Prolog

10.2K 486 40
                                    

💓💓💓

*
*
*

Terkadang, dunia begitu kejam dalam menghancurkan hidup seseorang. Pun, terkadang hidup begitu mengerikan untuk dijalani. Semesta memiliki cara sendiri untuk memporak-porandakan hati. Seperti halnya yang aku alami saat ini.

Willis Hilton

Dia adalah refleksi perwujudan manusia sempurna. Dengan segala kelebihan dalam dirinya. Dia adalah teka-teki yang harus aku pecahkah. Hitam dan putih dirinya, malaikat dan iblis rupanya, manis dan pahit di sisinya, bahagia dan sakit bersamanya.

Dia adalah manusia yang aku yakini dikirimkan Tuhan untuk menjadi terang dalam gelapku. Menjadi seseorang yang ketika aku jatuh akan menggenggam erat tanganku. Menjadi seseorang yang setiap pagi akan terbangun di sisiku. Menjadi seseorang yang akan dipanggil ayah oleh anak-anakku.

Mencintainya adalah himpunan rasa manis sekaligus pahit. Madu dan racun yang bercampur menjadi satu, namun membuatku candu. Layaknya mabuk oleh anggur, overdosis oleh narkotika. Aku mabuk karenanya.

Memutuskan untuk jatuh padanya adalah sebuah kegilaan tak berujung. Logikaku dipertanyakan dengan hilangnya akal sehatku. Memecahkan apa yang ada pada dirinya lebih sulit dari soal kalkulus paling rumit di dunia. Tapi, satu hal yang aku tahu. Cintaku tak akan luntur semudah itu.

Meski sakit, aku akan bertahan. Meski pahit, tetap akan kurasakan. Meski terluka, aku tak akan goyah. Meski tulangku patah, aku akan tetap melangkah.

Akan aku raih tangannya. Menggenggamnya erat seolah tak akan ada jurang pemisah di antara kita. Melewati kerikil-kerikil tajam, tanjakan demi tanjakan, ombak kecil di lautan bahkan badai samudera sekalian.

Karenanya aku kuat. Karena cintanya aku bertahan. Karena aku yakin, tak akan ada yang bisa mencintanya sebesar diriku.

Ini bukan sebuah kisah percintaan klasik. Mencintainya membuatku tahu apa makna dari kata "Jatuh Cinta" sebenarnya.

*
*
*

💓💓💓

CLARITY [TELAH TERBIT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang