Empat Puluh Tiga

9K 355 5
                                    

Jangan lupa follow dan subscribe
Instagram: @mydiaanggn__
Youtube: meydia anggun putri

•••

Setelah menghabiskan waktunya,mereka pindah posisi yaitu dimana mereka duduk diruang game yang ada dirumah arka.

Ricky dan revan sedari tadi bertanding ps yang tak henti hentinya mengoceh dengan aurel dan luna sebagai pendambing dan pendukung mereka.

Arka yang sedari tadi duduk disebelah tasya dan talia tak tampak karena ia ketoilet.

"Arka! Pinjem baju dong, baju gue kecipratan air tadi,jadi basah gini" rengek talia saat ia masuk keruangan game itu.

"Ambil diatas" jawab arka singkat.

"Masa gue ambil sendiri? Kan nggak enak."

"Biasanya lo juga ambil sendiri" ujar arka yang asik memainkan game di ponselnya,ia sedari tadi tak berbicara dengan tasya,tasya hanya diam menonton ricky dan revan bertanding.

"Kalau gitu gajadi deh, gue basah basah aja" ambeknya

"Ntar lo masuk angin" jawab arka lagi,tasya hanya diam mendengarkan percakapan kedua orang itu.

Kak arka nggak pernah seperhatian gitu sama tasya - batin tasya

"Makanya ambilin kaaaa" rengeknya masih berdiri di pintu ruangan itu.

Arka memilih mempausekan gamenya dan berdiri meninggalkan tasya diruangan itu.

"Manja lo kelewatan,ayo" ujar arka mengacak rambut talia tanpa sadar aktivitasnya itu dilihat tasya dari tadi.

Setelah menukar baju dan memakai baju arka,arka kembali duduk disebelah tasya. Pria itu tampak tak berdosa saja.

Talia masih dalam posisi berdiri di ambang pintu.

"Woi! Mumpung gue lagi baik, kalian mau minuman apa?" Ujar talia menawarkan,tentu saja membuat semua orang disana berteriak.

"Jus jeruk aja 4 kak" jawab aurel

"Kalau tasya?" Kali ini talia beralih pada tasya yang duduk disebelah arka.

"Tasya nggak haus kak" jawabnya sungkan.

"Oh yaudah."

"Arka! Temenin guee. Tante lo katanya mau pergi arisan,jadi gue butuh lo" ujar talia lagi

"Males" jawab arka dengan lagak dinginnya itu.

"Arkaaaa ayo!" Kali ini talia menarik lengan arka memohon.

"Ngga, suruh mereka bikin sendiri" putus arka.

"Baik sekali aja kenapa? Ayo!" Ajaknya lagi dengan terpaksa arka mengikuti kehendak gadis itu, semakin besar ia semakin manja saja.

Tasya memandang miris adegan itu.

Kini sudah 20 menit arka dan talia didapur,tasya berniat ingin numpang ketoilet,tetapi saat ia sampai di dapur rumah arka,ia melihat pemandangan yang sangat mencabik perasaannya.

Dia Arka [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang