain sama lo kalo ada osis yang ganteng itu masa lo udah lupa aja? " kata Ana mengingatkan.
"Oh....ternyata pacar gue ini udah ngomongin gue aja.... "
perkataan Mian dengan nada menggoda tersebut pun langsung membuat yang merasa bahwa ia lah yang dimaksud pun langsung membesarkan bola matanya kaget atas perkataan tersebut.
"Eng....enggak siapa juga yang ngomingin kakak lagian ya itu Ana sendiri yang cerita bukan Ara yang nyuruh" jawab nya dengan suara gugup.
"Gitu ya...coba aja lo yang nanya gue malah seneng kalo itu emang lo" dengan nada dinginnya, perkataan Mian tersebut pun langsung membuat Ara tertegun mendengarnya dan kaku ditempat tak dapat bicara.
Saking asyiknya mereka berbicara tak terasa ternyata udah bel istirahat sudah selesai. Tiba - tiba saja anggota osis lainnya atas lebih bisa disebut sehabat lah oleh Mian itu pun menghampirinya.
"Eh...Mian udah kali ngapelin pacar!bel istirahat udah lewat apalah daya gue ini yang gak bisa apa - apa cuman bisa ngeliat kalian pacaran kan gue jadi iri tau gak? " kata Fikri yang langsung mendapat jitakkan dari Niko.
"Lo bego amat sih Fik, ya wajarlah siMian ngapelin Ara ini kan lagi hangat - hangatnya juga baru jadian ya maklumin aja kali ya gak? " kata Niko yang membuat anggota osis lain nya mengangguk setuju.
"Apaan sih lo semua....udah deh yuk cabut udah bel juga! " ajak Mian mengalihkan pembicaraan
"Kalo gitu gue duluan ya Ra? inget nanti pulang tunggu gue! " sambungnya berpamitan dengan Ara
Ara yang mendengar itu pun hanya bisa diam tak menjawab perkataan Mian itu.
Sepeninggalan Mian dan anggota osis lainnya pun Ara masih diam memikirkan perkataan Mian itu,namun Ana langsung menyadarkan nya.
"Ehm....cie yang nanti pulang dianterin pacar" goda Ana pada Ara
"Apaan sih Ana....lagian ya mana mungkin Kak Mian itu tau kelas kita, udah deh mending kita kelas aja dari pada ngomongin dia terus bosan Ara dengernya" elak Ara dan meninggalkan Ana yang masih duduk di meja kantin
"Eh.... Ara tungguin gue....lo mah jahat main ninggalin - ninggalin aja" teriak Ana sambil sedikit mengejar ketertinggalannya.
Pulang sekolah pun tiba. Dengan terburu - buru Ara mengemas barang-barang nya dan meninggalkan Ana yang masih mengemas barang-barang nya tersebut.
"Ara tungguin gue...."teriak Ana sambil memanggil nama Ara.
Dan akhirnya Ana pun berhasil mengsejajarkan posisinya dengan Ara.
"Lo hobi banget sih main tinggal-tinggalin gue aja,buru-buru banget" kata Ana
"Gue itu mau ngindarin kak Mian gue gak mau pulang sama dia nanti yang ada gue dibuli lagi sama fans-fans nya dia,lo kan tau sendiri kak Mian itu Most Wanted di sini" jawab Ara yang masih terburu-buru.
"Tapi lo udah bilang sama kak Mian kalo lo gak mau balik sama dia kasian tau kalo sampe dia nungguin lo" cerca Ana lagi, Ara yang mendengar itu pun langsung menghentikan jalannya.
"Belum sih.....tapi biarin aja sih lagian dia gak mungkin tau kelas kita" jawab Ara lagi yang masih kekeh tidak mau pulang dengan Mian.
Dan sesampainya mereka berdua di halte ternyata halte tersebut pun sudah penuh tidak ada lagi bangku yang tersisa terpaksa mereka berdua harus rela berdiri demi menunggu jemputan.
Tiba-tiba saja saat itu hujan pun turun lumayan deras dan sudah banyak siswa-siswi yang sudah pulang termasuk juga Ana dia pulang duluan sebelum Ara karna memang ia sudah dinemput duluan sedangkan Ara dia sedang tidak menunggu jemputan melainkan angkot padahal mamanya sudah menyuruhnya untuk diantar jemput tapi Ara nya yang tidak mau.
"Ra gue duluan ya?lo gak kenapa-napa nih gue tinggal lo gak mau gitu bareng sama gue biar supir gue anter? " tanya Ana sembari menawarkan tumpangan kepada Ara
"Gak usah repot-repot gak papa kok lagian kita kan beda arah mungkin bentar lagi angkotnya lewat kok,lo duluan aja gue gak papa disini nunggu" tolak Ara karena merasa tidak enak jika harus menumpang dengan orang lain walau pun itu sahabatnya sendiri.
"Ya....udah gue duluan ya,lo hati-hati disini hujannya lumayan deras nih" jawab Ana sekalian mengingatkan kepada Ara bahwa untuk berjaga-jaga.
Setelah kepergian Ana akhirnya Ara pun bisa duduk karna orang yang duduk disini sudah banyak yang pulang mungkin tinggal enam atau tujuh orang lagi yang masih tinggal.
Ara yang sudah dari tadi menunggu angkot tapi tak kunjung datang itu pun akhirnya pun terduduk lesu sembari menunggu. Namun tiba-tiba saja ada seorang laki-laki yang menghampirinya dan ternyata orang tersebut adalah Mian.
"Lo susah banget sih dibilangin, gue kan suruh lo buat nungguin gue biar nanti gue yang anter,tapi lo malah ngilang. Gue udah nyari-nyariin lo keliling satu sakolah tapi tetap aja lo gak ada eh....ternyata lo nya disini."
Kesal Mian terhadap Ara yang tidak menuruti perintah nya itu pun langsung mengajak nya pulang.
Kaget akan kedatangan Mian yang tiba-tiba itu dan sekaligus merasa bahwa mereka berdua sekarang menjadi pusat pembicaraan itu pun berniat untuk bicara kepada Mian namun dengan suara yang dikecilan sedikit.
"Ka...kakak nyariin aku?buat apa?kenapa gak pulang aja duluan? kan aku bisa pulang sendiri" tanya Ara kepada Mian.
"Ya iya lah gue nyariin lo gue harus nepatin janji gue buat nganterin lo pulang gimana bisa sih gue ninggalin pacar gue pulang sendiri dalam keadaan hujan deras gini" katanya yang menatap mata Ara lekat.
Ara yang mendengar itu pun tertegun seakan akan didalam perutnya sekarang sadang ada kupu-kupu yang ingin terabang dari dalam sana,Ara baper mendengar nya.
"Maaf .....kak Ara enggak bilang-bilang sama kakak, Ara itu cuman gak enak aja sama fans-fans kakak yang banyak itu nanti yang ada kalo mereka ngeliat Ara pulang bareng sama kak Mian yang ada nanti Ara dibuli. Ara gak mau itu sampe terjadi... " jawab Ara yang sudah menundukkan kepalanya karna dia tak mau memperlihatkan matanya yang mulai berkaca-kaca.
Namun, tiba-tiba saja ada tangan yang menggenggam jemarinya erat seakan memberinya kekuatan, semangat, dan menenangkan nya. Dan ternyata tangan itu adalah tangan milik Mian
"Gak bakalan ada orang yang berani ngelakuin itu kalo sampai ada yang barani ngebuli atau bahkan mengancam keselamatan lo maka orang tersebut akan berhadapan langsung sama gue" kata nya dingin dan semakin mengeratkan genggamannya.
"Udah jangan sedih gitu!cengeng banget sih. Gue anter pulang ya?" ucap Mian sembari menggerakan tangannya untuk menyeka air mata Ara.
Aaaaaaa...... Baper........
Baper gak aku aja sampe kebawa perasaan gini saat nulisnya😅😅
Wkwkwkwwkwk...... Alay 😆😆Vote
Comment
Follow
Saran/kritik🔜
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Mianara
Roman pour AdolescentsBerawal dari hukuman menjadi kisah-kisah manis tak terlupakan. Hukuman yang membuat Ara terperangkap akan pesona seorang Mian. "Kak...kakak mau nggak jadi pacar aku? " ucap gadis manis itu dengan ragu. "Ok." jawab kakak seniornya itu. Sial ini ka...