Gak sia-sia gue berusaha bangun pagi. Biasanya gak sepagi itu. Gue sukak kalo dia nggak ngambek lagi. Dan gue sukak liat dia senyum kek gini.
Apa gue sesuka itu sama Lisa?
Gue.... suka Lisa???
Entah sejak kapan pipi Jungkook mulai bersemu merah. Dia memandangi Lisa untuk memastikan perasaan nya.
Melihat Lisa menyiapkan semuanya dan Jungkook hanya terdiam. Bu Ajeng pun menegur Jungkook.
"Hei Jungkook! Kenapa kamu cuma melamun? Ayo bantuin Lisa nya"
Lamunan Jungkook pun buyar gara-gara di tegur oleh bu Ajeng. Dia mulai menyusun omelette dan hiasan-hiasan yang telah dibuatnya.
Dia mengerjakan nya sambil senyum sendiri karena habis di puji berturut-turut ama Lisa.
"Lo taruh dimana Macaroon nya?"
Lisa mencari-cari macaroon buatan dia dan Jungkook kemarin."Oh, di wadah merah jambu itu"
Lisa langsung mencari nya. Saat dibuka, macaroon nya masih terlihat cantik. Membuat Lisa bangga.
Lisa langsung menaruh nya di piring mahal Jungkook. Semenarik mungkin.
"Nah, anak-anak setelah di hias. Tolong taruh di meja depan sekarang"
Semuanya dengan senang mempresentasikan makanan buatan masing-masing ke meja depan.
Bu Ajeng lalu mencicipi satu per satu makanan nya. Sebelum nya ia juga telah mengajak 2 guru tambahan untuk ikut menilai.
Mereka lalu perlahan-lahan menyantap makanan yang dihidangkan di meja depan.
Setelah selesai mereka langsung menilai nya di selembar kertas.
"Baiklah anak-anak, ibu sudah mencicipi dan menilai semua karya kalian bersama buk Vivi dan Pak Lodi Sekarang kalian bisa bereskan semua alat-alat nya dan boleh melanjutkan ke pelajaran berikutnya. Hasil nilai akan ibu umumi secepatnya. Terima kasih atas partisipasi kalian"
"Sama-sama bukk" semuanya lalu memberi hormat ke pada bu Ajeng.
Mereka semua langsung bubar membereskan semua nya dan segera menaruh nya di meja masing-masing.
"Cuma itu aja? Gue bahkan belum berkedip" Keluh Lisa.
"Emang iya apa? Lo bisa nahan kedipan lo selama itu?"
"Yaah gue cuma mau bilang kalo penilaian nya bentar. Dan makanan buatan kita juga gak diabisin. Cuma omelette nya sih ludes. Macaroon masih ada sisaa" jelas Lisa.
"Udah buat kita nyemil aja nanti"
Mereka lalu lanjut belajar seperti biasa. Pelajaran begitu membosankan sehingga membuat Lisa mengantuk berat.
Ia lalu menegakkan buku nya dan mulai bersembunyi sambil menggeletakan kepala nya. Memejamkan mata, menikmati suasana nyaman nan sejuk di dalam kelas tersebut.
Jungkook yang duduk di belakang nya sudah memperhatikan gerak-gerik Lisa sejak tadi. Dia hanya tersenyum saja. Mengamati Lisa lamat-lamat.
Kenapa gue kalo liat lo jadi seneng banget? Padahal gue sering liat lo
Pasti dia masih capek oleh semalem. Padahal banyakan gue kerja daripada dia. Dasar kebo banget sih heheh.Ia lalu membuka jaket yang selalu dipakai nya dan mencoba menyelimuti Lisa. Diam-diam Jungkook khawatir Lisa bisa saja sakit.
Pelajaran berlalu begitu saja seperti angin. Lisa masih tertidur pulas di atas meja nya. Karena tidak ingin mengganggu nya, Jungkook lalu mengurungkan niat nya untuk membangunkan Lisa. Ia lalu pergi ke kantin sendiri.
Di kelas sendirian, melihat ada kesempatan membuat Nayeon and the gang beraksi.
"Jungkook udah pergi. Aman!" Bisik Mina yang mengintip di balik pintu kelas.
"Sekarang saat nya kita bikin dia nyesel udah macem-macem ama gue" Nayeon tersenyum sinis.
"Lo emang mau apain dia?" Tanya Jihyo masih bingung.
"Kita coret aja muka nya pake pena. Bakalan seru liat dia di ketawain seluruh kelas nanti" usul Mina sambil tertawa membayangkan nya.
"Boleh juga tuh. Yaudah ambil pena masing-masing girls" pintah Nayeon.
Jihyo dan Mina pun segera mengambil pena mereka.
"Let's draw her face!" Ucap nya sambil tersenyum bahagia.
Sementara itu, di kantin Jungkook sedang makan siang sendiri.
Seperti biasa nya ia selalu dikagumi anak-anak cewek di sekolahan. Selain tampan ia juga pintar dan berkarisma. Dan juga termasuk di keluarga terpandang dan kaya raya.
Semua cewek pasti menyukai nya. Dan itu wajar sekali. Para lelaki memuja nya dan ingin seperti dia. Dan wajar jika ada yang iri padanya.
Di pojokan, meja kantin ia makan dengan tenang. Tapi dengan tiba-tiba, ada dua orang yang langsung menyerobot kursi dan duduk di samping nya.
Siapa sih nyari gara-gara aja
Mereka berdua tidak menghiraukan Jungkook dan fokus pada makanan masing-masing.
Jungkook terkejut, baru kali ini ia bertemu seseorang yang tidak mengenal nya di sekolah ini.
"Hei kalian bisa pergi gak? Meja ini punya gue" ucap Jungkook pelan karena berusaha sesopan mungkin.
"Ha? Gak salah denger ni gue? Punya lo? Gak ada tulisan nama lo kok. Ini punya sekolah bukan punya lo" jelasnya orang itu.
"Lagian kita cuma mau numpang makan kok. Meja lain udah penuh. Kalo gak penuh aja, gue kagak mau lagi duduk di pojokan" jelas orang satunya.
Jungkook pun langsung merasa tidak selera makan. Dia beranjak dari kursinya.
"Lo Chanyeol kan? Kakak kelas sebelas. Terus itu temen lo Sehun kan? Gue kenal kalian"
"Lo emang siapa?" Tanya Chanyeol.
"Gue Jungkook. Ingetin aja mungkin ntar lo bakal ketemu gue lagi"
"Ngapain gue mau ketemu ama lo?" Chanyeol bingung.
"Karena gue salah satu penyelenggara kompetisi basket yang kalian ikutin kan. Jadi gue perkirain kita bakal ketemu disana"
Chanyeol dan Sehun pun menghentikan kegiatan makan mereka dan terdiam.
Penyelenggara? Setau gue.. kalo jadi penyelenggara berarti ni anak konglomerat ni..
Batin Sehun."Wisshh kenalan dulu yang bener dong lo kan panitia kita. Kenalin gue Sehun wakil kapten tim basket sekolah ini. Gak usah panggil gue kak cukup Sehun aja. Gue gak tua-tua amat kali"
Sehun mengulurkan tangan nya ke hadapan Jungkook. Namun Jungkook diem aja."Gue Chanyeol kapten tim basket sekolah. Bagus deh kalo lo yang jadi penyelenggara. Berarti lo udah bantuin kita selama ini. Terima kasih" ucap Chanyeol.
Gue di kacangin-__- batin Sehun. Ia pun lalu menyingkir sedikit dari sana.
Jungkook langsung tersenyum setelah mendengar kata terima kasih yang keluar dari mulut Chanyeol.
"Gak usah berterima kasih. Ntar lo nyesel pernah ngomong itu ke gue. Ohya btw, gue mau cabut ke kelas. See you guys arround"
Jungkook lalu pergi dari sana. Membuat Chanyeol bertanya-tanya dengan maksud dari perkataan nya.
Dia kan yang berani-berani deketin Lisa. Gak bakal gue biarin. Chanyeol, lo liat aja nanti. Heh!
"Hei.. hei.. liat Lisa wahh"
"Gilaa... apaan tuh? Hahahahah"
"Wahh siapa nih"
"Daebakk"
"Heul!!"
"Bwahahahhahahhaahahaa"Apaan sih ribut amat. Ada apaan lagi di kelas?
Ha Lisa?
Lisaaa...!!!!
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced Love
FanfictionLisa yang hidup sederhana dengan beruntungnya mendapat beasiswa di sekolah bergengsi. Beasiswa yang ia dapatkan, ada harga nya. Ia harus jadi pacar seseorang secara terpaksa. Kehidupan sekolah nya yang penuh drama pun dimulai!