Keramaian mengisi aula SMU Sihyuk pagi ini. Seluruh siswa-siswi tingkat akhir yang berhasil melewati ujian nasional merayakan hari kelulusan mereka. Tak terkecuali dengan Kim Mingyu. Dia menjadi sorotan utama bak seorang bintang karena menjadi siswa dari kelas A yang memiliki nilai sempurna.
Dengan penuh percaya diri, Mingyu melangkahkan kaki jenjangnya menaiki sejumlah anak tangga. Berdiri di atas panggung kecil untuk menerima diploma yang diserahkan oleh kepala sekolah.
"Selamat untukmu, Kim Mingyu!"
"Terimakasih."
Setelah membungkukkan badannya dengan sopan, Mingyu kembali lagi ke kursinya. Masih terdengar gemuruh tepuk tangan berikut seruan heboh dari teman-teman terdekat. Mingyu sampai dibuat malu dan menyembunyikan senyumnya di balik diploma tipis itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebelum benar-benar duduk, dia mencuri pandang ke sekeliling aula, menilik ke arah kursi yang disediakan untuk para orangtua. Sosok yang dicarinya sedari tadi belum datang. Agak kecewa karena Taehyung—yang sejak lama dia nantikan tidak melihat apa yang dia lakukan tadi.
Setelah sessi penyerahan diploma berakhir, Mingyu menghampiri ibunya yang didampingi seorang pria paruh baya yang tak lain ayahnya sendiri. Mereka sudah berjanji pada Mingyu agar datang bersama. Hubungan mereka memang baik-baik saja usai perceraian, tapi mereka memang sengaja membatasi komunikasi.
"Wah anak Eomma yang tampan sudah bekerja keras selama ini. Selamat sayang," puji ibunya penuh antusias. Sementara kedua tangannya sibuk mematai penampilan Mingyu—membenarkan helai rambut puteranya yang sedikit mencuat. Di belakang, sang ayah mengumbar senyum tipis. Dengan canggung dia memberanikan diri untuk merengkuh tubuh Mingyu lalu memeluknya erat.
"Selamat Kim Mingyu, Appa bangga padamu."
Mingyu mengangguk dalam pelukan sang ayah. Tanpa sengaja matanya menangkap sosok manis yang tengah berdiri di sudut ruangan yang tidak jauh dari pintu aula. Senyum Mingyu semakin mengembang begitu melihat Taehyung baru saja datang membawakan buket bunga yang besar untuknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tunggu sebentar," kata Mingyu seraya melepas pelukan dari ayahnya. Dengan cepat dia menyusul Taehyung yang masih berdiri disana—tengah mencari seseorang. Siapa lagi kalau bukan dirinya.
