1

466 27 0
                                    

Sehari sebelumnya...

Yerin menyibak rambut coklatnya yang baru kemarin dia warnai, matanya memandang bosan pada keranjang belanjaan ditangannya.

"Yang ini atau yang ini?" gumam seorang laki-laki dengan hoodie menutup kepalnya.

Yerin melirik sebentar padanya sebelum memasukkan pembalut bulanannya yang lupa dia beli.

"Apa aku telpon hyung saja ya?" gumam laki-laki berhoodie itu sebelum merogoh telpon genggam miliknya.

Yerin berjalan kearah gerai daging, matanya memilah daging-daging itu sebelum meraih satu bungkus dada ayam beku.

"Ah, aku mengerti hyung, daging ayam atau daging sapi? Okay" Yerin memandang laki-laki berhoodie kebesaran itu dengan malas. Sebelum pergi kearah kasir.

Kebetulan supermarket  itu memang sedang sepi, Yerin mengucap syukur dalam hati karena tidak harus mengantri.

Tangannya lekas mengangkat keranjang belanjaannya ke meja kasir sebelum sebuah keranjang lain mendahuluinya.

"Maaf, aku sedang buru-buru, jadi kumohon milikku dulu yang kau hitung" kata laki-laki itu dengan tenang, Yerin mengulum bibirnya dengan kesal.

Karena kata-kata maaf itu  harusnya tertuju padanya.

"Ah, maaf noona aku mendahuluimu" laki-laki itu menatap Yerin dengan raut kaget, seakan baru saja sadar melihat wanita itu berdiri disebelahnya.

"Harusnya itu yang kau katakan sebelum memotong antrian bocah" dengan mata menajam Yerin menatap pada laki-laki didepannya.

"Ini tuan, totalnya 40.000 Won" dengan mata yang terus memandang komputer kasir itu menyela pembicaraan mereka.

"Tolong satukan dengan yang ini" ucap laki-laki itu mengangkat keranjang belanja milik Yerin kemeja kasir.

Kasir itu mengangguk dengan malas, tidak peduli pada tatapan wanita didepannya didepannya yang menajam.

"Tidak perlu, aku bisa membayarnya sendiri" kata Yerin mengeluarkan dompetnya.

"Total semuanya jadi 60.000 Won" ucap kasir itu lagi.

"Biar aku saja noona" laki-laki itu merogoh saku celananya mencari dompet miliknya.

Yerin memandang laki-laki itu dengan malas, tangannya meraih uang dalam dompetnya.

"Aa noona?" laki-laki itu memandang Yerin dengan gugup, tangannya menggaruk tengkuknya dengan ragu.

"Kenapa?" Yerin menyeritkan dahinya.

"Dom dompet milikku tertinggal, bisakah kau bayar milikku dulu? Ah, aku janji akan mengembalikannya"

"Dasar bocah" dengan kesal Yerin meraih uang dalam dompetnya, dan membayar semua belanjaan miliknya dan laki-laki itu.

"Noona belanjaanmu" kata laki-laki itu memberikan plastik belanjaan Yerin.

Yerin menerimanya dengan kesal, dan berjalan keluar dari supermarket.

"Ah, noona namaku Kai, siapa namamu?!" teriak Kai dengan tergesa saat Yerin pergi tanpa meninggalkan apapun pada Kai.

Yerin mengabaikan panggilan itu dan berlalau pergi dengan mobil miliknya.

"Aish, bagaimana aku bisa mengembalikan uang noona itu" Kai menggaruk kepalanya yang bingung.








Exo Dorm

"Jongin-ah, dimana belanjaan pesananku?" tanya Do dengan mata mengedar didalam dapur.

"Di atas meja makan hyung" dari ruang tamu kai berteriak kencang.

Do hanya menggeleng mendengar teriakan kai. Tangannya meraih plastik belanjaan pesanannya.

"Daging ayam, Snack, dan? Pembalut? Kenapa dia membelinya?" dengan wajah heran Do kembali memasukkan pembalut itu kedalam plastik.

...

Happy 6th anniversary exo and exo-l 🎉🎉🎉

Minggu, 08 April 2018

Brondong × KaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang