Part 9

1.2K 49 0
                                    

      Suasana semakin tegang ketika gus ridwan mulai meninggikan pembicaraannya membuat firdha begitu ketakutannya, Azkya yang duduk disebelahnya berusaha membuat gus ridwan tetap bersabar. " umik, jelaskan kepada mereka mik, siapa azkya ini" pinta gus ridwan dengan begitu lembut. " termasuk kepada dia mik" kini gus ridwan menunjuj firdha sembaru menata firdha dengan tatapan tajam.
" lhoo.. kalian msih blum tau ya?" tanya bunyai khotijah, semuanya pun menggeleng. " azkya inikan adiknya ridwan"

Deggghhh... semuanya yang mendengarnya pun mendongak tak percaya karna ternyata selama ini Azkya adalah adik kandung dari gus ridwan. Firdha yang mendengarnyapun hampir saja tak percaya karna Azkya yang memang penampilannya begitu sederhana tak seperti anak kyai umumnya yang terkenal dengan gelamornya.

" tidak mungkin" gumam firdha.
" mungkin saja.. karna apa yang anti lihat inilah adanya" sahut gus ridwan. " dan satu lagi yang anti lihat kemaren, adek ana azkya kekamar ana dia protes karna gus azka ana tempayltkan di sebelah kamarnya bukan hal yang lain" jelasnya.
" sudah.. sudahh mas tak perlu diperpanjang lagi" selah azkya yng sedari tadi diam saja.
" neng karimah tlong bawa mas ridwan ke kamar yaa" pinta azkya pada neng karimah, neng karimahpun mengangguk.
" adek zaidah, bawa juga umik ke kamar yaa. biar mereka ana sendiri yang ngurusi" pinta azkya pada neng zaidah.
" baik neng" jawab neng zaidah.

     Setelah bunyai khotijah, Gus ridwan, nengbkarimah dan neng zaidah pergi suasana ruangan tersebut menjadi hening seketika, hanya hembusan nafas yang menjadi media mereka saat ini.
" maaf ana.. " ucap azkya yang memulai obrolan. " ana tau ana salah.. ana sudah tak jujur dengan kalian semua masalah siapa ana.." tambahnya yang mulai menjelaskan tapi dengan tiba-tiba saja gus azka berdiri.
" ikut ana" ucap gus azka dan pergi dari ruangan tersebut.

Azkya menatap neng selvi untuk bertanya apa harylus dia lakukan tapi neng selvi hanya mengangguk saja supaya ikut gus azka.

" anti gppkan ky?" tanya nayra dan sasty ketika azkya keluar.
" ana gpp kok. kalin tunggunsaja dikmar" jawab azkya dan setelah itu kembali berjalan mengikuti gus azka.

" ustadzah nayra" panggil gus syakban, nayra pun menoleh.
" ana boleh berkata sesuatu ke anti?" tanya fus syakban, nayra mengaguk dan menjauh dari sasty.

" ada apa gus?" tanya nayra ketika dia sedikit jauh dari sasty.
" apa anti tau dengan semua inu?" tanya gue syakban lantas saja nayra diam karna dia bingung harus menjawab apa.
" ehm.. maaf gus, bukannya ana tidak mau menjelaskan tapi lebih baik gus tanya saja pada azkya" jawab nayra.
" ohh.. ya sudah klo gt. tapi ana ada pertanyaan lagi, ini harus anti sendiri menjawab. apa anti mau berta'aruf sama ana?"

Nayra yang mendengarnya pun terkejut, dia lebih bingung mau menjawabnya apa.
" afwan gus, ana pamit dulu karna ana masih banyank tugas" pamit nayra tiba-tiba saja. " assalamualaikum... "
" waalaikum salam.. " jawab gus syakban. " ana bkal nunggu jawaban anti nay" batin gus syakban.

Cinta Dalam Istikhoroh 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang