Hujan. Gue gak suka hujan. Karena hujan sering menghancurkan kebahagiaan gue. Karena hujan gue jadi merasa terpuruk. Tapi gue juga suka hujan, karena sesudah hujan pasti akan ada datangnya pelangi. Akan ada kebahagiaan baru yang gue punya.
-Kelyo Putra Alvaro.26/04/2018
• • •
Sekarang Kelyo berniat ingin menjemput Keyzhia di tempat bimbelnya.
Tetapi ia dengan sengaja pergi ke toko bunga terlebih dahulu untuk membeli sebuket bunga.
Sesudah membeli sebuket bunga, ia menancapkan gas untuk menjemput Keyzhia di tempat bimbelnya.
Kelyo yang sedang menunggu Keyzhia di depan bimbelnya mengernyit bingung, teman-teman Keyzhia sudah pada pulang, dan Keyzhia belum sama sekali menunjukkan batang hidungnya, pikirnya.
Ia pun mengambil hape-nya lalu jari jari tangannya mengetik sesuatu untuk seseorang.
Mine
Kelyo P.A: Dimana?
Aku udah nunggu
didepan nih.
Kelyo P.A: Key, ini
hujan deras
banget diluar. Kamu
les gak sih??Kelyo pun meneduh di café sebelah bimbel. Lalu ia menelepon Keyzhia, tetapi tidak ada jawaban, hanya suara operator yang menjawab.
Kelyo berdecak sebal, antara khawatir dan sebal, khawatir-nya takut Keyzhia kenapa-napa, dan sebal nya karena ia menelepon Keyzhia dan mengirimkan pesan, tetapi tidak ada jawaban sama sekali dari Keyzhia.
Sekarang hujan sangat deras, yang membuat Kelyo tidak bisa pergi ke mana-mana, karena ia memakai motor sport-nya.
Berkali-kali Kelyo menelepon Keyzhia, dan mengirimkan pesan untuk Keyzhia. Tetapi sampai sekarang Keyzhia tidak membalasnya sama sekali.
Kelyo mendongakkan kepalanya, hujan masih setia mengguyur bumi dengan derasnya.
"Keyzhia kamu dimana sih?" ucap Kelyo sembari mengacak-acak rambutnya frustasi.
Kelyo pun dengan nekat menyalakan mesin motornya menuju rumah Keyzhia.
Motor sport itu membelah jalanan yang licin dan basah. Kelyo, lelaki itu dengan nekat membelah jalanan yang masih diguyur hujan deras, dia tidak perduli orang mengatakannya apa, karena sekarang ia sangat khawatir kepada kekasihnya itu.
Kelyo memelankan motornya ketika sudah sampai di perumahaan Keyzhia. Kelyo mencari-cari nomor rumah Keyzhia dengan sangat teliti. Karena hujan masih setia mengguyur bumi dengan deras.
"Tujuh, delapan, sembilan, se---" ucapan Kelyo terhenti ketika melihat kekasihnya yang sedang memencet bel pintu utama.
Seketika sudut bibir Kelyo tertarik ke atas.
Tetapi tidak lama, senyuman Kelyo pudar seketika melihat ada lelaki lain yang menghampiri Keyzhia.
Kelyo pun meng-rem motornya dan duduk di jok motornya sembari menggenggam erat sebuket bunga yang ia beli sebelum menjemput Keyzhia di bimbelnya.
Hujan masih setia membasahi tubuh Kelyo yang berada di jok motor. Kelyo tidak menyangka Keyzhia akan seperti ini. Ia menggeleng gelengkan kepalanya.
Kecewa. Itu yang Kelyo rasakan sekarang.
Kelyo masih setia memandang mereka berdua, ia tidak perduli hujan yang masih mengguyurnya.
Kelyo tersenyum pahit di helm full face-nya. "Harusnya gue gak jemput lo di bimbel tadi, harusnya gue gak nekat ke rumah lo, mungkin gue gak akan liat kejadian ini Key,"
Kelyo menancapkan gas-nya diatas rata-rata, dan meninggalkan sebuket bunga itu didepan rumah Keyzhia.
Hujan. Gue gak suka hujan. Karena hujan sering menghancurkan kebahagiaan gue. Karena hujan gue jadi merasa terpuruk. Tapi gue juga suka hujan, karena sesudah hujan pasti akan ada datangnya pelangi. Akan ada kebahagiaan baru yang gue punya.
• • •
"Duh! Bun, Kelyo gak apa apa, gak usah lebay gini Bun," ucap Kelyo jengkel karena mamah-nya sedari tadi repot sendiri.
Kika yang sedang mengompres kening Kelyo pun melebarkan matanya kepada anak lelaki nya tersebut. "Gak apa apa gimana! Orang kamu demam tinggi gini, udah gitu ingusan lagi!"
Kelyo mengusap wajahnya kasar, "Kelyo gak ingusan ih Bun,"
"Ini apa nih?" ucap Kika menunjuk hidung Kelyo yang mengeluarkan lendir.
Kelyo pun mengelap lendir yang keluar dari lobang hidungnya memakai tisu yang ada disebelah nya. "Udah gak ada nih Bun,"
"Tapi kamu demam Dek," ucap Kika lembut menatap anak lelaki semata wayangnya ini. "Kenapa bisa demam gini sih Nak?" lanjutnya lagi tak kalah lebih lembut.
Kelyo mengingat kejadian kemarin, kejadian yang Kelyo melihat kekasihnya dengan lelaki lain, ia pun menarik selimut hingga menutupi sebagian lehernya. "Kemarin makan ice cream, makan enam ice cream."
"Ngawur ah kamu mah Dek, Bunda mau kebawah dulu ya," ucap Kika, lalu Kika pun turun kebawah menyiapkan bubur untuk Kelyo.
Sesudah Kika pergi, Kelyo pun menutup matanya lelah.
Ia sekarang ingin tertidur dan melupakan kejadian kejadian kemarin sore.
Lelah. Itu yang Kelyo rasakan sekarang.
"Kayaknya gue udah ngerasain gimana rasanya lelah mengejar orang yang kita suka," ucap Kelyo yang masih setia memejamkan matanya.
Kelyo pun tersenyum geli mendengar perkataannya barusan. "Jir, haha, bucin banget gue sekarang,"
Lalu ia pun benar-benar memejamkan matanya, dan ia pun tertidur pulas.
Langit sekarang sudah gelap, menandakan malam sudah tiba, matahari pun digantikan oleh bulan yang ditemani bintang-bintang yang sedang bersinar.
-Tbc-HALOO ADA YANG KANGEN AKUU TIDAK???:)))
JANGAN KANGEN YA, BERAT, BIAR AKU AJA BWAHAHAHA #korbandilan.
DADAH!
-SALAM ISTRI SAH BAMBAM.
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Late
Ficção AdolescenteTerlambat? Itu yang dimaksud untuk Kelyo Putra Alvaro. Karma? Selalu ada beriringnya waktu. Penyesalan? Ia merasakannya. Ini kisah tentang Kelyo Putra Alvaro yang selalu menjahili Keyzhia Permata Edlyn sepanjang waktu, dan diakhiri hubungan spesial...