Bella berlarian melewati koridor-koridor menuju kelasnya. Ia terlambat dan sekarang ia berdoa semoga guru yang mengajar belum masuk ke kelasnya.
Bella berlarian menaikki anak tangga menuju lantai 4 lantai khusus kelas 12.
Keringat membanjiri wajah cantiknya. Nafasnya tidak teratur efek berlarian.
Ia sekarang sudah dilantai 3 tinggal satu lantai dan 20 anak tangga lagi.
Ia menyemangati dirinya sendiri dalam hati.Entah bella menyadari atau tidak ada seorang lelaki memperhatikan bella sambil tersenyum 'Telat?' batinnya.
Lelaki itu adalah bima , ia terus memperhatikan bella yang tampak kelelahan.
Bima mengikuti kemana gadis itu pergi, lebih tepatnya bima ingin tahu kelas bella tanpa harus menanyakannya.
Hingga bella berada di lorong khusus untuk kelas IPA dan kelasnya ternyata berada di sudut lorong. 'Kelas 12-1 IPA' bella masuk kedalam ruangan yang di pintunya terdapat tulisan itu.
Bima tersenyum, ia sudah tahu dimana kelas gadis itu. Dan mungkin ia akan sering berkunjung ke kelas itu.
Bima lalu memutar tubuhnya untuk kembali kekelasnya setelah tahu bella ada dikelas mana.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Bella mila dan dinda sedang asik memakan bakso pak'de kantin. Mereka benar-benar lapar, apalgi bella. Ia belum sempat sarapan karna telat dan harus berlarian dari koridor lantai 1 hingga ke kelasnya yang berada di lantai 4.
Bima dan dimas yang baru tiba dikantin pun melihat ketiga gadis itu. Bima tersenyum sedangkan dimas memasang wajah datarnya.
Bima pun menolehkan kepalanya kepada dimas dengan tatapan ' Ayo samperin mereka' dan karna dimas peka ia hanya menganggukan kepala, lagipula ada gadis yang ia ingin temui di meja itu. Siapa lagi kalau bukan dinda.
Mereka pun berjalan beriringan kearah meja ketiga gadis cantik tapi 'rakus' itu.
Dimas duduk tepat disamping dinda dan disampingnya lagi ada bima. Alias dimas di tengah-tengah.
Ketiga gadis itu menyadari kehadiran keduanya. Bella dan mila mendongakkan kepala dan dinda menoleh kearah sampingnya.
Mereka menemukan bima dan dimas memasang raut wajah yang berbeda. Bima tersenyum seperti orang idiot dan dimas dengan wajah datarnya.
Bella mendengus, mila dan dinda memasang wajah bingung karna kedua lelaki itu berada di meja mereka.
"Dim lo ngapain disini?" tanya dinda setelah mengendalikan dirinya yang tadi masih kebingungan.
"Duduk, emang lo liat gua ngapain?" dinda menghela nafas mendengar jawaban dimas. percuma lelaki itu selalu memberi pertanyaan jika ditanya.
"Lo gak nanya ngapain gua disini?" ucap bima dengan wajah idiotnya, yah itu menurut bella.
"Gak" jawab bella ketus lalu melanjutkan kegiatan makannya yang tertunda.
"Kita tau kita ganteng tapi jangan ngeliatin begitu nanti naksir kan kita gaenak kalo nolak cewek yang badannya rata depan belakang" ucap dimas dengan percaya dirinya ketika menyadari mila terus memandangi ia dan bima dengan tatapan bingung.
Mila berdecak "Bacot!" mila melanjutkan makannya tanpa memperdulikan dinda yang kebingungan.
"Kalian kok kenal?" mila dan dimas melihat kearah dinda.
"Gua gak kenal dia" jawab mila, dinda melihat kearah dimas yang setia dengan muka datarnya.
"Lanjutin makan lo nanti keburu bel" ucap dimas menyadarkan dinda karna gadis itu tidak melanjutkan kegiatan makannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAROON \LucasDoyeon\ (Revisi)
Short StoryKehidupan SMA Bima dan Bella itu warnanya maroon.Cinta,Persahabatan,Jati diri dan Perpisahan mereka alami.Kejadian itu punya satu warna dimata mereka,Yaitu Maroon. Warning ⚠ Banyak terdapat typo jadi harap maklumi