8

178 14 9
                                    


"Terimakasih atas makanannya eomma" Yerin membungkukkan tubuhnya pada sosok ibu Kai dihadapannya.

"Apa kalian akan langsung pulang? Tidak ingin mampir kerumah dulu?" tanya ibu Kai dengan sedikit keberatan.

"Lain kali saja Eomma, Yerin harus kekantor besok, aku juga harus bersiap untuk ke Dubai bersama hyung yang lain" jawab Kai sembari memeluk ibunya.

"Ai, baiklah aku tidak akan memaksa, Yerin-ah, sering-seringlah main kerumah, temani Eomma okay" kata ibu Kai menarik Yerin kedalam pelukkannya.

Yerin hanya mengangguk kecil dipundak wanita paruh baya itu.

"Kita pulang dulu eomma, sampai jumpa" pamit Kai sembari mencium pipi ibunya. Wanita paruh baya itu melambaikan tangannya yang dibalas Yerin dengan senang hati.

Mereka berjalan keluar dari restoran, Yerin hanya berjalan, matanya menatap jalanan dihadapannya yang terasa lebih menarik dari biasanya.

Kai menatap Yerin dari samping, wanita itu hanya terdiam, meski Yerin memang tidak banyak berbicara, tapi sikapnya sekarang sungguh berbeda.

Perjalanan mereka tetap hening, Kai juga tidak berusaha untuk memecah keheningan itu, bahkan ketika mereka memasuki bis dan hingga sekarang berada didepan pintu apartemen milik Yerin.

kai menatap wanita itu yang masuk kedalam apartemennya, Yerin tidak menutup pintu apartemennya, Kai yang mengerti maksud wanita itu melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam.

Kai mendudukkan dirinya di sofa depan tv setelqh mengganti sepatu nya dengan sandal rumah.

Kai menatap Yerin yang baru saja mengganti bajunya dengan sweeter diatas lutut yang duduk di sofa single, sedikit jauh dari Kai.

"Disampingku masih sangat luas" kata Kai melirik sofa disampingnya yang masih luas untuk Yerin.

"Aku rasa tidak perlu, aku rasa kau mengerti apa yangku inginkan sekarang" kata Yerin tanpa menatap Kai.

"Aku rasa tidak banyak yang harus aku jelaskan" Kai menghela napas, "Aku rasa kau mengerti apa yang kulakukan" lanjutnya.

"Apa mengakuiku sebagai kekasihmu cukup untuk menjelaskan segalanya" dengus Yerin, "Aku bukan barang yang begitu saja bisa kau akui" kata Yerin sembari memalingkan kepalanya kesamping.

"Kemarilah" tepuk Kai pada sofa disampingnya, Yerin hanya terdiam tanpa mau mengikuti permintaan lelaki itu.

Kai berdiri dari sofa yang didudukinya, menghampiri Yerin dan dengan tiba-tiba mengangkat Yerin dan menggendongnya untuk ikut duduk disofa sebelumnya.

"Aku rasa kau harus mendengar ini dengan sangat jelas" kata Kai ketika Yerin terua memberontak, kini wanita itu tepat ada dipangkuan Kai.

Yerin mengalihkan pandangannya kesamping, tidak ingin menatap wajah Kai yang begitu dekat dengannya.

"Kau mau mendengarkanku kan? Maka kau harus mendengar ini dan lihat wajahku" kat Kai yang merengkuh wajah Yerin hingga menatapnya.

"Aku yakin dari awal kau tahu alasan aku mendekatimu" Yerin menarik napasnya mendengar ucapan Kai.

"Dari sikapmu aku tahu kau juga mengerti, dan aku juga tahu kau juga memiliki perasaan yang sama denganku" lanjut Kai. Yerin ingin membuka mulutnya.

"Jangan menyangkalnya" ucapan Kai membuat Yerin kembali menutup mulutnya, "Bukan karena usiaku, kau jadi meragukan perasaanku juga" kata Kai semvari menatap mata Yerin dengan lekat.

"Apa semuanya sudah jelas sekarang?" tanya Kai.

Yerin menundukan kepalanya, membaut Kai kembali mengerutkan dahinya.

"Ada apa lagi?" tanya Kai, beberapa detik kemuadian laki-laki itu tertawa dengan kencang yang membuat pundaknya jadi sasaran pukulan Yerin.

Dipeluknya Yerin dengan erat.

"Yerin-ah, aku Kim Jongin, memintamu untuk menjadi kekasihku, maukah kau?" tanya Kai pada Yerin yang menyender pada dadanya.

"Ya, aku mau" kata Yerin menganggukkan kepalnya didada Kai sembari tersenyum.

"Hahahaha, kau ini, kenapa manis sekali ha?" tanya Kai dengan kesal.

"Mana aku tahu, dasar konyol" kata Yerin sebal sekaligus malu.

Kai memeluk Yerin dengan erat, laki-laki itu mencium rambut yang menutupi telinga Yerin.

"Saranghae Choi Yerin" bisik Kai ditelinga wanita yang resmi menjadi kekasihnya itu.




...

Eomma : ibu
Hyung :panggilan kakak dari laki-laki

Kamis, 17 mei 18

Brondong × KaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang