special chapter

2.6K 198 20
                                    

Sebuah mobil Ford putih melaju pelan menuju sebuah rumah panti asuhan. Di sepanjang jalan, dua pasang mata itu dimanjakan oleh warna-warni cat yang menghiasi tembok hasil penghuni panti yang masih remaja. Dulu, tembok itu nampak kusam karena hanya dilapisi semen kelabu. Namun sekarang, semuanya tampak lebih cerah dan lebih hidup.

Taehyung keluar lebih dulu karena dia sangat merindukan tempat yang dianggap sebagai rumah keduanya ini. Tak lama berselang, Mingyu pun menyusul usai memarkirkan mobil.

"Taetae hyuuuuungggg !!!"

Anak-anak panti langsung berhamburan ke arah Taehyung dan ingin memeluknya. Ada satu anak yang badannya paling kecil, berusaha menyelip agar bisa menggapai Taehyung. Melihat itu pun Taehyung langsung tersadar dan menggendongnya.

Mingyu sudah biasa melihat pemandangan itu—dimana Taehyung yang langsung mencuri perhatian begitu menginjakkan kaki di teras depan. Taehyung bagaikan setangkai bunga di padang rumput yang dikelilingi banyak kupu-kupu dan lebah. Anak-anak terlampau menyayangi pemuda itu karena Taehyung selalu mampu membawa suasana ceria pada mereka. Dia bisa jadi sosok ayah maupun ibu bagi mereka yang tidak pernah merasakannya, sekalipun itu untuk Mingyu.

"Hyung bacakan kami sebuah cerita!"

"Jangan hyung, lebih baik menggambar saja!"

"Taetae hyung ayo kita bermain bersama!"

"Anak-anak, Taehyung baru saja datang jauh-jauh dari Seoul, pasti dia masih lelah. Kalian semua harus mengerti," seru Nyonya Park selaku pemilik yayasan.

Taehyung terkekeh mendapati wajah anak-anak yang bersedih. "Maaf hari ini hyung tidak bisa berkunjung lama-lama. Sebagai gantinya, besok aku akan datang pagi-pagi sekali."

"Yang benar hyung?" seru salah satu di antara mereka.

Taehyung mengangguk. "Ku dengar kalian sedang menyiapkan pertunjukan untukku ya? Ahhh aku sudah tidak sabar menanti."

"Iyaaa! Kami akan menampilkan- hmphh!"

"Pssst jangan bocorkan pada hyung!" bisik seorang anak perempuan pada teman-temannya. Taehyung mengulum senyum tipis mendengar itu. Bisikannya terlalu keras sampai-sampai dia ikut mendengar. Tapi Taehyung sengaja pura-pura tidak mengetahuinya.

.

.

.

Satu persatu Taehyung memasukkan barang-barang ke dalam kotak kerdus. Beberapa foto dan gambar buatan anak-anak yang menempel di dinding dia lepas dengan hati-hati. Taehyung ingin menyimpan semua benda yang menyisakan kenangan baik ketika dia meninggalkan tempat ini esok harinya.

"Kami semua sedih mendengar kau mengundurkan diri dari tempat ini, Tae. Kau tahu, tidak mudah mendapat orang yang jujur sepertimu."

Taehyung membalas pujian Sungjae dengan senyuman. Sebenarnya dia juga sedih harus meninggalkan yayasan karena memikirkan nasib anak-anak tanpa dirinya kelak.

"Setelah keluar dari yayasan kau sungguh akan menikah?"

"Menikah?" ulang Taehyung yang langsung menunjukkan wajah blank tanpa sadar.

Sungjae tertawa melihat reaksi Taehyung. "Sebelum kau mengajukan pengunduran diri, banyak pekerja disini yang menyebutkan rumor kalau kau berhenti bekerja karena mau menikah. Apa itu benar?"

What am I to You? 🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang