Alasan Kevin

62 11 2
                                    

Tangisan Zara sudah berhenti, namun nafasnya masih belum stabil.

“nyaman banget ya pelukan gue?” Goda Kevin

“isshhhh!!” Zara memukul pelan dada Kevin sambil tertawa renyah

“gue ambilin minum dulu, lo tunggu disini” pinta Kevin

“iya”

Kevin kemudian berjalan ke arah warung angkringan Kang Ageng, memesan 2 teh hangat.

“udah lama ga kesini Den Kevin” sapa Kang Ageng

“iya kang, lagi sibuk kuliah” balas Kevin ramah

“walah bagus itu, kuliah mah harus di prioritaskan Den, ngomong-nomong  neng Zara mana Den?”

“ada kang, di tempat biasa”

“oh, akang rindu sama Zara” goda Kang Ageng

“Akang mau tikung saya?” canda Kevin

“ya enggak atuh, rindu sebagai adik maksudnya. Den Kevin cemburuan sekali" balas Kang Ageng dengan tawanya

“hahaha, iya deh kang”

“ini teh hangatnya Den” ujar Kang Ageng sambil memberikan dua cangkir yang berisikan teh hangat pada Kevin

“makasih kang, saya kesana dulu”

“siap Den!” balas Kang Ageng

Kevin kembali melangkahkan kakinya  mengahampiri Zara, dengan dua cangkir teh hangat di tangannya.

“nih” Kevin memberikan satu cangkir kepada Zara

“makasih Vin” Zara meraih cangkir tersebut

“hm” balas Kevin sambil duduk di posisinya semula

Zara menyeruput teh hangat yang diberikan Kevin. Seketika hatinya kembali tenang. Disini, di bukit ini, bersama Kevin dan secangkir teh hangat buatan Kang Ageng.

“Vin?” panggil Zara tanpa menatap Kevin

“hm?”

“kenapa kita gak pacaran aja dari dulu ya?” ujar Zara santai dengan satu sudut bibir yang terangkat

Kevin terkejut mendengar ucapan Zara yang tiba-tiba.

“gue tau lo suka sama gue dari zaman SMA” Zara menatap Kevin dalam.

“pasti lo bingung, kenapa gue bisa tau” Tebak Zara

“lo ingat gak? waktu lo bawa gue pertama kali kesini” Tanya Zara

“hari kelulusan SMA?” jawab Kevin membalas tatapan Zara

“waktu itu lo mau nyatain perasaan lo sama gue kan? Tapi gak jadi, karena Nyokap lo nelfon dan bilang kalau Ayah lo kabur dari rumah. Dan lo nitipin gue ke Kang Ageng, suruh jagain gue sampai taksi dateng. Terus lo pergi. Waktu gue lagi nunggu taksi yang lo pesankan dateng, Istrinya Kang Ageng gak sengaja keceplosan soal rencana lo mau nembak gue. Terus, Kang Ageng cerita semuanya. Kalau lo udah lama suka sama gue. dan udah lama juga mau nembak gue” jelas Zara panjang lebar

“Zara...” lirih Kevin

“hmm??”

“gue minta maaf”

“buat apa?”

“setelah kejadian itu, seharusnya gue punya banyak kesempatan buat nyatain perasaan gue ke lo.”
Kevin menghirup nafas panjang, lalu menghembuskannya pelan.

“Tapi gue ga bisa”

Zara hanya diam menunggu Kevin melanjutkan ceritanya.

“gue udah di jodohin Ra, dan gue gak bisa menolak permintaan nyokap. Gue ga mau egois buat nyatain perasaan gue ke lo, karna gue tau akhir hubungan kita gimana kalau gue paksakan"

Will Last ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang