03

65 8 2
                                    

Bella merasa kesal bukan main.Sekarang ia dan bima lelaki paling menyebalkan tapi ganteng menurutnya sedang duduk berhadapan.

Bima menyeret paksa gadis bermata monoloid itu saat sedang bersama teman-temannya "mau ngapain sih lo nyeret gue kesini?" tanya bella dengan nada sinis.

''Gapapa pengen aja "jawab bima singkat, padat dan gajelas. bella berdecak sebal"Alesan lo narik gue kesini apa setan?!" maki bella pada bima.

Bima agak terkejut tapi ia kembali bisa mengendalikan dirinya "Bisa maki orang juga lo ternyata" bima tersenyum.

'Ganteng tapi gila' batin bella.

"Bisalah lo pikir gue robot?!" Bella kembali mengeluarkan nada sarkastiknya dan bima hanya terkekeh.

"Bukannya lo penasaran sama gue ya? gaada yang pengen lo tanyain gitu?" bima menaikkan sebelah alisnya.

Bella tampak berpikir hingga ia menjetikan jari putihnya "Ada" bima semakin menaikan alisnya.

"Sejak kapan lo gila? dan kenapa  tingkat kepedean lo itu tingkat dewa?" bima mencerna pertanyaan bella hingga ia terkekeh, lagi.

"Gini ya cantik, gue tuh ga gila cuma sinting doank. Sejak kapan gue sinting? mungkin dari lahir. dan kenapa gue pede tingkat dewa?karna gue ganteng" jawab bima penuh percaya dirinya.

Bella menekuk bibirnya 'gila plus sinting' batinnya lagi.

"Bodoamat lha! udahkan kemauan lo gue turutin gue cabut, Bye" Bella berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan bima.

Lelaki itu hanya terus terkekeh melihat tingkah laku bella yang menurutnya lucu.

🍁🍁🍁🍁🍁

Brakkkk

Bella membanting buku keatas mejanya membuat mila dan dinda yang asik makan kaget.

"Si monyet ngagetin aje" Ucap mila ''lo kenapa dah? kok bete?kan tadi abis ditarik cogan bukannya seneng malah gini"dinda melontarkan pertanyaan yang membuat otak bella tambah panas.

"Bodoamat" Bella lalu duduk disamping mila dan mengambil sedikit yang dimakan mila.

Pletak

"Bilang dulu kalo mau minta" ucap mila setelah menjitak kepala bella dan mengambil kembali ciloknya
Dinda tertawa ngakak.

Kringggggg

"Yaelah bel segala" oceh dinda "Yaudah gue cabut ya jangan kangen, bye"Dinda melambaikan tangan, memberi flying kiss dan berjalan keluar kelas mila dan bella untuk kembali kekelasnya.

Bella merengut kesal sedangkan mila tampak tidak perduli dan terus menikmati makanannya.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Seorang lelaki sedang menggenggam map coklat yang isinya hanya ia dan seseorang yang akan mengambil map ini dengan bayaran yang mahal tentunya. Ia menunggu disebuah gang kecil yang gelap dan sudah jarang di lalui orang.

Lelaki itu memakai pakaian serba hitam. Hoodie hitam bergaris putih, topi bassball hitam, ripped jeans hitam, dan masker hitam.

Setelah menunggu cukup lama orang yang ia tunggu akhirnya datang. Lelaki yang memakai pakaian casual itu berjalan santai menuju lelaki berpakaian serba hitam itu.

"Gausah lo tutupin muka sialan lo dari gua! gua juga udah tau muka lo dan identitas lo!" ucap lelaki berpakaian casual itu sarkastik.

"Hahaha"lelaki berpakain serba hitam itu hanya tertawa, tertawa yang di paksakan "Yaudah sekarang mana yang gua minta? cepetan! kita barter gua masih banyak urusan"lelaki berpakaian casual itu hanya memutar bola mata malas dan tersenyum mengejek.

"Gua juga banyak urusan! Kita barter ! ada barang ada uang" Lelaki berpakaian serba hitam itu hanya mengangguk.

Lalu keduanya sama-sama menyerahkan benda yang mereka barter-kan.

Tidak semudah itu, keduanya sama-sama mengulurkan pisau lipat pada leher keduanya.
Hanya untuk berjaga-jaga bagi mereka.

Setelah barang masing-masing diterima. Keduanya menurunkan pisau lipat mereka,lelaki berpakaian hitam itu tersenyum senang.

