Seorang berlari dengan berharap gerbang yang sudah tidak jauh dari hadapannya itu belum ditutup dan dikunci oleh seorang petugas yang selalu berjaga di Sekolahnya, teriakannya pun terdengar begitu keras.
"Pak.. Pak.. tunggu...
Hosh...hosh...hosh...
Sial, gara2 semaleman bikin atribut MOS, gue sampe bisa telat gini." ucapan seseorang yang tidak bisa mengatur nafasnya karena berlarianUntung saja pemuda itu berhasil masuk sebelum gerbang itu ditutup, pemandangan selanjutnya adalah kumpulan siswa-siswi dengan seragam putih biru lengkap dengan atribut2 yang dikenakannya, sama halnya MOS (masa orientasi siswa) di sekolah2 lainnya, disini pun siswa-siswi wajib mematuhi segala peraturan untuk bisa diterima disekolah tersebut, sebelum mereka benar2 menjadi murid SMA di sekolah yang akan mereka tempati.
"Sekarang keluarkan seluruh bekal adik2 semua, kakak2 disini akan keliling dan meneliti semuanya dan siapa yang tidak lengkap akan mendapat hukuman." suara Senior dengan tegas dan lantang
Begitulah kira2 suasana MOS pada siang hari itu, seolah matahari adalah musuh utama bagi mereka yang berada dilapangan sekolah. Hingga saat istirahat tiba, adalah waktu yang sangat ditunggu2 bagi mereka, hingga para kakak senior itu menyuruh mereka untuk menikmati bekal makanan yang meraka bawa dari rumahKarena memang untuk selama masa MOS para peserta didik baru diwajibkan untuk membawa bekal makanan sendiri, katanya si biar suasana makin akrab dan makin mengenal satu sama lain ketika mereka menikmati bekal secara bersama di dalam aula
Tetapi pemuda tadi hanya bisa merutuki dirinya sendiri karena lupa tidak menyiapkan bekal untuk dibawa ke sekolah, ia hanya bisa mengelus perutnya yang sedang menahan perasaan lapar.
"Krryk... Krryk..." suara yang berasal perut pemuda itu
Sontak saja orang yang berada disampingnya menoleh, dan sang pelaku hanya bisa menunduk malu
"Ehmm.. Apa kamu tidak membawa bekal makanan dari rumah...??" tanya pemuda disebelahnya
Yang ditanya hanya bisa menggaruk belakang kepalanya yang sebenarnya tidak gatal
"Ah... kalau begitu kemarilah... kita habiskan bekal makanan ini bersama, Ayo... tak usah malu, lebih baik dari pada perutmu tidak terisi."
Dan mereka pun menikmati bekal itu bersama
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.11 bulan kemudian
Hari demi hari terlewati begitu saja, dan tak terasa mereka yang sepertinya baru merasakan MOS beberapa waktu yang lalu, kini telah melewati ulangan akhir semester (UAS) di kelas X ini, yang artinya mereka akan segera naik ke kelas XI
"Kak, besok ambil rapot ya jam 9, besok kakak gk ada meeting kan ?? itu undangannya ada di atas meja depan tv" ujar seseorang yang sedang memainkan game andalan di ponselnya
"Kebetulan besok kakak nggak ada meeting, awas aja ya kalo nilai kamu turun dari semester sebelumnya..!! Balas sang kakak yang sedang menyiapkan makan malam mereka
"Siiiaaapp Bosss" balas sang adik
Merekapun menikmati makan malam bersama seperti malam2 biasanya, dan pagi itu setelah sarapan

KAMU SEDANG MEMBACA
Pubertas [BL]
RomanceDhimas itu tidak hanya pinter di semua mapel, tapi dia juga pinter buat nyembunyiin perasaannya, berbeda dengan Dion yang terkesan blak-blakan _____________________________________________ Bima itu pinter, tapi orang pinter kenapa bisa polos banget...