Bella melihat kedua sahabatnya.Mila dan dinda dengan pandangan 'aneh'.
Kedua gadis itu makan seperti kesetanan.Pizza,burger,martabak,dan masih banyak lagi mereka habiskan berdua.
"Lo pada gasakit kan?"Tanya bella tiba-tiba membuat mila dan dinda menoleh kearahnya dan menggeleng.
"Kenapa emangnya?"tanya mila penasaran dengan mulut penuh makanan sedangkan dinda masih fokus pada makanannya.
"Lo berdua makan kek besok mau mati tau gak"ucap bella terlalu jujur dan berhasil mendapatkan lemparan sendok dari dinda"Sembarang kalo ngomong"ucap dinda dengan muka garang.
Bella masih meringis karna kesakitan.sedangkan mila?ia tertawa sampai makanannya muncrat-muncrat.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Bima sedang mengamati pengunjung kafe.Ada yang datang bersama temannya sehabis sekolah,mahasiswa yang sambil mengerjakan tugas,pekerja kantor yang terfokus pada gadget-nya dan ada sebuah keluarga yang sedang makan bersama.
Keluarga?Bima jadi teringat keluarganya.Tidak ia hanya teringat kepada neneknya,satu-satunya keluarga yang ia miliki menurutnya.
Bima bukanlah anak yatim piatu hanya saja ia membenci keluarganya.Ayahnya,Ibunya bahkan saudara-saudaranya.
Bima menghembuskan nafasnya.Bel pintu kafe berbunyi dan menampakan lelaki berpakaian casual yang simple dan senyum khasnya.
Itu dimas,sahabatnya.Lelaki itu berjalan kearah bima dengan senyum mengembang.
Ini hal biasa bagi bima karna mengetahui prinsip lelaki itu.
'Mau seneng,mau susah gua bakal terus ngasih senyuman gua' begitu katanya."Ngapa lo?Galau bener keknya"ucap dimas setelah duduk dihadapan bima yang memasang wajah datar.
"Bawel lo"Ucap bima lalu mengalihkan fokusnya pada jalanan.
Dimas menggelengkan kepala lalu memanggil pelayan untuk memesan mocca latte dan cheesechocolate cake menu favortinya di kafe itu.
Suasana hening.Bima memperhatikan jalanan dan dimas yang fokus pada handphone-nya.
Hingga tanpa sadar bima mengulum senyum mengingat kejadian di kantin di bus tadi.
"Heh!Ngelamun mulu!"Bima sontak kaget dan memandang kesal dimas.Sedangkan dimas yang ditatap seperti itu hanya bisa nyengir.Bima mengalihkan fokusnya pada jalanan lagi dan tak lama pelayan mengantarkan pesanan dimas.
"Lo kenapa nyuruh gua kesini?"Tanya dimas memecah keheningan sambil memakan cakenya.
"Pengen aja"jawab bima masih fokus pada jalanan.
Dimas yang merasa tidak dianggap pun ikut memalingkan pandangannya pada arah yang bima pandang.
Tapi ia tidak menemukan hal yang menarik,karna merasa tidak penting dimas melanjutkan kegiatannya sambil memainkan handphone.
Bima sedang tidak mood dan dimas yang sedang malas melakukan pembicaraan karna tidak ada yang penting.Sehingga atmosfer diantara keduanya begitu sunyi.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Mila sedang menyantap bubur dengan nikmat ditemani bella yang juga sedang memakan roti isinya.
"HELLO CABAT-CABAT KU"teriak dinda sambil berjalan kearah dua sahabatnya yang asik sarapan.
"Bisa ga jangan tereak-terak pengeng tau ga?!"Ucap mila sewot"Ye biasa mbak,kek lu gasuka tereak aje"Jawab dinda tak kalah sewot.
Bella memutar bola mata malas"Masih pagi woy!ribut ae upin ipin"ucap bela melerai keduanya.Karna bila tidak dilerai keduanya akan semakin menjadi dan membuat kuping bela sakit.
"Mila yang cantik,baik,imut-"ucapan dinda dipotong oleh mila"baru tau lo".
Dinda mengehela nafasnya"Bagi buburnya boleh ya?dikit aja"rayu dinda.
"Emang lo belom sarapan din?"tanya bella karna biasanya dinda sudah sarapan dirumahnya.
"Udah cuma pengen bubur,tapi ntar pasti ga abis"Bella mengangguk.dinda kembali menatap mila"Ya boleh ya?baik deh mila-ku ini"dinda menoel-noel pipi mila.
"Yaudah tapi inget dikit!awas kalo ampe abis"mila menyerahkan sendoknya kepada dinda dengan muka garang sedangkan dinda sudah sumringah.
"Bel,nanti abis pulang temenin gua ya ke toko buku"ucap mila"mau ngapain?"mila memutar bola matanya mendengar pertanyaan bella.
"Makan ya beli buku lah sayangku"ucap mila gregetan.
"Oh"ucap bella sambil mengacungkan jempolnya.
Mila lalu menglihkan pandangannya pada dinda yang ternyata masih asik mennyuapkan bubur ke mulutnya membuat mila mengambil mangkok bubur beserta sendoknya dari dinda.
Gadis itu cemberut"Kebiasaan ntar tau-tau abis"Ucap mila lalu memakan kembali buburnya.
Bella hanya terkekeh.🍁🍁🍁🍁🍁
Sekarang bella dan mila berada di toko buku.Bella yang niat awalnya hanya menemani bella membeli buku akhirnya ia juga membeli buku.
Mila membeli buku pelajaran dan dongeng untuk adiknya sedangkan bella novel.
Dinda?Ia sangat membenci buku katanya itu membuatnya pusing tujuh keliling tapi untung gadis bertubuh pendek itu otaknya lancar jadi soal materi pelajaran ia tidak kesulitan walau di beberapa pelajaran ia mengalami masalah.
Saat sedang asik-asik mencari novel bella samar-samar mendengar suara seperti perdebatan.
Bella yang penasaran pun akhirnya mengintip dari rak buku,ia sedikit berjinjit.
Terlihat dua orang laki-laki berseragam sama dengannya.Yang satu berambut hitam dan yang satunya lagi berambut coklat.
Ia merasa pernah melihat postur tubuh lelaki berambut coklat itu tapi dimana?dan tepat saat lelaki itu memalingkan wajah kearahnya ia mengingat lelaki itu.Itu bima lelaki yang tempo hari ia perhatikan dan ternyata ketahuan.
Mereka sama-sama terkejut tapi bima langsung memasang senyum miringnya.Sedangkan bella?Ia kikuk sekarang.
'Mati gue ketawan kan'Bella bermonolog dalam hati.
Bima meninggalkan temannya yang tadi berdebat dengan dirinya tanpa memperdulikan omelan temannya dan menghampiri bella lalu menepuk bahu gadis itu.Saat bella menghadap dirinya ia tersenyum"Hallo ketemu lagi kita"bima menjeda ucapannya"Bella Zevana"bella blank.
Darimana dia tahu namanya"Kok lo tau nama gue?"tanya bella polos.
Bima tertawa garing lalu menunjuk name-tag di seragam bella dengan dagunya.Bella meringgis ia terlalu bego'Bego lo bel'Batinnya.
"Kayaknya lo suka banget ya merhatiin gue diem-diem?"bima menganggukan kepalanya"dua hari lalu lu merhatiin gue waktu dikantin dan sekarang lo juga merhatiin gue disini,di toko buku"bella bingung harus menjawab apa.
"Kayaknya kita emang jodoh ya ketemu mulu,atau jangan-jangan lo sengaja ngikutin gue lagi?"Bella melebarkan matanya mendengar tuduhan bima.
Pertama bima menggombal dan kedua bima menuduhnya.'Gila'batin bella lagi.
"Sorry ya mas"ucapan bella terpotong bima"Nama gue bima bukan mas"bella menghela nafasnya"Oke bima.Soal kejadian di kantin itu gue liatin lo karna gue penasaran baru ngeliat lo disekolah dan karna lo bau rokok,dan sekarang gue sama sekali ga ngikutin lo.Gue kesini sama temen gue buat nyari buku Oke?"bima mengangguk.
"Tapi tetep aja lo pasti masih penasaran sama gue kan?"tepat sasaran.Bella memang masih penasaran dengannya terbukti gadis itu hanya diam.
Bima tertawa lagi"Tiati ntar lo naksir gue lagi"bima lalu mengacak rambut bella dan pergi dari hadapan gadis itu.
Bella memaki dirinya sendiri karna tidak bisa membalas perkataan bima yang memang tepat sasaran.
Oke chapter 2 segini dulu.Maaf kalo ada kesalahan penulisan,cerita ga nyambunh dan lainnya.Jangan lupa Vote dan comment ya 😊☺

KAMU SEDANG MEMBACA
MAROON \LucasDoyeon\ (Revisi)
Short StoryKehidupan SMA Bima dan Bella itu warnanya maroon.Cinta,Persahabatan,Jati diri dan Perpisahan mereka alami.Kejadian itu punya satu warna dimata mereka,Yaitu Maroon. Warning ⚠ Banyak terdapat typo jadi harap maklumi