"Terimakasih atas transaksinya , tuan pelanggan" Lalu ia pergi dengan santai meninggalkan lelaki berpakaian casual itu dengan santainya bahkan ia bersiul.

Setelah memastikan teman transaksinya  pergi jauh ia segera berjalan pergi dari tempat itu. Ia bersumpah setelah masalahnya selesai ia tidak akan pernah menginjakan kakinya disana lagi.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

"WILLY BALIKIN MONYET!" Teriak mila memanggil sepupunya karna mengambil lembaran ulangan hariannya.

"KEJAR DONK! SINI!" willy melambaikan tangannya sebagai isyarat agar mila mengejarnya.

"SETAN LO! SINI MONYET!" mila sudah kehabisan tenaganya mengejar willy yang berlari seperti di perlombaan, Willy gesit.

"HAHA CAPEK YA? MAKANYA JANGAN MAKAN MULU GENDUT KAN JADI SUSAH DEH LARINYA" willy tertawa terbahak-bahak sedangkan mila? Ia kesal dan malu.

Ia ingin menjambak rambut willy dan memukul lelaki itu. Ia malu karna willy mengatainya gendut. Mila memang sensitif terhadap perkataan orang akan dirinya.

Mila lalu duduk, menekuk tubuhnya. ia memeluk lututnya dan menenggelamkan wajahnya di sana. tak lama bahunya bergetar, ia menangis.

Ya walaupun mila bermulut pedas ia itu sebenarnya cengeng.
Ia berlaku seperti itu hanya untuk menutupi sifatnya itu sehingga ia tidak lagi di remehkan karna gampang menangis.

Willy menyerngit, ia sekarang merasa sangat bersalah. Mila pasti sakit hati mendengar perkataannya, ya ia akui mila sedikit sensitif soal perasaan.

Mila akan terus memikirkan perkataan orang lain tentang dirinya.

Willy menghampiri mila yang masih menangis. Menyentuh bahu gadis berpipi chubby itu "Sorry mil, gua gak maksud bikin lo nangis. Nih gua balikin" wilky menyerahkan kertas ulangan mila lagi.

Tapi mila masih setia dengan posisinya, willy menghela nafas " Mil maafin gue ya please" Willy merapatkan kedua telapak tangannya, memohon agar mila memaafkannya.

Mila hanya memukul-mukul wiilly asal. Ia merasa sangat kesal, hingga willy menangkap tangan mila dan menarik pelan dagu gadis itu untuk melihat kearahnya.

Mata mila memerah dan masih ada air mata, willy mengahapus airmata sepupunya itu menggunakan ibu jarinya.

Mila lebih muda 5 bulan darinnya, jadi ia menganggap mila sebagai adiknya.

"Gua traktir apa aja deh tapi berenti nangis ya?" ucap willy "gamau ntar gua makin gendut" tolak mila yang masih sesengukan.

"Yaampun mil gua bercanda lo ga gendut kok suer deh" willy membuat tanda 'peach' dengan jarinya.

Mila melihat wajah serius willy, Jika bukan karna ia sedang marah ia pasti akan tertawa terbahak-bahak sekarang. Karna wajah willy sangat konyol menurutnya.

"Traktir apaan?" tanya mila dengan suara parau " Apa aja deh buat lo" mila tampak berfikir"Waffle 5 porsi, Ice chocolate sama Ice cream. gimana?" willy mengangga lebar, sungguh porsi sepupunya sama dengan porsi 3 sampai 4 gadis biasanya.

Tapi daripada mila tidak memaafkannya ia lebih baik menuruti gadis bernetra coklat itu " yaudah sekarang bangun ya? kita cari makanan lo" willy bangkit terlebih dahulu dari posisi berjongkoknya.

Ia mengulurkan tangannya untuk membantu mila berdiri, mila menerima uluran tangan willy dan segera bangkit.

"Kemana dulu kita?" tanya willy sambil merangkul bahu gadis itu."Kafe biasa  aja " willy mengangguk dan menuntun mila menuju motornya untuk pergi ke kafe yang dimaksud.

Orang-orang yang tidak tahu kalau mereka adalah sepupu pasti menyangka mereka pasangan kekasih.

Tapi jika ada yang berkata atau bertanya seperti itu kedua kompak mengatakan ' Amit-amit gua punya doi kayak dia'.

Maaf kalo ceritanya pendek,typo dan lainnya.Jangan lupa vote dan comment ya😊😊

MAROON \LucasDoyeon\ (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang