Part 18

1.1K 44 1
                                    


Dua bulan berlalu begitu sulit Azkya jalani karna selama itu pula Dia berusaha melupakan Gus Azka yang akan menjadi suami Zaidah, Saudara sepupunya sendiri.

"Umik tahu ini gak semudah yang kamu bayangkan Azkya" ucap Bunyai khotijah kepada Azkya yang bertiduran dipangkuannya.

Entah kenapa air matanya tiba-tiba jatuh ketika sang umik mulai menyinggung perasaannya. Kenapa hatinya begitu rapuh seperti ini?
Kepada Dia tak pernah sanggup untuk melupakannya?
Kenapa ya robb?
Rintihnya dalam diam.

"Kalau ada sesuatu kamu ngomong sama Umik nak. Umik siap menjadi pendengar kamu kapan pun itu" tambah bunyai khotijah tapi Azkya hanya diam saja di pangkuannya, mungkin Azkya masih belum bisa meluapkan isi hatinya kembali.
....

Beralih kepada 3 Gus muda yang tengah berkumpul di ruang tamu rumah Gus azka.

"Syakban kenapa antum?" tanya Gus Hafidz kepada Gus Syakban yang merenung, wajahnya begitu Dia tekuk seakan ada sesuatu yang sedang Dia pikirkan.

Benar memang, entah kenapa Dia kepikiran dengam sesosok hadam di pondok at-taqwa padahal dirinya saja tak pernah menyangka hal ini. Apakah Dia mulai membuka hatinya untuk perempuan tersebut?
Tapi kenapa saat ini Dia begitu merindukan sesosok perempuan tersebut?
Ada apa dengan dirinya?
Gus Syakban hanya menggeleng menjawab pertanyaan saudaranya tersebut. Biarlah perasaan ini Dia pendam sendiri karna Dia juga masih tak yakin dengan apa yang Dia rasakan.
.......

Malam telah menampakkan kegelapannya bersama bintang-bintang bergentungan di langit sana, angin malam berkelana keberbagai arah untuk mencari sesuatu. Azkya bersandar ditembok kamarnya, dilihatnya berbagai bintang-bintang yang begitu merona disana dari jendela yang menghalangi pandangannya.

Ting.. Suara ponselnya kembali berbunyi menandakan sebuah pesan masuk kepadanya tapi azkya tak bergeming, Dia begitu fokus kepada bintang-bintang tersebut.

"Azky hp kamu bunyi lagi nih" ucap Sasty yang terganggu dengan ponsel milik Azkya. "Azky Aku buka ya" tambahnya dengan mengambil handpondnya Azkya dan membuka pesan tersebut yang berbunyi

~ Bintang sampaikanlah rindu ini kepadanya karna merindukannya begitu sulit untuk ku saat ini ~

"Ciee.. Azkya dapat gombalan lagi nih dari si misterius tersebut" goda Sasty. Memang akhir-akhir ini Dia selalu mendapat kata-kata atau puisi dari nomer yang tak pernah Dia kenal bahkan sesekali orang itu menelvonnya tapi tak ada sahutan darinya. Siapakah sebenarnya si misterius tersebut?

"Malas Ana, sudah ribuan kali ana ganti nomer tapi tetap saja ada sms seperti itu" sahut Azkya yang sedikit geram kepada pelaku yang mengganggunya beberapa hari ini.

"yang sabar Azkya anggap saja fans misterius kamu.. Hehehe" balas Sasty sambil cengengesan membuat Azkya menatapnya dengan tajam. Dasar Sasty yang selalu menggoda Azkya sampai geram sendiri.

Cinta Dalam Istikhoroh 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang