6

192 13 10
                                    

Ting-

Yerin menyeritkan dahinya saat telponnya berbunyi, wanita itu menyimpan tas hitamnya diatas meja.

Love Kkamjong 💕
Noona, aku akan ke apartementmu jam 9 malam ini, kita pergi kencan okay.

Dari Kai kesayanganmu 😙

"Apa-apaan bocah hitam itu, pasti dia yang menyimpan nomornya sendiri" Yerin berdecak kesal, matanya memandang nama kontak milik Kai dengan aneh.

"Dasar bocah" desis Yerin sembari maraih tasnya, kakinya kembali melangkah keluar dari kantornya, tujunnya tentu saja pulang ke apartemennya.

Yerin menghela napas membayangkan wajah Kai yang bepose ingin menciumnya seperti emotikon yang dikirim laki-laki itu.

"Aish, merepotkan sekali" Yerin mengibaskan udara didepannya sebelum berjalan keluar menuju parkiran.

Yerin Apartement

Ting-

Love Kkamjong 💕
Noona, pakai pakaian santaimu saja ya.. 😋

Ting-

Love Kkamjong 💕
Aku akan sampai 15 menit lagi..

Yerin memutar matanya dengan kesal, matanya memandang gaun hitam dibawah lutut bermotif bunga kecil yang cantik yang sedang dipakainya.

"Menyebalkan sekali bocah itu" Yerin meniup rambut diatas keningnya dengan malas dan kembali memasuki kamarnya.

Entah untuk keberapa kalinya Yerin mengumpat hari ini, entah karena dompetnya yang tertinggal, mobilnya yang lecet, ataupun karena bocah cokelat yang membuat kepalanya pusing.

Yerin kembali menatap dirinya di cermin yang dibalut celana jeans dan sweeter ungu beserta sneaker putih miliknya.

Ting-

Yerin melirik telponnya yang menyala, matanya menatap pesan singkat dari Kai yang memintanya untuk kelaur dari apartemennya.

Wanita itu dengan malas meraih telpon dan dompet tanpa membawa tas seperti biasanya.

Saat membuka pintu apartemen, Yerin dihadapkan pada seseorang dengan topi yang menutupi kepalanya, tidak lupa dengan masker dan leather jaket yang dikenakannya.

"Kau seperti penguntit" desis Yerin sembari menutup pintu dibelakangnya.

"Penguntit yang sexy bukan?" tanya Kai main-main, tangannya meraih tangan  Yerin untuk digenggamnya.

"Terlalu percaya diri bisa saja membubuhmu" balas Yerin tanpa melepas genggaman Kai ditangannya.

"Benarkah, aku tidak tahu tentang itu, em, apa mencintai noona juga akan membunuhku?" tanya Kai dengan wajah yang didekatkan pada Yerin.

"Konyol..." Yerin mendorong wajah Kai yang terlalu dekat dengannya dengan sedikit keras.

"Ah, sakit noona, jika hidungku jadi semakin masuk kedalam, kau orang pertama yang akan bertanggung jawab" dengan wajah pura-pura kesalnya Kai menunjuk pada Yerin.

"Itu salah hidungmu, jangan salahkan aku ya" kata Yerin mengalihkan pandangannya pada dinding lift yang dimasuki mereka.

"Aish noona ini" dengan ringisan kesal Kai menarik tangan Yerin hingga tubuh  wanita itu menyender pada Kai.

"Jadi noona sangat sombong ya ternyata, awas, akan aku buat hidung noona sama sepertiku" Kai membuka sedikit maskernya sampai kebawah hidung.

Tangannya menangkup wajah Yerin hingga begitu dekat dengan wajahnya.

"Yah, lepas bocah" kata Yerin berusaha melepaskan diri dari Kai.

"Yah, tidak akan aku lepas semudah itu noona" kata Kai dengan tawa dimulutnya, laki-laki itu mendekatkan wajahnya pada Yerin dan menggesekkan hidungnya pada hidung gadis itu.

"Yah, lepaskan aku" kata Yerin sembari memukul pundak Kai.

"Tidak, tidak akan aku lepaskan" Kai dengan senyum jahilnya menggesekkan hidung miliknya pada pipi Yerin hingga wanita itu memekik dengan geli.

Ting-

Yerin dan Kai terdiam saat tiba-tiba pintu lift bendenting dan terbuka, Yerin dan Kai menatap posisi mereka yang sangat mudah untuk disalah pahami orang lain.

...

Mau liburan dulu, doain selamat sampai tujuan ya, dan enjoy bacanya.

Kamis, 03 Mei 2018

Brondong × KaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang