Dion pov
Hari ini sungguh membosankan, bagaimana tidak, dari pelajaran pertama sampai terakhir ada tugas mulu, dan semuanya tugas individu, ya kalian tau lah pasti kalau tugas kelompok kan setidaknya lebih ringan bebannyaBell pulang sekolah berbunyi, Bu Rini segara mengahiri pertemuan untuk mata pelajaran B.Inggris pada siang hari ini
Gue langsung tancap ke lapangan basket buat latihan, tapi pas gue lagi jalan di koridor, gue liat Dhimas bawa tumpukan buku banyak banget, dan gue langsung reflek buat bantuin dia
"Sini gue bantuin, kayaknya lo kesususahan gitu bawanya, mau di bawa kemana nih Lks nya ?" ucap ku sambil mengambil separuh tumbukan Lks yang Dhimas bawa
"Eh iya makasih, owh ini aku mau ngumpulin tugas anak-anak ke mejanya Pak Ilham, eh bukannya kamu yang waktu itu kan, ehmm..... "
"Maksud lo yang di MOS itu, iya itu gue, btw kita belom kenalan, ehm gue Dion kalo lo?"
"Jadi nama kamu Dion, nama ku Dhimas"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Akhirnya gue sama Dhimas sampai juga di Mejanya Pak Ilham, dan semua tugas anak-anak pun sudah di kumpulkan"Lo mau langsung pulang Dhim ?" tanya ku padanya
"Enggak, aku ada latihan band sama anak-anak, kalau kamu ?"
"Gue ada latihan basket sama
anak-anak, yaudah gue ke lapangan dulu ya""Iya, aku juga mau ke studio"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Gila capek banget latihan hari ini, mana si Kevin pake sok2 an gk berangkat lagi, sialan tu anak"Oke anak-anak, sepertinya cukup sampai disini latihan hari ini, jaga kondisi kalian dan tetap semangat"
Itu suara Pak Arya, pelatih basket di sekolah gue, beliau sudah lumayan tua, tapi tenaganya jangan di remehin, juara deh pokoknya
Tumben banget sore ini mendung, dari pada gue kehujanan mending langsung pulang aja lah
"Eh yon, nggak ganti baju dulu lo, mau kemana buru-buru gitu ?" tanya Cakra temen basket gue
"Gue mau langsung balik, udah gelap tu langit, gue nggak bawa jas hujan soalnya"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Akhirnya gue sampe di parkiran, eh tapi kayaknya gue barusan lihat Dhimas baru keluar gerbang, langsung deh gue samperin dia
"Dhim, ayok gue anterin, udah mau hujan lho"
"Eh nggak apa-apa yon, aku nunggu bis aja, bentar lagi dateng kok"
"Selo aja lagi Dhim, ayok gue anterin, dari pada nunggu lama disini"
"Ehm beneran nggak apa-apa ni ?"
"Iya, ayo naik !"
Setelah Dhimas ngasih tau alamatnya, gue langsung tancap gas, gue ngebut sengebut2nya sampai Dhimas meluk gue, mungkin sangking takutnya dia, ya mau gimana lagi, dari pada kehujanan kan, dan akhirnya gue sampe di rumah Dhimas
"Kamu naiknya kayak kesetanan yon, nggak tau apa kalau yang di bonceng itu bernyawa" ucapnya sambil mrmpoutkan bibirnya
"Hehe sorry2, ya mau gimana lagi, dari pada kehujanan kan, eh udah gerimis nih, gue pulang ya"
"Eh nggak mau mampir dulu ?"
"Ntar gampang kalau ada waktu, yaudah gue cabut ya"
"Iya yon, makasih ya uda mau nganterin, kamu ati-ati
"Siapppp"
Tbc
______________________________________04.03.2019
Hehe, maafkeun karena kemarin2 masih sibuk skripsi 😏✌
KAMU SEDANG MEMBACA
Pubertas [BL]
RomanceDhimas itu tidak hanya pinter di semua mapel, tapi dia juga pinter buat nyembunyiin perasaannya, berbeda dengan Dion yang terkesan blak-blakan _____________________________________________ Bima itu pinter, tapi orang pinter kenapa bisa polos banget...