Taehyung tengah berdiri di antara kerumunan orang yang sedang menikmati party kakaknya. Lelaki itu tampak menegak minumnya dalam sekali teguk. Pandangannya mengedar mencari seseorang dan...
Tap
Matanya membulat, ekspresinya tampak menunjukan raut cukup terkejut melihat kedua makhluk yang kini tengah berjalan beriringan mendekat ke arahnya.
"Oh, Taeee" sahut Nayeon yang baru tersadar akan kehadiran Taehyung disana. Awalnya ia masih tampak bingung kenapa lelaki itu juga bisa ada disana karena Chanyeol bilang ini acara pertunangan klien bisnisnya namun ia tetap mendekat yang mau tak mau membuat Chanyeol tertarik ikut menghampirinya.
"Kau ada disini juga Nay?" tanya Taehyung heran.
"Tentu saja, Chanyeol bilang ini acara pertunangan klien bisnisnya.
Dan kau? Kenapa kau juga bisa ada disini?" Nayeon balik bertanya membuat Taehyung mendesis kesal."Heol, ini acara kakakku" desis Taehyung.
Nayeon menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya seakan tak percaya. Begitupun dengan Chanyeol yang tampak menautkan sebelah alisnya seperti kebingungan.
"Maksudmu Seok Jin oppa yang akan menikah"
"Baru pertunangan Nay" ingat Taehyung.
"Jinjja? Astaga aku tidak percaya ini. Akhirnya Seok Jin oppa akan segera menikah. Ku kira ia akan terus menjomblo seumur hidup karena kesibukkannya bekerja"
"Kau berlebihan Nay" kekeh Taehyung.
"Aku juga masih tidak percaya jika Seok Jin hyung punya adik seperti dia. Haha kenapa sifat baik dan sopannya tidak menurun padamu ya" sindir Chanyeol pada Taehyung membuat Nayeon refleks menyenggol bahunya.
Taehyung sebenarnya sudah ingin membalas ucapan Chanyeol ataupun mengatakan kata-kata laknat yang bisa saja tanpa bisa ia tahan keluar dari mulutnya tapi niatnya diurungkan karena mereka yang sedang berada di belakang, tak jauh dari tempat ia berdiri sekarang.
Mereka yang tak lain Rose dan Daniel yang baru datang dan berjalan mendekat ke arah acara berlangsung.
"Rose" gumam Taehyung yang langsung melesat meninggalkan Nayeon dan Chanyeol yang sibuk berperang argumen disana.
"Kau kenapa sih? Tidak bisakah sehari saja ucapan menyakitan tidak keluar dari mulutmu itu" Nayeon berdecak sebal.
"Kenapa kau malah membelanya?"
"Aku tidak membelanya"
"Apa kau menyukainya hah?"
Nayeon membelalakan matanya tak percaya. "Yaa, Park Chanyeol. Dasar mulutmu itu ya"
"Kenapa?"
"BERISIK!"
"Yakk, kau membentakku?"
Chanyeol tampak tak terima karena barusan Nayeon sedikit meninggikan oktaf suaranya."Diamlah, aku haus mau minum"
Chanyeol menarik tangan Nayeon yang akan pergi. "Kau mau kabur eoh"
"Tidak. Aku benar-benar kehausan. Tenggorokkan ku serasa kering karena berdebat denganmu. Kau temuilah saja dulu klien dan temanmu. Aku akan menyusul nanti"
Setelah mengatakan itu Nayeon benar-benar pergi dari hadapan Chanyeol dan mencari pelayan yang biasanya sedang membawa nampan minuman.
***
'Kadang kita memang harus mundur bukan berarti kita sudah tidak mampu bertahan. Namun itu adalah bentuk kesadaran. Bahwa cinta sepihak adalah cinta yang tidak wajar'
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Husband [END]
FanfictionBagi Nayeon perjodohan bukanlah hal yang buruk seperti kebanyakan orang pikirkan. Gadis itu malah dengan senangnya menerima perjodohan yang direncanakan oleh orang tuanya dan malah menganggap perjodohan itu sangatlah menguntungkan. Ia tidak perlu re...