Rico berjalan keluar dari uks.Rico menghindari semua sahabat nya.
Padahal di uks,Lanza menahan mati matian air mata yang siap tumpah kapan saja.Lanza tidak ingin menangis di depan semua sahabat nya.
Lanza sedih,karena Rico masih belum sadar akan perasaan nya.
Aric peka dengan keadaan ini.Ia maju memeluk Lanza erat.
"Nanti dia bakal nyesel udah lebih milih cewe itu" ucap Aric lembut
Setelah mengatakan itu Aric mengusap lembut kepala Lanza.
"Masuk kelas yu,dikit lagi bel" ajak Chikko
"Kalian duluan aja deh,aku mau ketemu mami Rena" ucap Lanza
"Gw temenin ya ra" tawar Clara.
Ia masih sangat khawatir dengan keadaan Lanza.
Lanza menganggukkan kepala nya.Para most wanted kecuali Rico masih berada di uks.
"Al harus di kasih pelajaran" ucap Eric
"Biarin aja dulu,nanti dia bakalan sadar sendiri" ucap Aric tenang
"Meskipun keadaan lagi rumit begini,jangan ngumbar status Cia.Gw yakin dia ga bakalan suka" ucap Chikko tegas
*****
Lanza dan Clara berjalan berdampingan menuju ruang ketua yayasan.
Sedari keluar dari uks tatapan penasaran dan tatapan tidak suka tertuju pada Lanza.
Lanza yakin,sebentar lagi semua nya bakal terbongkar.
Clara yang berada di sebelah Lanza memelototi satu persatu siswi yang memperlihatkan tatapan tidak suka nya pada Lanza.
Saat sampai di depan ruang ketua yayasan,Lanza mengetuk pintu.
Mami Rena menyahut dari dalam,dan menyuruh mereka masuk ke dalam.
Saat sampai di hadapan mami Rena,Lanza masuk ke dalam pelukan mami Rena.
"Semua bakal berakhir kalo dia sudah menyesal sayang" ucap mami Rena seolah mengerti dengan keadaan.
"Kalo gitu,Cia ikut papa aja ya mi ke Amsterdam" putus Lanza
Ya,kemarin papa Lanza mengajak Lanza untuk ikut ke Amsterdam dan tinggal sementara menemani oma nya yang sedang sakit di sana.
Semalaman Lanza memikirkan semua nya.Ia tak sanggup meninggalkan kenangan di sini.
Papa nya bilang,kalau ia betah maka Lanza akan tinggal di sana.Tapi kalau tidak ia boleh kembali ke Jakarta dengan syarat harus menunggu oma nya sembuh dahulu.
Semua orang terdekat nya pun sudah tahu.Tapi tidak dengan Rico.Ia masih menutupi soal ini.
"Keputusan ada di tangan kamu sayang.Setiap keputusan akan selalu ada resiko nya" nasihat mami Rena
"5 mnt lagi bel,kamu masuk kelas gih" lanjut mami Rena
Lanza dan Clara keluar dari ruang ketua yayasan.
Clara hanya diam saat mengingat sahabat satu satu nya di sekolah akan pergi.
"Ra,tumben ngelamun" ucap Lanza sambil menggoyang kan lengan Clara.
Lanza sengaja mengatakan itu,karena sedari tadi Clara berjalan dengan tatapan kosong.
"Jangan pergi Za" cicit Clara
"Aku gatau Ra" ucap Lanza
Clara menghadap Lanza dan memeluk erat sshabat nya itu.
"Kalo cuma buat ngeluapain Rico,bakal gw bantu tapi pliss jangan pergi" ucap Clara
KAMU SEDANG MEMBACA
(MWB) Most Wanted Boy
RomansaBagaimanakah jika seorang matahari yang selalu terlihat bersinar di hadapan semua orang sebenarnya hanyalah sang pluto yang selalu membutuhkan matahari nya? Bagaimana juga jika seorang pluto adalah sumber kebahagian dari sang matahari? Ya,ini kisah...