Mungkin menurut semua orang di hari pernikahanlah hari yang paling bahagia untuk seseorang karna di situlah semua orang merasa dirinya begitu cantik bak bidadari jatuh dari langit. Azkya yang tengah duduk di tepi ranjangnya yang dibaluti gaun pengantin berwarna putih ini begitu terlihat sangat cantik.
" sudah dong jangan sedih gitu lagi" ucap sasty yang duduk disebelahnya, azkya berusaha tersenyum tapi dia tak bisa, air matanya kini terjatuh juga yang sedari tadi dia tahan untuk menutupi semuanya.
" kamu masih memikirkan gus azkya ya ky??" tanya nayra yang duduk di depannya. azkya menggeleng meskipun apa yang di kata nayra itu benar semuanya.Lafadz qobiltu pun mulai terkumandangkan di penjuru pondok at-taqwa. Azkya yang mendengarkan namanya di sebutpun tersenyum, lebih tepatnya tersenyum terpaksa hanya sekedar menutup lukanya saat ini. Umiknya yang kini tengah duduk di sebelahnya pun mengelus kening putri tercintanya yang kini telah mempunyai suami.
" terimah kasih mik sudah mau merawat azkya selama ini" ucap azkya.
" itu sudah kuwajiban umik sebagai orang tua nak.. " jawab umiknya. " ayo nayra dan sasty kita keluar, mungkin sebentar lagi suaminya azkya bkal datang" ajak bunyai pada nayra dan sasty.
" ngge bu..." jawab mereka sembari mengikuti langkahnya bunyai khotijah keluar dari kamarnya azkya.Azizah gadis yang kini tengah sibuk di ndalem bunyai.
" mbak ais tolong dong ambilin piring soalnya sedari tadi nayra belum mkan kayaknya" pinta azizah, tak lama kemudian seseorang memberi piring dan tanpa melihatnya azizah langsung mengambilnya. " makasih mbak ais.. oh yaa klo mbak ais mau mkan silahkan mkan mbak" tambahnya, tapi seorang yang dia panggil ais itu hanya diam saja. " mbak.. " azizah mencoba memanggilnya tapi tiba-tiba saja azizah terkejut, sangat terkejut melihat siapa yang kini tengah berdiri dihadapannya. " gus syakban.. " pekik azizah. Gus syakban hanya tersenyum melihat azizah yang mungkin kini tengah saltik di hadapannya karna perilaku barusan padanya. " maaf gus, maaf saya tak tau, saya kira mbak ais" ucap azizah sembari menunduk.
" sudah biasa saja... " senyum gus syakban, azizah yang masih syok hanya diam saja. sejenak tak ada obrolan dari mereka.
" gus mau mkan kah.. kalau mau mkan sini saya ambilin" tawar azizah.
" gk kok... " cegah gus syakban sembari memegang tangannya azizah, tapi dengan sigap azizah melepaskan tangannya.
" maaf gus bukan muhrim" ucap azizah.
" tapi sebentar lagi kita bkal halal kok" ngasal gus syakban membuat azizah semakin terkejut. " sudah jangan kaget gitu... ana sudah ngomong sama keluarga anti klo ana mau melamar anti" Azizah lebih terkejut mendengarnya, gimana bisa gus syakban berbicara seperti itu membuatnya hampir pingsan. " ana tau klo anti suka sama ana, mangkanya ana melamar anti" PD gus syakban.
" siapa juga yang suka sama gus" elak azizah yang mulai keluar sikap juteknya.
" beneran nihhh???" gus syakban mengernyitkan keningnya. " yaa sudah klo gitu, ana batalin saja yaa" tambah gus syakban.
" ehh jangan..." reflex azizah tanpa sadar, dengan sigap azizah menutup mulutnya. Gus syakban yang mendengarnya pun tersenyum.Azkya kini masih menunggu suaminya di kamar kesayangannya. Tak lama kemudian, pintu kamarnya pun berlahan terbuka, azkya begitu melongo melihat siapa yang kini tengah berdiri dihadapannya. Gus yang begitu dia cintainya kini tiba-tiba saja ada di depannya, gus yang kini menjadi suami adik sepupunya sendiri.
" afwan gus, kamarnya adek zaidah di sebelah gus bukan disini" ucap azkya sembari tertunduk, Gus azka pun keluar dari kamar tersebut dan tak lama kemudian dia kembali lagi ke kamar azkya.
" ini beneran kamarnya istri ana Azkya khoirun nisak kan??" tanya gus azka sembari menunjukkan undangan yang di dalamnya terdapat nama ' Azka kahfi al-qodiri dan Azkya khoirun nisak'. Kini azkya bener-bener terkejut sekali ketika mengetahuinya, memang azkya tak pernah mengetahui pernikahannya karna dia serahkan kepada keluarga besarnya. Entahlah dia tak begitu mengerti dengan semuanya. gus azka pun menjelaskan apa yang terjadi selama ini, siapa yang diam-diam melamarnya, siapa yang men sms nya selama ini, tak lupa pula perjodohannya bersama firdha yang ternyata di jodohkan dengan sorang ustadz di sana dan masalah yang membuat azkya begitu terluka ketika gus azka melamar Zaidah.
" jadi gus melamar adek zaidah untuk gus ahkam yang ternyata diam-diam menyimpan perasaan untuk zaidah" azkya mengangguk mengerti ketuka mendengar penjelasannya gus azka.
" kok masih panggil gus sih, kan kita sudah sah, kenapa harus manggil gitu, manggil mas dong" protes gus azka pada azkya yang kini menjadi istrinya, azkya hanya tersenyum.
" ngge mas azka" jawab azkya.
" yaa sudah kita sholat dulu yuk.. " ajak gus azka. azkya pun mengangguk.Aku tak henti-hentinya menyebut nama mu dalam doaku mas..
karna aku yakin jika memang di takdirkan untuk bersama..
Allah punya caranya tersendiri mempertemukan kita meskipun harus banyak yang aku lewati...
Aku berjanji padamu.. aku akan mengabdikan diri ku padamu sampai ajal menjemputku...batin azkya sembari melihat gus azka yang kini menjadi suaminya tersebut.
#selesai.
Syukran akhi ukhty yang sudah mau membaca cb ana yang super gj ini.. dan afwan bila ada kesalahan kata-kata yang sedikit menyinggung kalian semua, ana minta maaf sebesar-besarnya. dan syukran kasiron untuk waktunya hanya untuk membaca cb ana... dan sampai jumpa di karya selanjutnya ukh...
....................... sekian dari auhtornya.........
Wassalamualaikm wr.wb
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Istikhoroh 2
Short StoryIni cerita kelanjutannya Cinta Dalam Istikhoroh