Awal

172 17 7
                                    

Malam sedang tidak bersahabat. Hujan turun begitu deras disertai angin yang menyelusup ke jendela yang terbuka. Dia termenung, menatap ponselnya dengan tatapan kosong. Menunggu kabar darinya.

TING!

Satu pesan masuk

From: Rian

Besok buk putri tidak masuk.

Raut wajahnya berubah, terukir senyum bahagia. Yes!, Besok tidak kuliah ucapnya dalam hati.

TING!

Ponselnya kembali berdering, ternyata bukan dari Rian tapi dari Amel, sahabat serta teman satu kampusnya

Amel: besok ga masuk nih, jadi lo nonton pertandingan Adam?

Zara: jadi, temani gue ya

Amel: kebab turki 1

Zara: siap bos!

Zara meletakkan ponselnya di atas meja di samping tempat tidur, menutup jendela yang terbuka. Kemudian kembali menuju kasurnya, menarik selimut. Dengan senyum yang masih mengembang dia terlelap.

***

Keadaan gor tidak begitu ramai. Maklum, jadwal pertandingan baru dimulai 1 jam lagi. Tapi seseorang sangat bersemangat untuk datang lebih awal. Zara dan Amel sudah di parkiran. Mereka segera membeli tiket dan langsung masuk ke dalam gor. Mencari posisi yang dianggap strategis untuk dapat melihat secara jelas pertandingan nanti.

"masih sepi gini, lo nyuruh cepet cepet" kata amel dengan nada sedikit kesal

"hehehe, gue ga sabar banget soalnya" balas Zara sambil nyengir

Mereka menunggu dengan sabar hingga pertandingan basket antar klub Angkasa dengan klub Trisakti dimulai. Kedua tim memasuki lapangan, saling berjabat tangan dengan wasit dan tim lawan. Kedua tim pun memulai pemanasan. Pandangan Zara hanya tertuju pada satu pemain. Yaitu kapten tim Angkasa, Adam Raditya Malik. Adamlah alasan Zara datang lebih awal untuk melihatnya.

Tak lama, pertandingan dimulai. Dua wanita yang telah lama menunggu pertandingan ini sangat bersemangat. Banyak teriakan penyemangat yang mereka lontarkan. Serta hujatan untuk tim lawan jika mereka melakukan pelanggaran.

"sumpah yah, Adam jago banget mainnya!!" ucap Zara tanpa mengalihkan pandangannya dari sosok Adam.

"Adam mulu yang lo liatin, itu masih banyak yang lebih bagus mainnya. Ganteng ganteng lagi. Jodoh gue semua kayanya"

"yaiyalah, Adam itu kan pacar gue!"

"pacar dari hongkong, dia kenal lo aja engga"

"kenal kok, kan gue udah follow dia di ig"

"emang dia follback lu?"

"belum sih, tapi pastii di follback kok. Diakan emang jarang main sosmed mel!!!" kesal Zara

"ngarep banget sih nyonya Zara"

"serah!, mending gue puas puasin liat Adam" kesal Zara

Zara kembali memfokuskan dirinya pada Adam. Pria itu sedang minum dan mendengarkan instruksi coach mereka, kebetulan sedang time out.

Kalian mungkin mengira Zara memiliki hubungan dengan sosok Adam. Nyatanya, Adam adalah sosok yang disukai Zara. Tapi bisa saja takdir menghendaki mereka untuk menjalin suatu hubungan, misalnya sebagai teman atau bahkan pacar.

Awal mulanya Zara mengenal Adam saat dirinya tidak sengaja meninggalkan kunci motornya tergantung di motor begitu saja. Saat itu posisinya sedang beradi di parkiran kampus.

Will Last ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang