prequel 1

1.2K 125 14
                                    

"Baju tidur, jaket, snack, Nintendo..." gumam Mingyu sembari mengabsen benda-benda di dalam ranselnya satu persatu. Setelah semuanya dirasa siap, Mingyu menyampirkan ransel itu di punggungnya yang lebar. Kemudian meluncur ke kamar Taehyung yang berada di seberang kamarnya. Disana, kakaknya masih duduk bersimpuh di depan lemari pakaian. Nampak sedang serius memilah outfit yang tepat selama berlibur di villa milik Jaehyun nanti.

"Kita hanya pergi selama tiga hari, hyung. Kenapa pilih bajunya lama sekali?"

"Tidak, Gyu—hanya saja aku tidak mau saltum di depan teman-temanmu nanti."

Mingyu tersenyum maklum dan ikut bersimpuh di sampingnya. "Pilih baju yang nyaman buatmu. Penampilan tidak penting, yang penting kau nyaman memakainya."

Mingyu membantu memilihkan outfit yang sekiranya pantas dikenakan Taehyung di pesta ulang tahun Jaehyun nanti. Tidak ada tema khusus dalam pesta ulang tahun teman karibnya itu. Namun karena musim dingin belum berakhir jadi Mingyu pilihkan pakaian yang hangat. Sweater merah dengan beanie rajut berwarna hitam. Mingyu juga paham betul kalau kakaknya itu suka memakai celana berbahan katun ketimbang jeans yang ketat.

"Gyu," panggil Taehyung disaat Mingyu sedang melipat baju untuknya.

"Hmm?"

"Apa besok aku harus ikut bersama kalian?" tanya Taehyung ragu.

Mingyu menghela nafas jengah menanggapi sikap Taehyung yang terbilang plin-plan. Mata sipitnya melirik tajam ke arah sang kakak. Sudah ketiga kalinya Taehyung menanyakan hal serupa.

"Bukankah kita sudah bicarakan ini berkali-kali, hyung?"

"Maaf," hanya itu kata yang meluncur dari bibir Taehyung. "Hyung hanya takut kalau teman-temanmu akan berpikiran yang aneh tentangku."

"Teman-temanku bukan seperti orang yang kau bayangkan itu," jawab Mingyu yang kini telah selesai membantu Taehyung berkemas.

"Ayo!" Tangannya terulur di depan wajah Taehyung yang kemudian disambut oleh empunya.

"Kalau sampai mereka macam-macam, aku akan habisi mereka semua!"

Taehyung terkikik pelan mendengar ancaman yang terlontar dari adiknya. Kekhawatirannya akan reaksi teman-teman Mingyu sedikit meredup. Setidaknya untuk sementara.

.
.
.

Setelah melalui ujian kelulusan, Jaehyun sudah jauh-jauh hari berencana mengadakan pesta perayaan ulang tahunnya yang ke-18 di salah satu private villa milik ayahnya yang terletak di daerah Jeonju. Seluruh biaya transportasi dan akomodasi ditanggung olehnya. Jadi mereka hanya perlu membawa diri dan keperluan pribadi saja.

Mereka berangkat dengan sebuah bus berukuran medium. Titik penjemputan berada di sekolah mereka. Taehyung yang lebih dulu masuk ke dalam bus. Suasana yang sedang gaduh sekejap berubah menjadi hening ketika Taehyung masuk kesana.

Banyak pasang mata yang terpaku pada sosok Taehyung. Beberapa diantaranya berbisik—teringat akan pengakuan Mingyu yang pernah meniduri kakaknya. Tidak sedikit dari mereka yang menatapnya liar dari ujung kepala hingga ke ujung kaki. Hingga akhirnya Yugyeom berdeham serba salah. Memahami maksud temannya, Dokyeom berniat mencairkan suasana dengan bersorak di barisan kursi bagian belakang.

"Hallo Taehyung sunbae!"

Merasa namanya terpanggil, Taehyung tertegun dan hanya bisa mengumbar senyum kaku. Dokyeom memasang senyum lebar sampai matanya hanya tinggal segaris, persis seperti Jimin.

Karena suara Dokyeom yang besar dan menggelegar, otomatis seluruh tatapan anak-anak yang lain tertuju padanya seorang. Taehyung jadi tidak nyaman ditatap demikian. Banyak wajah baru yang tidak dia kenal. Ketika Taehyung menginjak tahun akhir di sekolah, dia mulai sibuk mengikuti ujian sehingga tidak mengenali siswa angkatan Mingyu.

What am I to You? 🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang