Part 21. Confused.
Cody Love Story. Created By: Dila Ramadhanty (@dilaarrrr)Notes: sorry for typo(s), abalism, gaje, bad story, heartattack and anything. Please do not copy any scene on this story bc this story is belong to me! Enjoy, Fella!
----
Gue gabisa tidur malemnya, kenapa? Karena semua yg terjadi hari ini diluar dugaan gue.
Setelah Cody ngomong kayak gitu, gue cuma bisa diem. Gue gatau kenapa lidah gue kelu. Rasanya ada yg meledak di dada gue, gemuruh itu masih ada. I felt like there are so much butterflies in my stomach.
Cody natap gue dalam, bikin gue terjebak di matanya yg hijau jernih. Gue hanyut. Setelahnya gue sadar ini gak seharusnya. Bukankah Cody baru bilang itu sebagai perumpamaan? Bukan gue cewe yg dia maksud. Karena itu mustahil. Itu semua berputar di otak gue. Dan tanpa gue sadari, gue udah berada disini, di kasur, di bawah selimut. Gak ngerti apa yg terjadi sama gue, dan akhirnya gue sadar gue ninggalin Cody di balkon. Gue terlalu..... Kaget.Gue nengok ke arah meja kecil samping gue, mata gue melirik jam digital di sana, ternyata sekarang udah jam 01:12 tapi gue sama sekali belum bisa nutup mata gue. Gue bahkan gak sadar kalo ini udah nyaris pagi. Gue gatau kapan Alli masuk ke kamar ini dan tidur di kasurnya. Gue gatau......
Efek omongan Cody itu emang bikin gue mabuk. Efek omongan Cody itu bikin gue gabisa tenang. Perut gue bergejolak, lagi. Karena omongan Cody terputar lagi di fikiran gue. Dan setiap gue pejamin mata gue, selalu mata itu yg muncul. Selalu mata hijau jernih itu yg muncul.Gue berbaring meringkuk ke kanan, menghadap pintu kaca yg ngehubungin kamar dan balkon. Gue liat langit malam (uhm.. Atau pagi?). Perlahan gue ngerasa kelopak mata gue berat, dan akhirnya semuanya hilang gitu aja.
-----Gue mengerjap, terik matahari hangat udah masuk ke jendela. Ugh... Jam berapa ini? Gue nengok ke kiri, jam 10:43? Holyshit! Gue melewatkan sarapan gue? Hebat!
Gue baru aja mau pejamin mata gue lagi, niatnya sih biar nanti aja bangunnya pas makan siang, tapi suara pintu yg dibuka menginterupsi semua rencana gue. Gue nengok ke pintu dan liat mukanya Greyson muncul di celah pintu yg terbuka. Dia nyengir, gue memutar bola mata gue lantas tarik selimut nutupin muka.Tibatiba selimut gue tersingkap dan muka Greyson ada di depan muka gue. Gue menggerutu.
"Wake up sleepy-head. Its already 11 am. C'mon, we'll go to In&Out at Brisbane and meet some new friends out there. Choop choop Crystal!" Katanya sambil narik gue bangun.
Gue ngebiarin badan gue bangun ditarik sama Greyson, gue baru sadar, rambut dia basah, dan keliatan..... Hot? Eh apasih Crystal, inget Cody! Eh? Loh? Cody kan bukan siapa siapa gue. Eh apaansih kenapa gue jadi perang fikiran gini.
Tanpa sadar karena semua pemikiran bodoh itu gue menggeleng. Greyson mengernyit ngeliatin tingkah gue, dia naruh tangannya di kening gue, gue melongo.
"Are you sick? You shake your head like you have a headache. Are you okay?"
"Uhm, im okay. Menyingkir sana, im gonna take a bath and get some prepare. I'll go downstairs when I'm ready!" Gue mendorong dadanya lantas gue bangun.
Dia terkekeh, "Iyiyi, capteen!" Terus dia keluar. Gue mandi.
-------
30 menit kemudian gue udah siap, pake celana jeans pendek, tanktop putih dibalut cardigan warna biru laut dan pake sneakers. Gue ngantongin handphone dan gue turun ke bawah. Rambut gue biarin tergerai karena tadi gue cuma keringin setengah kering doang.
Dibawah ternyata udah pada nungguin gue. Pas gue sampe bawah, Cody baru aja balik dari dapur. Gue melenguh dalam hati, dan tibatiba aja gue kayak hampir kaku ngeliat dia. Gue berusaha buat ngehindarin dia dan nyamperin Greyson serta Alli. Setelah Alli manggil Cody, kita semua berangkat ke Brisbane. Kata Alli kita mau skateboarding di area skate yg ada di Brisbane, baru abis itu kita ke In&Out dan katanya disana kita bakalan ketemu sama temen-temennya Cody dan Alli waktu mereka masih tinggal disini. Gue ikut aja deh~Sekitar 1 jam kemudian, kita sampe di area skate Brisbane. Gue gak perhatiin palang namanya di depan, karena gue udah ditarik sama Alli masuk ke dalem. Mereka semua bawa skateboard, gue? Engga-_- jadi nanti pasti gue sendirian nungguin mereka.
Di dalem, Cody dan Alli nyamperin sekitar 4 orang yg lagi ngumpul di meja gitu. Gue dan Grey ngikutin mereka.Ternyata itu adalah temen-temennya Cody dan Alli yg mau dikenalin ke gue dan Grey. Terutama sih gue karena Grey kayaknya udah kenal beberapa dari mereka.
Ada dua cewe dan dua cowo disitu. Mereka adalah Ruby Green dan Giorgia Green. Yg cowonya ada Max Tobitt dan Josh Winnington. Dan setelah kenalan, mereka semua langsung memutuskan buat mulai main skate. Gak mereka semua sih, karena gue dan Giorgia gak ikut. Yap, dia gak ikut karena dia ga bawa skateboard dan dia juga emang keliatan gak terlalu tertarik sama skateboard.Gue menyesap minuman yg tadi gue pesen, sambil ngeliatin ke arah race. Cody sama Josh lagi balapan kayaknya. Alli, Grey, Ruby sama Max cuma bercanda dan sesekali main skate di race samping race Cody.
"So, are you Cody's new gf?" Giorgia bersuara. Gue hampir tersedak sama minuman yg gue minum. Kenapa semua orang nyangka gue pacar barunya Cody sih?
Gue noleh dan terkekeh, "Haha no, Cody and I are bestfriend." Giorgia memiringkan kepalanya ke kiri sedikit, persis kayak anak anjing yg lucu. Mukanya keliatan ragu.
"Are you serious? But you both look like a couple and I can see from Cody's eyes that he loves you, deeply!" Gue cuma diem. Sedangkan Giorgia mulai ngomong lagi.
"I know, sometimes you'll never realize how much someone means to you until they leave you." Gue terdiam, lagi. Ya, Giorgia bener. Lo gak akan sadar seberapa penting orang itu sampe dia pergi ninggalin lo.
"Yeah, and that day you'll missing!" Lanjut gue. Gue bisa ngerasain Giorgia senyum. Gue cuma ngeliatin mereka yg lagi main skate. Max dan Ruby tampaknya sepasang kekasih, karena mereka-- ouch... They're kissing. Gue mendengus.
Giorgia terkekeh, "You envy them?" Oh dia denger dengusan gue.
"A lil bit, I just... Nothing." Gue mendesah.
Hening, gue dan Giorgia diem sampe akhirnya Giorgia menggumam tajam.
"I wonder, how could Cody loves you if youre not as perfect as I am!"
BAM! Gue menoleh, hatinya gak secantik itu. Gue salah menilai orang kali ini....
---------
20 menit berikutnya, mereka selesai skate. Gue berdiri dan Alli nyamperin gue. Sebenernya gak cuma Alli tapi semuanya, tapi emang Alli yg paling depan.
"You see that? My skill is better than Cody's!" Gue terkekeh, dan ya.. Gue liat. Tadi sebelum mereka kesini kayaknya (dari penglihatan gue) Alli dan Cody adu skill skate. Alli emang awesome banget. Atau mungkin Cody yg merendah? Entahlah.
"Ya, you still the best.." Gue menoleh ke Cody. Gue diam. Tau kenapa? Karena Giorgia lagi ngusap keringat yg mengalir di pelipos Cody pake saputangannya. Mereka bercanda, Cody ketawa sama Giorgia, dia minum minuman yg dikasih sama Giorgia. Engga, gue gak cemburu atas apa yg gue liat, atau entahlah. Difikiran gue cuma ada satu hal, gimana Cody bisa ngelakuin itu semua setelah semua hal yg dia omongin di balkon semalam? Dan satu hantaman keras menerpa gue, gue sadar. Itu-cuma-kebohongan. Gue yang terlalu menseriuskan omongan Cody.
Gue menghela nafas dan melenguh. Gue berusaha gak nangis karena gue gamau yg lain curiga.Setelah itu, Alli dan Grey langsung ngajak kita ke In&Out. Ruby, Max dan Giorgia gakbisa ikut, katanya. Mereka punya janji sama Mrs. Green untuk lunch bareng. Huft~
Untuk kali ini, gue duduk di depan, disamping Cody yg duduk di balik kemudi. Grey, Alli dan Josh dibelakang. Gue diem aja, gatau mau apa.
Gak butuh waktu lama sampe akhirnya kita tiba di In&Out. Grey buka pintu belakang, dia turun, disusul Alli, Josh dan gue dari pintu depan. Cody keluar 3 detik kemudian terus kita masuk. Kita pilih meja dekat jendela, dan semua berjalan lancar. Gak ada hal yg menarik selain ledekan Greyson dan Alli serta Josh terhadap gue dan Cody. Ugh- bukankah kami memang selalu di bully?😒--------------
A/N: HAIII MAKASIH UDAH MAU BACA DAN MASIH NUNGGUIN YAAMPUN KALIAN THE BEST! Taugak? Gue speechless liat viewersnya udah 3k omg hell yeah you guys rawk! Thankyou buat yg mau sempetin baca plis banget gue butuh vomment. Tinggalin satu jejak aja di kolom komen atau bisa juga vote part ini (atau lo bisa lakukan keduanya) ugh please, it means a lot to me!Sumpah, gue udah cape-cape ngetik, berusaha gabungin setiap ide dan imajinasi yg selalu hampir mendet di tengah part. Tp pas liat viewersnya, gue senyum lagi. Semangat lagi nulis.
Intinya, gue pengen banget kenal kalian my beloved readers, tinggalin komen abis baca, entah itu mau serandom apapun gue terima! Komen lo-lo-lo pada itu bikin gue semangat! Kalo liat viewersnya aja udah senyum gue pasti semangat ngetik kl liat komen lo pada haha.Dan maaaaaaaafff banget ini worst chapter ever. Mungkin tinggal 3/4 chapter lagi menuju ending. Gue udah mikirin endingnya lohh;;) jan lupa vomment! Feedback kl gamau komen disini langsung mention @dilaarrrr atau @TheCodySimpsID follow juga boleh. Follow ask.fm/ig/add skype/path gue @dilaarrrr huahaha promosi. Pasti di folback kok btw. Ask aja:3
Last but not least, see you in the next chapter!
KAMU SEDANG MEMBACA
fate // c.s a.u
Fiksi Penggemar"You owned it. You're my cure. You have my heart!" Cody Simpson FanFiction