Dua puluh satu

12.2K 481 0
                                    

Jangan lupa follow dan subscribe
Instagram: @mydiaanggn__
Youtube: meydia anggun putri

•••

Malam minggu adalah weekend dimana malam surga bagi arka,ricky maupun revan. Mereka selalu menghabiskan uang sekitar 500rb untuk membeli cemilan dan minuman kaleng untuk mereka habiskan dikamar arka seperti malam weekend biasanya mereka bermain ps sampai pagi.

Dari pada seperti anak luaran lagi yang selalu menjadikan malam weekendnya menjadi malam ladies,bukan revan arka dan ricky mereka menjadikan malam weekend mereka bertiga dikamar arka bukan di clubbing.

"Arka kalah,ayo siapa lagi mau lawan gue?" Ujar revan berteriak pada ricky raka maupun papa arka yang selalu mengikuti malam weekend empat remaja itu. Biasanya mereka berenam,karena peristiwa waktu itu mereka tak berenam lagi setiap malam weekend.

"Yaudah om aja!" Ujar pak wijaya antusias menduduki kedudukan sebelah revan.

Sedangkan raka dan ricky memilih menghabiskan makanan yang banyak itu dulu sebelum bertanding,tak lupa mama arka membuatkan mereka skotang agar hangat dimalam hari.

"Ki!hooi!" Panggil raka dengan nada berbisik pada ricky yang asyik membuka kuaci.

raka menyongket paha ricky dengan kaki nya hingga ricky menyadari.

"Gimana arka sama cimewewnya?" Tanya raka to the point dengan nada bisik.

"Siapa ? Gatau gue." Ujar ricky belum mencerna ucapan raka

"Siii tasyaa" bisik raka lagi

"Ohhh dede emesh yang selalu kasih coklat dan makanan toh." Ucap ricky merespon.

Raka mempelototi ricky yang nyaris terdengar arka,untung saja arka fokus melihat pertandingan antara revan dan papa nya itu.

"Gatau gue,dia aja ga cerita,ditanya malah ngelak" jawab ricky jujur

"Aneh banget tu anak,tiba dirumah minta solusi gue mulu" pasrah raka menjawab

"Hah?beneran kak?arka minta solusi soal tasya sama kak raka?!" Teriak ricky membuat minuman dimulut raka tersemprot di wajahnya.

Arka menatap raka mematikan.

Revan dan papa arka tertawa sambil melanjutkan game mereka.

"Pihhhhh! Anjirrr wajah gue raka!" Teriak ricky lagi ketika wajahnya basah tersembur minuman raka.

"Gue temenin kebelakang,hehehhe ayo" elak raka menarik ricky karena ia telah mendapatkan tatapan mematikan oleh arka.

"Hehehe ka,gue anterin kunyuk ke toilet dulu" pamit raka ketakutan

"Gausah sana gue bisa sendiri!" Kesal ricky masih fokus membersihkan wajahnya yang disembur raka.

Ricky tidak tau situasi! Jelas saja raka mencari celah agar ia bisa kabur kekamarnya,sebelum arka menendangnya sampai ke kutub utara.

"Lo sih! Gak perlu teriak kali, mau mati gue" kesal raka menoel kepala ricky setiba di toilet

"Lo juga siapa suruh anterin gue ke toilet? Siapa suruh juga cerita aib arka ke gue" rajuk ricky tak terima disalahkan.

Dia Arka [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang