“Oh..., ini yang Kelyo kejar? Hm boleh juga, ternyata gue punya saingan.”
• • •
Hari sudah pagi, Keyzhia harus melakukan rutinitasnya. Lalu ia mengambil handuk dengan semangat, sesudah mandi ia duduk di kursi meja rias nya.
"WOI KEYZHIA, TURUN LO, SARAPAN, ABIS ITU KITA PERGI KE SEKOLAH!" teriak Kafka dari lantai bawah.
"Jangan teriak teriak, dong," omel Ibu kandung nya Kafka dan Keyzhia-Mawar, yang hendak pergi ke dapur.
"IYA INI JUGA MAU TURUN!" ucap Keyzhia yang terburu buru menuruni anak tangga hingga terjatuh mulus.
"Lo, jatoh Key?" tanya Kafka sok polos.
"Bukan jatoh, tapi kebanting."
"Ohh," ucapnya sok polos sembari mengunyah rotinya dan dilapisi oleh selai Strawberry, "Ayok, kita udah telat inimah," lanjutnya lagi yang sudah mengambil kunci mobilnya. Dan menemui Mamanya di dapur, lalu mencium punggung tangan Mamanya.
"Gue belum sarapan-"
"Lu mau ikut pergi ke sekolah sama gue, atau sama mas mas ojek?" tawar nya, Keyzhia yang hanya menatap Kakak kandung nya sinis, langsung duduk di sebelah bangku pengemudi sembari membawa roti berisi selai Strawberry, tak lupa ia sudah mencium punggung tangan Mama-nya.
"Good girl," ucap Kafka sembari mengacak-acak rambut lembut milik Keyzhia.
"Good girl, good girl, sok sok-an bisa bahasa inggris anjir, nilai bahasa inggris juga palingan 7 atau berapa?" cibir nya kesal, untung saja Keyzhia melontarkan kata kata itu suara nya tidak terlalu besar, sehingga Kafka tidak tahu apa yang tadi Keyzhia omongi.
Citt!!
Pluk!
Seketika wajah Keyzhia dilumuri banyak selai Strawberry.
"Pfft..., Pftt, kenapa lu Key?" ucap Kafka menahan tawanya melihat Adiknya yang wajah nya sudah dilumuri banyak selai Strawberry.
Keyzhia hendak mengambil botol minumnya didalam tasnya dan mengambil juga tisu miliknya. Sesudah mengambil tisu dan botol minumnya, ia menuangkan botol minum itu hati hati, ke tisu kering.
Kafka yang ingin menjahili Adiknya itu, lalu menancapkan gas nya sekuat mungkin, yang membuat Keyzhia semakin geram.
"ABANGGG! ROK GUE BAHAS!"
"Bahasa apaan, tuh, bahas?"
"CK!, Basah! ROK GUE BASAH! MUKA GUE LENGKET GARA GARA SELAI STRAWBERRY, GARA GARA LO JUGA NGEREM NYA MENDADAK, TERUS NANCEPIN GAS GABILANG BILANG!" omel Keyzhia sangat geram kepada Kakanya tersebut.
"Udah, mendingan lo turun, terus cuci tuh muka udah kayak tante tante ketebelan Make Up nya." ucap Kafka yang diakhiri tawa puas, lalu ia lari menuju kelas nya.
Keyzhia pun turun dengan wajah yang kusam, lalu ia lari ke taman belakang, dan melihat teman teman nya yang sedang tertawa terbahak bahak melihat wajahnya.
Sesudah ia sampai di taman belakang ia mencuci mukanya dengan air putihnya, bel sudah berdering keras menunjukan anak anak harus memulai belajarnya.
Keyzhia yang masih sibuk membersihkan tubuhnya dan mukanya, melihat kesekitar, ternyata sudah sepi, tidak ada murid yang berkeliaran.
Dan ia hendak pergi ke toilet, tetapi tangannya ditarik oleh seseorang, ketika Keyzhia hendak berbalik kebelakang, mulutnya sudah ditutup oleh tangan yang besar, sehingga Keyzhia kehabisan napas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Late
Teen FictionTerlambat? Itu yang dimaksud untuk Kelyo Putra Alvaro. Karma? Selalu ada beriringnya waktu. Penyesalan? Ia merasakannya. Ini kisah tentang Kelyo Putra Alvaro yang selalu menjahili Keyzhia Permata Edlyn sepanjang waktu, dan diakhiri hubungan spesial...