Enam Puluh Delapan

6.2K 280 5
                                    

Malam ini tasya ingin mengintai siapa orang dari balik bunga misterius itu,bunga itu selalu datang setiap jam 7 malam..

"Pasti bentar lagi orang itu akan datang" ujar tasya yang sedari tadi akan berdiam siap dibelakang pintunya.

"3menit lagi,aku harus siap siaga buka pintu ini" ujarnya bersiap siap,sebentar lagi jam 7 ia harus bisa menemukan orang itu, entah siapa pokoknya tasya ingin bertemu orang itu.

Ia ingin mengetahui apa maksudnya mengirimian bunga dan surat itu untuknya.

"Oke, udah pukul 7 pas, siap siap" ujarnya lagi. Tak lama kemudian bel itu berbunyi.

Ting..nung..

Brakkk!

"Tunggu!" Henti tasya membuka pintu,tepat! Pria itu memakai jaket berhoodie hitam.

"Siapa kamu yang selalu kasih bunga ini?!" Tanyanya lagi mulai mendekati pria yang berhenti membelakanginya.

"Saya nggak akan biarin orang lain tanpa izin masuk kerumah saya oke! Jadi kamu tetap disana" ujar tasya yang jalan perlahan menghampiri orang itu.

"Saya hanya suruhan.." Ujar pria itu suaranya tampak ia buat buat.

"Berhenti atau nggak saya ter...---"

Seketika tubuh gadis itu melemah,nafasnya tak beraturan,bahunya naik turun,matanya berkaca saat ia membuka tudung pria itu.

Tasya membekap mulutnya tak percaya,ia menundurkan langkahnya perlahan sebelum ia benar benar bersandari ditembok rumahnya.

"Kak arka.." Lirihnya.

"Ka..kamu tau nama aku?"

Iya! Aku tau nama itu! Dan aku pernah memiliki sang pemilik nama.

"Kak..kak arka nggak ingat aku?" Tanya nya sekarang menatap arka lekat,bola mata itu mengeluarkan cairan bening.

"Maaf.." Lirih pria itu.

"Enggak! Enggak! Kamu bukan kak arka!" Tegas tasya menolak bahwa pria itu bukan arka,ia membekap mulutnya dengan kepala yang ia geleng geleng tak percaya.

"Permisi.. Saya pamit,saya bukan bermaksud membuat kamu menangis.." Pamit pria itu

"Tunggu!" Pinta tasya saat pria itu sudah berada diluar gerbang rumahnya.

Tasya berlari mengejar langkah pria itu,ia menangis tak percaya,mengapa pria itu tak mengenalnya? Apa yang terjadi? Dan mengapa pria itu selalu mengiriminya bunga?

"Jangan pergi lagi..!" Ujarnya memeluk erat tubuh arka,arka hanya bisa membalas pelukan itu,ia yakin pasti gadis ini terlibat dimasalalunya..

"Tasya rindu.." Lirihnya dipelukkan itu.

•••

"Jadi, karna itu kak arka selalu mengirimi bunga dan surat untuk tasya?" Tanya gadis itu ketika keduanya berada di ayunan halaman rumah gadis itu.

Arka mengangguk.

Tasya tersenyum miris.

"Aku nggak tau alasan aku kembali lagi ke indonesia, rasanya ada sesuatu yang harus aku selesaikan disana,ada sesuatu yang tertinggal disana dan sesuatu itu harus aku miliki.." Jelas arka lagi.

Dia Arka [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang