Sepuluh

9.1K 422 6
                                    

Hari kedua tasya menjauhi arka,ia keluar dari mobilnya sambil membawa bekal, entah kenapa mobilnya selalu terparkir disebelah mobil arka.

Seperti biasa hari ini adalah hari kedua juga bagi tasya memberi bekal untuk pak satpam,yaa hitung hitung anggap saja itu arka.

Arka melihat gadis itu mengomel sendiri melihat mobil arka,hanya saja gadis itu tak tahu jikalau arka ada didalam sana.

"Psikopad versi cewek kali" ucap arka sedari menggeleng2 sendiri didalam mobil.

Tak ia sadar senyuman manis terukir dibibirnya melihat gadis itu sangat lucu jika mengomel,eh tunggu? Lucu?

Sejak kapan arka memuji wanita dan sepertinya ini senyum pertamanya ke wanita lain setelah mamanya yang cantik itu.

Tanda apakah ini?

Ting

Ponsel arka berbunyi menandakan ada pesan yang masuk.

Mama
Sayang nanti pulang sekolah jemput mama kebutik ya,mama ga bawa mobil,papa meeting lagi ke gorontalo sama kak raka.

Setelah membalas "iya" pesan dari mama,arka langsung turun dari mobilnya dan seperti biasa memakai kacamata silver merk dior yang dioleh olehkan papanya dari amerika waktu itu, membuat semua gadis terpana pana melihat pria ini tak habis habisnya membuat mereka berdosa(zina mata).

•••

"Pesanin gue bunga ki" ucap arka tiba tiba baru datang sudah melempar dompetnya saja ke arah ricky yang bermain ipad itu.

Ricky dan revan sama tajir dengan arka,tetapi orang mana yang tak suka uang?apalagi yang dilempar setiap hari oleh arka dompetnya, orang kaya pasti masih membutuhkan banyak uang guys,itulah revan dan ricky.

"Buat siapa lo beli bunga? Bokap lo meeting keluar?" Tanya ricky sudah tau kalau setiap arka meminta beli bunga itu tandanya ia ingin menjemput ratu nya yaitu mama cantiknya.

Sudah ciri khas arka kalau mamanya meminta jemput selalu ia bawakan bunga terlebih dahulu, beda dengan raka yang menjemput mama nya selalu membeli satu negara untuk hadiah mamanya terlebih dahulu,hehehe becanda.

Arka wijaya tetaplah arka wijaya, wanita yang ia mewahkan,ia cintai satu satunya adalah mamanya yang sangat cantik itu membuat papanya tak bisa berpaling dengan bule bule manapun sudah ia jadikan klient.

"Tumben lo bongkar laci,ga biasa biasanya" sindir revan yang mulai curiga akan gerak gerik arka melihat satu persatu nama pengirim coklat dan surat.

"Emang biasanya why?" Tanya arka dengan wajah polosnya,tampak ia sedang menyembunyikan sesuatu.

"Lo kasih kita lah" potong ricky to the point.

"Adik kalian ga nitip coklat?" Tanya arka datar dengan nada dingin masih mengkondisikan gengsinya.

"Siapa adik kita? Gue mana punya adik, gue anak tunggal kali!" Omel revan tak terima

"Apalagi gue,boro boro punya adik,punya kakak aja udah mau brojol" omel ricky yang mengungkapkan kakaknya yang baru nikah 1 setengah tahun lalu.

"Siapa tu namanya,temen cewek lo" lanjut arka tanpa menyaring perkataan

"Cewek gue? Sejak kapan gue pun-- ohhhhh tasya maksud lo?" Pintar!revan.

"Kok lo tiba tiba nyari coklat dari tasya? Apa jang--"

"Syukurlah,dia ga ganggu hidup gue lagi" ucap santai dan enteng arka memotong ucapan ricky, padahal dihatinya ia bertanya tanya mengapa gadis itu pagi tak memberikan ia coklat,siang tak memberi ia bekal.

"Kirain lo udah buka hati buat dia" putus ricky,padahal ia berharap arka sudah mulai membuka hati untuk satu perempuan saja,tetapi itu sangat tidak mungkin.

•••

"Hallo,my queen" ucap arka saat mamanya masuk kedalam mobil lalu ia memberi bunga seperti biasanya.

"Thanks my little prince" jawab mamanya menciumi kening arka.

Arka sosok yang bisa berubah dan susah ditebak, saat bersama mama,papa,dan kak raka, ia sangat enjoy! Terdang jika mereka salah bicara akan membuat arka kembali ke sifat semula yang dingin,jika sama mama ia tak bisa menampakan sifat dinginnya,karena ia sangat menyanyangi dan mencintai mama dan papanya lebih dari apapun.

Dilain hari arka dapat berubah jadi orang yang dingin dan datar,sedangkan guru gurunya kadang sangat sulit berbicara dan memahami bagaimana arka wijaya itu.

"Ma arka boleh tanya?" Tiba tiba arka mematikan tipe mobilnya lalu membuka pembicaraan pada mamanya.

"Tanya aja sayang" jawab mamanya selyn sambil mengotak atik ipad nya.

"Mama sama papa ketemunya gimana?"

Pertanyaan yang tak biasanya malahan pertama kali ditanyaakan oleh anaknya yang satu ini.

"Kenapa tiba tiba nanya gitu sayang?"

"Gapapa nanya aja,habis mama terlalu cantik buat papa" elak arka sebisa mungkin.

Tapi nyonya selyn wijaya tetaplah nyonya selyn wijaya,tak semudah itu ia mempercayai ucapan dari pertanyaan yang sebelumnya belum pernah ditanyakan oleh anaknya ini.

"Mama dulu secret admired papa, awalnya mama cuma kasih tau 2 sahabat mama tetapi salah satu sahabat mama itu dia tante rini suka bicara keceplosan,saat ia keceplosan bilang ke teman sekelas mama suka sama papa kamu, teman2 sekelas mama nyebarin gitu,hingga sampailah ke telinga papa kamu, dari sana papa kamu orang sangat dingin sekali seperti kamu,entah kenapa selera humornya bangkit dimasa tua, setiap mama ketemu papa diparkiran,di halte,selalu malu2, dan disebuah event mall papa kamu ikutin kategori multi talent gitu,dia disuruh ajak satu teman cewek yang cantik dan fashionable gitu,tiba tiba aja dia mintak alamat mama, tanpa izin dia jemput mama jam 7 untuk mengikuti event itu sedangkan mama belum ada persiapan, nama aja tuan wijaya tidak ada penolakan dari ajakannya,dan mulai dari sana mama sama papa kamu jadi dekat" jelas selyn sepanjang2 nya membuat arka angguk2 saja.

"Jangan bilang little prince mama udah mulai jatuh cin--"

"Nggak ma,nanya aja" potong arka sesegera mungkin.

Sekali lagi,tuan arka wijaya tetaplah tuan arka wijaya,gengsi dan image nya terlalu tinggi untuk mengaku.

Dia Arka [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang