"Arghh" Nayeon memegangi kepalanya yang serasa akan pecah karena pelajaran matematika dan pelajaran sastra yang barusan selesai.
Nayeon melirik jam di tangannya.
Akhirnya kelasnya pun berakhir. Bel pulang pun sudah berbunyi, terdengar sampai di seluruh penjuru sekolah. Gadis itu pun beringsut membereskan peralatannya."Kajja, kita pulang" ajak Taehyung yang saat itu sudah di dekat meja Nayeon.
Nayeon menoleh, alisnya bertaut saat dirinya tak menemukan sosok Rose di samping lelaki itu.
"Rose tidak bisa pulang bersama. Ia ada jadwal les hari ini" tambah Taehyung yang menyadari raut kebingungan yang Nayeon suguhkan. Sedangkan Nayeon hanya ber-oh ria lalu setelahnya menarik tangan Taehyung untuk pulang.
"Kajja"
Nayeon heran saat Taehyung mengajaknya terus berjalan menuju halte dekat sekolah. Bukan ke tempat parkiran.
"Mobilku masih di bengkel, rencananya aku akan menjemputnya hari ini. Jadi untuk sekarang kita naik bus dulu sebentar. Maaf baru memberi tahumu" Taehyung seperti selalu tahu apa yang ada di pikiran Nayeon.
"Gwaenchana Tae, aku tidak masalah jika harus pulang naik bus" Nayeon menampilkan senyum manis membiarkan kedua gigi kelincinya terlihat.
"Gomawo. Ah, itu busnya! Ayo sebelum jauh"
Taehyung langsung menarik tangan Nayeon dan mengejar bus yang sempat terlewat itu. Sesampainya di dalam bus ternyata tidak ada kursi yang tersisa. Terpaksa mereka harus berdiri. Taehyung pun menarik Nayeon ke ujung bus tepatnya dekat pintu keluar bus bagian belakang agar lebih mudah keluar saat sampai nanti.
Taehyung pun menempatkan Nayeon bersandar pada badan bus, sementara ia sendiri berdiri di hadapan Nayeon sambil memegang pegangan yang terdapat di bagian atas bus.
"Eughhh..."
"Nay, gwaenchana?" Taehyung panik karena melihat wajah Nayeon yang mendadak pucat. Takut terjadi sesuatu pada gadis itu.
"Perutku sakit" ucap Nayeon,salah satu tangannya ia gunakan untuk memegangi perutnya berharap rasa sakit itu bekurang. Sedangkan tangan yang satunya memegang erat ujung seragam Taehyung.
"Ya! Kenapa bisa? Tadi kau baik-baik saja. Atau jangan-jangan, kau melewatkan makan siangmu lagi ya"
Nayeon mengangguk. Memang benar, ia melupakan makan siangnya tadi. Ia juga tidak ke kantin hari ini karena harus mengerjakan pr nya yang belum selesai. Dan sekarang sakit maag nya kambuh lagi.
"Yakk...Im Nayeon. Sudah berapa kali harus aku katakan. Jangan pernah melupakan makananmu. Sekarang sakit mu kambuh. Apa kau benar-benar tak ingin sem~~"
Tanpa di duga Nayeon malah memeluk Taehyung membuat mulut lelaki Kim itu mendadak tertutup. Awalnya Taehyung terpaku, tapi menyadari tubuh Nayeon yang akan segera merosot ke bawah, ia balik memeluk erat Nayeon.
"Kau sanggup berdiri"
"Hmm, ini hanya sakit maag biasa. Rasa sakitnya sebentar lagi pasti hilang" lirih Nayeon. Pelukannya semakin mengerat karena rasa sakit di perutnya yang terus mendera.
"Maaf, karena mengajakmu berlari untuk mengejar bus ini tadi. Maaf karena membiarkanmu harus ikut berdesak-desakan di bus seperti ini. Kau pasti sangat lelah, belum lagi karena sakitmu yang kambuh. Aku yang salah. Jika sampai terjadi sesuatu padamu, aku benar-benar tidak bisa memaafkan diriku sendiri. Aku sungguh minta maaf Nay"
"Yakk, Kim Taehyung. Tidak perlu men-drama. Aku belum mati tahu"
Tanpa mereka sadari, mobil Chanyeol persis berada di sebelah bus yang mereka tumpangi. Chanyeol melihat kedua makhluk yang sedang berpelukan itu. Dan entah kenapa, saat itu juga ia rasa darahnya seperti mendidih. Ia segera melajukan mobilnya dengan kecepatan maksimal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Husband [END]
FanfictionBagi Nayeon perjodohan bukanlah hal yang buruk seperti kebanyakan orang pikirkan. Gadis itu malah dengan senangnya menerima perjodohan yang direncanakan oleh orang tuanya dan malah menganggap perjodohan itu sangatlah menguntungkan. Ia tidak perlu re...