3

295 15 0
                                    




Yerin masih sibuk mengetik laporan yang dia butuhkan untuk rapat nanti siang, wanita itu mendengus mengingat kecerobohan Choram yang membuatnya harus melakukan ini.

"Eonni?" tanya Choram yang baru saja membuka pintu ruangannya, Yerin berdehem tanpa menoleh.

"Eonni tidak mau makan dulu? Ini hampir lewat jam makan siang, aku tidak mau Eonni sakit" kata Choram dengan wajah menyerit khawatir.

Tangan gadis itu meletakkan kotak makan putih diatas meja atasan sekaligus sepupunya itu.

"Aa nanti, aku akan makan nanti, dari pada itu, apa kau sudah mempersiapkan semua hal untuk rapat siang ini?" tanya Yerin dengan dahi menyerit, memandang layar laptopnya dengan aneh.

Choram mengangguk pelan, "Aku sudah mengerjakan semuanya eonni, sekarang kau harus makan" lanjut Choram dengan tangan menggeser kotak makan pemberiannya.

"Aah baiklah, kau bisa pergi sekarang" jawab Yerin dengan mata masih memandang layar laptopnya.

Choram mengangguk dengan antusias sebelum berlari kecil keluar ruangan, kepalanya kembali menyembul dari balik pintu dengan senyum yang lebar.

"Tapi jangan lupa makan ya eonni" katanya dengan senyum yang membuat matanya menyipit.

Yerin hanya terkekeh melihat tingkah lucu sepupunya yang terlewat kekanakan diusianya yang sudah dibilang dewasa.

Matanya beralih membuka kotak makan diatas mejanya, sebelum telponnya menarik perhatian Yerin.

Tangannya dengan pelan membuka kunci telpon, membuka kotak pesan yang penuh dengan nama ibu, ayah, Yerin dan kakak laki-laki nya.

Yerin menghela napas dengan gusar, matanya dengan tiba-tiba membulat dengan panik.

"Apa yang sedang aku pikirkan? Menunggu pesan dari bocah itu?" Yerin mengusak rambut coklatnya dengan frustasi.

"Aish, itu tidak mungkin, pasti aku hanya terlalu termakan janjinya untuk mengganti uangku" tukas Yerin dengan hembusan napas keras, menyemangati dirinya sendiri.

"Eomma..." dengan rengekan pelan Yerin membenturkan kepalanya pada meja kaca kerjanya.

"Hush pergilah dari pikiranku bocah" Yerin mengibas-ngibas udara diatas kepalanya, berusaha mengusir wajah Kai yang sedang menumpuk dipikirannya.








Yerin apartemen

Yerin menyibak rambutnya dengan lega setelah mengganti heels tingginya dengan sandal rumah.

Kakinya berjalan kearah dapur apartemennya, Yerin menjepit telpon diantara telinga dan pundaknya.

Membuka kulkas dihadapannya dan meraih botol air minum sembari menunggu panggilannya diangkat oleh orang yang dia telpon.

TingNong-

Yerin menyerit dahinya penasaran, "Who?" tanya pada dirinya sendiri, masih dengan botol air minum dan telpon di kedua tangannya Yerin menghampiri pintu apartementnya.

"Sebentar.." dengan tampilan yang sedikit berantakan dan dengan sedikit tergesa yerin membuka pintu apartemennya.

Klik-

Pintu terbuka, mata Yerin dan tamu tak diundang itu bertabrakan.

"Anyeong noon-a" dengan kalimat yang teputus Kai menyapa Yerin yang terdiam didepannya, mata Kai melebar dan mengedip berkali-kali.

Sementara yang ditatap hanya menyerit bingung, matanya dengan penasaran mengikuti arah pandangan Kai yang tertuju pada.

"Yah! Byuntae!" umpat Yerin melempar Botol minumnya kearah Kai.

Dengan wajah memerah Yerin kembali membenarkan kemeja putihnya yang tebuka terlalu lebar.

...

Byuntae : mesum

Sabtu 14 April 2018

Brondong × KaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang