Azkya diam-diam mendengarkan pembicaraan seseorang laki-laki yang duduk di ruang tamu. Nampak Bunyai Khotijah, Gus Ridwan dan Zaidah bersamanya.
"Saya ingin melamar Zaidah .... " ucap laki-laki itu yang langsung membuat tubuh Azkya lemah seketika. Air matanya tak bisa Dia bendung lagi mendengar ucapan yang begitu menyakitkan hatinya. 'Gus Azka ingin melamar Adek Zaidah?
Ya allah.. Kuatkanlah hati hamba untuk menerima semua ini Isaknya.Azkya kembali ke kamarnya dengan bekas air mata yang tak bisa berhenti dari matanya.
"Azkya Kamu kenapa?" tanya Azkya yang melihat Azkya menangis. Azkya hanya menggeleng dan menghapus air matanya tapi lagi dan lagi air matanya tetap mengalir. "Pasti ini gara-gara Gus Azka lagi ya?" tebak Sasty. azkya menggeleng meskipun kenyataannya memang semua luka hatinya karna rasa cintanya kepada Gus Azka yang tak bisa tersampaikan.
Disaat Azkya berusaha mengelap air matanya, tiba-tiba Neng Zaidah masuk ke kamarnya dengan gembiranya.
"Neng Azkyaaaaaa...." teriak Neng Zaidah begitu bahagia sambil memeluk Azkya.
"Neng Azkya kenapa?" tanya Zaidah yang melihat bekas air mata di pipi Azkya. Azkya hanya menggeleng dan tersenyum untuk menutupi rasa sakit hatinya dari Zaidah karna bagaimanapun juga Zaidah adalah saudaranya, Dia tidak boleh menyakitinya apalagi Zaidah adalah calon istri dari Gus Azka.
"Oh ya Dek Zaidah kenapa kesini? Kok kelihatannya lagi bahagia banget ya?" tanya Azkya.
"Iya Neng, Zaidah lagi bahagia banget sekarang karna Zaidah baru saja dilamar seseorang" "emang siapa yang melamar Kamu Neng?" tanya Sasty yang penasaran dengan cerita Zaidah.
"yang melamar Aku itu Laki-laki yang selama ini Aku kagumi, Dia adalah Gus....... " belum sempat Zaidah mengucapkan nama calon suaminya tiba-tiba....
"selamat ya dekk.. Akhirnya Kamu bisa menikah sama pujaan hati Kamu, semoga Kamu selalu bahagia sama Dia" potong Azkya sengaja.
"Oh ya Neng, rencananya pernikahan kita akan diselenggarakan bersama" cerita Zaidah.
Azkya begitu terkejut karna bagaimana bisa Dia kuat melihat Gus Azka akan bersanding dengan perempuan lain apalagi pernikahan mereka akan diselenggakan bersama seperti ini.
Keesokan harinya... Azkya membantu Gus Azka untuk menyiapkan perlengkapan untuk kembali pulang ke pondok Nurul Hidayah. Bukan karna keinginannya melainkan karna permintaan dari Gus Ridwan.
"terimah kasih sudah bantuin Ana" ucap Gus Azka disela-sela aktivitas mereka. Azkya hanya mengangguk mengiyakan ucapan Gus Azka.
"selamat Gus, Gus Azka akan menikah dengan Adek Zaidah" ucap Azkya tiba-tiba saja. Gus Azka yang mendengarnya langsung menoleh ke arah Azkya. Nampak air mata Azkya tak bisa terbendung lagi dihadapannya lagi.
"Anti kenapa?" tanya Gus Azka yang merelasikan tubuhnya.
"gak papa Gus" jawab Azkya. "Kalau sudah tidak ada lagi saya permisi dulu Gus. Assalamualaikum" pamit Azkya. Dia pun keluar dari kamar Gus Azka dengan air mata yang berusaha Dia hapus agar tak ada yang mengetahui luka hatinya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Istikhoroh 2
Short StoryIni cerita kelanjutannya Cinta Dalam Istikhoroh