Bima menghembuskan asap rokoknya, ia benar-benar menikmati setiap hisapan batangan nikotin itu.
Bima bukan perokok aktif, bad boy, lelaki yang kaya raya atau remaja lelaki seperti yang di novel-novel.
Keluarga bima sederhana. Tidak pernah kekurangan ekonomi tapi tidak kaya dan Bisa dibilang bima anak alim. Ia bahkan selalu pulang di bawah jam 12 malam jika sedang keluar.
Ia tidak pernah menyentuh alkohol apalagi narkoba. Ia SANGAT membenci kedua hal tersebut.Bima benar-benar stress, ia semakin membenci ayahnya setelah kejadian kemarin malam.
Flasback
Bima baru pulang dari rumah dimas, keadaan rumah sudah seperti kapal pecah. Ini hal wajar bagi bima.
'Kebiasaan' batin bima lalu berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai atas.
Saat sampai di ruang tv bima bisa melihat ayahnya dalam keadaan mabuk berat dan beberapa botol vodka berserakan.
"Dari mana kamu hah?" tanya 'ayah' bima, bima tida memperdulikan omongan orang yang sedang mabuk karna percuma. Ia terus melangkah menuju tangga.
"Kalo ditanya sama orangtua tuh jawab! saya ayah kamu!" racau ayah bima.
''Ayah saya sudah mati!" ucap bima tegas dan Bughhh.
Ayahnya memukul bima tepat di rahang lelaki itu. Bima tersenyum mengejek"Kamu ini sama sama ibu kamu! gak tau diri!" bima sudah hapal perkataan itu yang selalu keluar dari mulut ayahnya.
"Saya sudah tidak punya orangtua! Ayah Ibu bahkan saudara saya tidak punya! keluarga saya hanya nenek saya!" ucap bima tegas, rahangnya mengeras.
Satu tamparan mendarat di pipi lelaki itu, bima meringgis. Pipinya terasa panas" Jaga omongan kamu! KAMU PIKIR KALAU SAYA TIDAK MERAWAT KAMU, KAMU MASIH HIDUP! SAYA YAKIN SERATUS PERSEN PASTI KAMU AKAN MATI DI JALANAN SANA! BIMA ARYASATYA!" bima melebarkan senyum mengejeknya.
"siapa yang minta anda merawst saya?!saya tidak pernah meminta anda merawat saya! oh iya, anda tidak pernah merawat saya anda hanya membawa saya dan melakukan kebiasaan anda! Mabuk dan memakai narkoba! Dan jangan pernah anda memanggil nama belakang saya dengan nama pemberian wanita itu! "Kilatan amarah terpancar disana. Bima sudah benar-benar naik pitam.
"KURANG AJAR!" saat hendak menampar bima lagi ayahnya ambruk. 'Pasti efek narkoba sama alkoholnya' batin bima.
Tidak mau ambil pusing ia segera masuk kekamarnya dan tidur. Ia harus datang pagi-pagi buta untuk menghindari ayahnya.
Flasback End.
Bima hanya menerawang awan-awan diatas kepalanya.Ia sedang berada di danau samping sekolah.Ia memakai seragam hanya ia tidak datang ketempat dimana orang-orang mendatangi tempat berseragam itu.
Ia sibuk bergelut dengan pikirannya. Menerawang akan seperti apa masa depannya.
🍁🍁🍁🍁
Ting Ting Ting
Bella yang sedang fokus makan bakso pun terganggu karna notifikasi dari handphonenya.
Ia segera mengambil handphonenya dan membuka aplikasi chatnya. Ada 5 pesan dari whataps dan line-nya, Itu semua berasal dari kedua sahabatnya yang menanyakan keberadaanya.'Nih curut dua ganggu gua ae'omelnya dalam hati.
Ia lalu mengetikan balasan pada salah satunya untuk menghemat waktu dan tenaga. Bagi bella meladeni kedua curut-nya hanya akan membuatnya lapar lagi dan lagi karna pertanyaan mereka tidak akan habis.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAROON \LucasDoyeon\ (Revisi)
Short StoryKehidupan SMA Bima dan Bella itu warnanya maroon.Cinta,Persahabatan,Jati diri dan Perpisahan mereka alami.Kejadian itu punya satu warna dimata mereka,Yaitu Maroon. Warning ⚠ Banyak terdapat typo jadi harap maklumi