Aku menatap bosan Bu Lily yang tengah menerangkan materi Biologi entah hal apa, aku tidak memperhatikannya.
Saat ini mataku terasa sangat berat karena kantuk yang melandaku, dan Bu Lily yang tengah menjelaskan di depan sana entah kenapa terdengar seperti sebuah dongeng yang semakin membuatku mengantuk dan ingin tidur.
Aku merebahkan kepalaku di atas meja, memejamkan mataku saat aku tak bisa lagi menahan kantukku.
"Lo kenapa sih? Mata lo merah gitu."
"Gue ngantuk, Nind."
"Tumben. Biasanya lo paling semangat sama Biologi, kenapa sekarang lesu gini."
"Ini semua karena kembarannya Ayra."
"Daniel maksud lo?"
Pertanyaan bodoh.
"Ya, siapa lagi."
"Emang apa yang dia lakuin sampai lo kelihatan kayak orang insomnia parah gini?"
Aku tidak menjawabnya. Mataku sudah terasa berat hingga tanpa sadar membuatku memejamkan mata mencoba untuk tidur.
"Alsha?"
Aku masih bisa mendengar suara Nindy di sampingku, namun kantuk yang menguasaiku membuatku malas untuk membuka mata.
Aku mengantuk. Sangat mengantuk sekarang.
🌾🌾🌾
149w.
25/03/2018 [W]
06/05/2018 [U]
KAMU SEDANG MEMBACA
SOUL : A Ruined Soul.
Short Story"Hey Pou, apa yang bisa lo harapkan dari jiwa yang hancur?" "Hmm, tidak ada. Tapi mungkin bisa diperbaiki lagi." Daniel menggeleng, dahinya mengernyit, "Diperbaiki? Itu mustahil Pou. Bahkan mati aja lebih baik."
