Pertemuan Tak Terduga

76 15 11
                                    

Zara melihat jam di pergelangan tangannya. Sudah jam 10 malam. Pikirannya sudah sedikit lebih tenang.

Zara memutuskan untuk segera kembali ke rumahnya. Berjalan menuju tempat motornya di parkirkan. Memakai helm dan menyalakan motornya.

Di jalan, Zara mencoba untuk tetap fokus. Motornya kemudian memasuki jalan Harapan Raya. Kondisi jalan itu lumayan sepi, karena jalan ini jarang dilalui orang.

BRUKK

Tiba-tiba saja sebuah mobil jazz kuning menyenggol motor Zara dari arah belakang.

Zara terjatuh dari motor, sikutnya mencium aspal, begitupun dengan lututnya. Dia meringis menahan sakit.

Seorang remaja perempuan berlarian keluar dari mobil jazz kuningnya dengan panik menghampiri Zara.

"kak ga papa? Yaampun kak. saya minta maaf. Saya tidak sengaja nyenggol motor kakak" Ujar anak remaja itu sambil berjongkok di hadapan zara.

"bagian yang mana yang sakit kak? Kita ke klinik dulu kak. Saya tanggung jawab" sambungnya.

"gak papa kok, Cuma tergores dikit aja" Akhirnya Zara merespon ucapan anak remaja itu.

"gpp kak, kita cek ke klinik dulu ya" Anak remaja itu membantu Zara berdiri.

"arggghhh" Ringis Zara menahan sakit di bagian pergelangan kakinya.

"dibawa aja dek,takutnya parah" Komentar bapak penjaga warung di pinggir jalan yang kebetulan melihat kejadian naas tesebut.

"iya kak, ayo masuk ke mobil saya dulu"

Zara akhirnya mengangguk pasrah

Anak remaja itu membopong badan Zara ke dalam mobil.

"sebentar ya kak, saya mau titipkan motor kakak sama bapak yang punya warung"

"iyaa"

Anak remaja itupun kembali menemui bapak penjaga warung

"pak saya titip motor kakak itu dulu bisa?"

"bisa neng, Biar saya taruh dulu motornya di pinggir warung, biar aman"

"baik pak"

Bapak itupun meletakkan motor Zara di samping warungnya. Kemudian menutup motor Zara dengan kain.

"nih neng kunci motornya" bapak itu memberikan kunci motor Zara kepada anak remaja itu.

"makasih ya pak"

"sama-sama"

Sebelum kembali ke mobil, Anak remaja itu menelfon seseorang terlebih dahulu.

"kak?" Suaranya sedikit bergetar menahan tangis.

"Nadine? Kamu kenapa? Kamu ga papakan?"

"aku nabrak orang di jalan Harapan Raya"

"Ya Allah, kamu ga papa? Ada yang luka?"

"aku ga papa kak, tapi orang yang aku tabrak luka-luka gitu, kayanya sih ga parah"

"yaudah kamu antar dulu orangnya ke klinik Salsa. Nanti kakak susul"

"iya kak, makasih ya kak"

Anak remaja itu atau Nadine segera memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku. Dan menyusul Zara yang sudah berada di dalam mobilnya.

"maaf lama kak, tadi ngabari orang rumah dulu"

Zara hanya mengangguk pelan menanggapi Nadine. Mobil Nadine akhirnya melaju menuju klinik Salsa.

Will Last ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang