10

34 4 0
                                    

Mama dara yang sedang menonton tv menoleh ketika mendengar suara pintu rumah terbuka ia melihat anaknya pulang sekolah dengan wajah murung ia juga heran tidak mendengar suara mesin motor yang biasa hadir ketika anaknya pulang sekolah dan kadang saat berangkat sekolah. Siapa lagi kalau bukan bima.

Bella lalu duduk disamping ibunya itu dan menaruh kepalanya di bahu dara, dara semakin heran "Kenapa sayang?" tanyanya seraya mengelus kepala putrinya.

"Gapapa ma" jawab bella dengan nada suara murung. Mama dara melihat wajah anaknya, bella terlihat kurang semangat dan sangat lelah.

"Bima kemana? kok kamu gak bareng dia lagi?" bella mendesah lelah mendengar pertanyaan dara.

"Gak tau dia gak masuk dan bella gak ketemu dia selama beberapa hari ini" jawab bella. Dara semakin heran mendengar penuturan anakanya "Kalian sempet berantem?" bella menggelengkan kepalanya.

"Berantem dari mananya? chat aku aja gak dibales sama dia" yah memang bella mengirimkan spam chat pada bima setelah hari jumat ia terakhir bertemu lelaki itu, tapi tidak mendapat balasan.

"Dia mungkin ada urusan sayang" bella hanya mengangguk mendengarkan ucapan dara.

"Mama mau tanya sama kamu tapi kamu jangan bohong ya?" bella menyerngir "emang kapan bella bohong sama mama?" tanya polos.

"Waktu kamu umur 7 tahun dan ngambil cake yang mama bikin diem-diem buat tamu tapi kamu bilang kalo kak rosa yang ngambil" bella cemberut ternyata mamanya masih ingat peristiwa itu, dan sebagai hukumannya bella dihukum membantu dara mencuci piring. ralat hanya menemani sebenarnya bella sama sekali tidak melakukan hukumannya.

Ia hanya memperhatikan mamanya melakukan itu "Ish mama masih inget aja" bella mengerucutkan bibirnya, dara terkekeh kecil melihat tingkah putri bungsunya.

Ya, setelah rosa kakak bella pergi ke australia untuk melanjutkan kuliahnya hanya bella yang menemaninya dirumah selagi papa bella bekerja atau keluar negri untuk bisnis.

Sebenarnya bella mempunyai satu saudara lagi yaitu Zeydan adik laki-lakinya tapi zeydan tinggal bersama neneknya karna nenek bella meminta zeydan tinggal bersamanya dan menemaninya. Hanya jika liburan zeydan mengunjungi orangtua dan kakaknya.

Jadi yah tinggal bella dan mamanya dirumah. Itu membuat bella mendapat lebih banyak kasih sayang dibangding saudara-saudaranya yang lain.

Mama dara lalu mencubit hidung mancung bella dan mengusap sayang wajah anaknya. Dari ketiga anaknya hanya bella yang paling mirip dengannya secara fisik tapi sifatnya sangat mirip papanya.

Bella lalu memposisikan kepala diatas paha mamanya. Mamanya masih setia mengelus wajahnya dan bella sangat menikmatinya.

Ia beruntung mendapatkan kasih sayang dara  lebih banyak daripada adik dan kakaknya. Untuk sesaat ia melupakan pikirannya tentang bima. Ia hanua fokus pada ibunya yang saat ini sedang menyalurkan kasinh sayangnya pada bella.

"Mama mau tanya apa?" tanya bella setelah sadar mamanya tidak kunjung bertanya, ia melihat wajah cantik mamanya.

"Gajadi mama udah dapet jawabannya" bella heran dengan jawab mamanya tapi ia tidak terlalu memperdulikan itu dan memejamkan matanya. Kembali menikmati kasih sayang mamanya.

🍁🍁🍁🍁🍁

Dr. Avian melihat laporan kesehatan pasiennya. Ia memijit pangkal hidungnya, sungguh ia merasa lelah.

Data kesehatan mental pasiennya ini semakin hari semakin menurun dan kemungkinan untuknya sembuh hanya 10 persen.

"Willy harus cepet ambil keputusan soal ini, kondisi gadis itu semakin parah" ucap dokter muda itu pada diri sendiri.

Ia kemudian melanjutkan pekerjaan melihat laporan kondisi-kondisu pasien yang dirawatnya.

🍁🍁🍁🍁🍁

Bima memperhatikan dimas yang sudah tertidur karna diberi obat penenang oleh dokter.

Dimas sempat mengambuk dan melepas infusnya membuat tangannya itu berdarah.

Beruntung bima sudah berada diruangan saat kejadian jadi dimas cepat ditangani dokter.

Bima menghembuskan nafasnya lelah. Ia lelah fisik dan juga batin, sungguh jika ia boleh meminta kepada tuhan.

Ia akan meminta tuhan mencabut nyawanya membiarkan dia berkumpul bersama orang yang disayanginya dialam sana.

Beruntunh bima masih berpikir rasional. Masa depannya masih panjang ia tidak mau larut dalam kesedihan dan akhirnya ia akan bertindak bodoh.

Masih banyak gadis diluar sana, itu prinsipnya ketika ia ditinggal pergi selamanya oleh rena, cinta pertamanya.

Bima lalu berjalan ke kamar mandi, ia mencuci mukanya. Ia harus segera tidur karna besok ia harus bersekolah.

Ia jadi teringat bella, bagaimana keadaan gadis itu. Ia lalu merogoh slau celananya untul mengambil handphone.

Ia sudah beberapa hari ini tidak memakai benda pipih itu. Setelah menyalakan data handphone ia mendapat banyak notifikasi dari beberapa orang.

Tapi ia hanya membuka room chat dari bella. Gadi itu mengirimi banyak pesan padanya.

Dan terakhir pada jam 10 malam tadi. Gadis itu bertanya kemana ia pergi dan apakah ia akan masuk sekolah besok.

Bima tersenyum tanpa sadar. Ia tidak berniat membalas pesan bella dan besok akan langsung menjemput gadis itu dirumahnya untuk berangkat sekolah bersama.

Ia lalu memasukan kembali handphonenya dan berjalan keluar kamar mandi.

Ia lalu memposisikan dirinya tertidur di sofa rumah sakit. Ia besok ia akan bangun pagi-pagi buta dan untuk bersekolah dan menjemput bella.

Tak lama setelah memejamkan mata bima tertidur pulas. Terdengar dengkuran kecil dari mulutnya.

Ia sangat lelah selama dua hari ini menjaga dimas dirumah sakit. Yah hanya dia yang bisa menjaga dimas karna orangtua dimas selalu sibuk dengam pekerjaannya.


MAROON \LucasDoyeon\ (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang