➖Sebelas

56 25 25
                                    

“Hargai setiap pertemuan, sebelum perpisahan datang.”
-Too Late

31/03/2018

• • •

Sekarang Keyzhia sedang duduk di balkon kamarnya sembari menatap langit yang sudah menunjukan bahwa sebentar lagi akan adanya hujan.

Lalu Keyzhia masuk kedalam kamarnya untuk makan malam dibawah bersama keluarganya.

Keyzhia pun turun kebawah, dan melihat sudah ada Mama, Papa, dan Kafka.

Keyzhia mengambil tempat duduk didekat Kafka. "Sotonya enak loh Key, kamu beli dimana?" tanya Mama Keyzhia.

"Oh itu, itu Keyzhia belinya sama Kelyo," ucap Keyzhia sembari mengambil nasi dan lauk pauknya.

"Kelyo? Siapa? Temanmu Key?" tanya Papa Keyzhia.

Keyzhia pun mengangguk sembari menghabiskan makanannya.

"Lebih sekedar teman, ya gak Key?" goda Kafka kepada Keyzhia.

"Apa sih bang?" sewot Keyzhia.

"Nanti ajak Kelyo makan malam disin——" ucap Mama Keyzhia, tetapi omongannya terputus karena mendengar telepon rumah berbunyi.

Lantas, Keyzhia pun berdiri untuk mengangkat telepon tersebut. "Keyzhia aja yang angkat,"

Keyzhia pun mengangkat telepon tersebut, sembari menempelkan ketelinganya.

"Halo?"

"Halo, halo bandung, Ibu Kota periangan!!!"

"Siapa nih?"

"Kelyo yang ganteng sebumi selangit sematahari sebintang sebulan seakhirat——"

"Stop."

"Stop! Kau mencuri hati ku hati ku stop——"

——Tut——

Keyzhia pun memutuskan sambungan sepihak sembari melanjutkan aktivitas makan malam nya.

"Siapa Key?" tanya Papa Keyzhia yang sudah selesai makan malam nya.

Keyzhia melanjutkan makannya sembari menggeleng gelengkan kepalanya. "Gak tau. Orang aneh."

• • •

"KEYZHIA ... INI ADA KELYO!!!!"

Keyzhia pun turun kebawah dan melihat Kelyo yang sudah duduk di sofa bersama Mawar——Mama Keyzhia.

"Di pinjem dulu ya tante Keyzhia nya," ucap Kelyo yang sudah melihat keberadaan Keyzhia lalu pamit ke Mawar.

"Iya, hati hati bawa Keyzhia, galak dia," ucap Mawar.

"Ih, gak galak Ma ..." ucap Keyzhia kesal, dan salim ke Mama nya itu.

Mawar pun tertawa melihat putri nya yang sudah tumbuh besar itu.

"Yaudah, hati hati kalian,"

"Siap camer!" hormat Kelyo kepada Mawar.

Too LateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang