chapter 21

2.3K 239 23
                                    

Mingyu mencoba berbaring menyamankan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mingyu mencoba berbaring menyamankan diri. Matanya terpejam sesaat, walaupun pada akhirnya dia kembali membukanya. Tubuh dan pikirannya memang lelah tetapi dia tidak bisa beristirahat dengan nyenyak pada malam itu.

Bagaimana bisa dia tertidur pulas sementara dia baru saja mengusir kakaknya sendiri?

Tangan Mingyu terjulur menyentuh permukaan kasur yang biasa ditiduri Taehyung. Masih hangat. Bahkan dia masih bisa mencium aroma khas yang sangat dikenali-aroma tubuh kakaknya sendiri.

Masih ada waktu dan kesempatan untuk memperbaiki jika Mingyu ingin beranjak sekarang juga. Namun yang terjadi disini, dia tidak menunjukkan tanda-tanda pergerakan apapun untuk menghentikan kepergian Taehyung.

Karena Mingyu berpikir bahwa ini adalah cara yang terbaik.

.
.
.

Taehyung menatap arloji vintage yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Pukul sebelas lebih. Jarum jam terus bergerak namun dia tidak tahu harus pergi kemana malam ini. Haruskah dia mengikuti permintaan Mingyu untuk kembali ke rumah ibunya atau menetap di rumah seseorang yang sekiranya mau dinaungi untuk sementara. Jemarinya tidak berhenti mengusap layar ponsel. Nama Jungkook ada disana. Taehyung berpikir sejenak. Haruskah dia menghubungi lelaki itu?

Tombol dial ditekan. Dengan gemetar Taehyung menempatkan ponsel tepat di telinganya. Agak lama dia menunggu si penerima menjawab panggilan darinya. Sementara satu tangan lainnya merapatkan sweater yang dia kenakan. Tubuhnya mulai tidak menolerir udara malam.

"Taehyung-ah?"

"T-tolong aku."

.
.
.

"Jadi Mingyu mengusirmu setelah kalian berdua bertengkar?"

Taehyung mengangguk mengiyakan pernyataan Jeonghan. Sorot mata lelaki itu jadi berapi-api. Dia berdecak disusul dengan umpatan geram.

"Brengsek, sudah berapa kali dia menyakitimu? Dan penyebab utamanya lagi-lagi Jeon Wonwoo!"

"Sudah lama aku tidak suka sama dia. Aku kurang setuju sewaktu tahu kalau Mingyu berkencan dengannya."

"Lihat saja nanti kalau ketemu, aku akan menghajar Mingyu habis-habisan."

Jeonghan terus bercerocos sampai-sampai tidak menyadari Taehyung yang diam tak menunjukkan reaksi apapun. Nampaknya dia lebih membutuhkan banyak dukungan ketimbang mendengar luapan emosi Jeonghan yang tiada habisnya.

Sembari mengesampingkan poninya yang sudah panjang ke telinga, Jeonghan duduk bersila di hadapan Taehyung yang meringkuk sedih.

"Lalu, apa yang akan kau lakukan setelah ini?"

"Entahlah," Taehyung mengedikkan bahunya pelan. "Aku tidak tahu."

"Ya sudah, kau tinggal disini saja dulu sampai menemukan tempat yang baru."

What am I to You? 🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang