2

339 19 3
                                    

Choram pict ⬆not mine

"Noona, kau masih ingat aku kan?" tanya Kai sembari menjajarkan langkahnya dengan Yerin, Yerin membatin dengan kesal.

Iya, aku ingat. Karenamu aku jadi harus membeli pembalut baru.

Yerin meneruskan langkahnya kearah dimana mobilnya diparkirkan, saat memasuki kursi kemudi Yerin menyeritkan dahinya.

Dimana Choram? Tanyanya dalam hati.

"Noona mencari Choram? Dia sedang membeli kopi" Yerin membulatkan matanya mendengar suara Kai.

"Lantas kenapa kau bisa ada dimobilku?" tanya Yerin dengan datar.

"Ee itu karena, karena noona belum memberiku nomormu" kata Kai sembari menggaruk tengkuknya gugup.

"Bukankah aku sudah bilang, kau tidak perlu mengganti uangku?"

"Tapi tetap saja aku harus menggantinya, itu adalah janji seorang laki-laki" ucap Kai dengan mata yang menyipit menatap Yerin.

"Benarkah, tapi aku tidak dapat melihatnya" ucap Yerin dengan senyum miring pada Kai.

Kai membulatkan matanya menatap senyum meremehkan Yerin.

"Jadi kau meragukanku Yerin noona?" tanya Kai dengan menekankan kata noona.

Yerin hanya tersenyum dengan santai, Kai mendekatkan wajahnya pada Yerin, hingga hidungnya hanya berjarak satu jari dari hidung Yerin.

"Apa aku perlu membuktikannya?" bisik Kai dengan suara yang serak, matanya melirik bibir Yerin dan mata wanita itu bergantian.

Bruk-

"Oenni ini, aku belikan kopi untuk-" Choram menatap dua orang lawan jenis didepannya yang saling menghimpit.

"Aa apa aku mengganggu?" tanya Choram yang baru saja memasuki mobil Yerin.

Yerin menatap malas pada Choram sebelum kembali menatap Kai dengan tajam, jari telunjuknya menekan dahi laki-laki yang lebih muda darinya itu  untuk menjauh.

"Tidak perlu, aku tidak akan meragukan pendapatku" kata Yerin sembari memperbaiki posisi duduknya.

"Kau bisa keluar sekarang" kata Yerin sembari menghidupkan Audi R8 miliknya.

"No no, aku tidak akan keluar sebelum noona memberiku nomor telponmu" kata Kai dengan tangan bersedekap.

Yerin menghela napas lelah sebelum mengkode Choram dengan matanya, Choram yang ditatap seperti itu hanya mengangguk. Dengan segera meraih telpon milik Yerin dan memberikannya pada Kai.

"Okay" dengan senyum yang lebar Kai mengembalikan telpon itu pada Choram, setelah sebelumnya menyimpan nomornya pada telpon Yerin.

"Sekarang kau bisa keluar kan?" tanya Yerin dengan tatapan lurus kearah jalan.

"Aish, noona, sekesal itu kah sampai tidak mau aku lama-lama disini. Okay, aku pergi, sampai jumpa lagi noona, bye Choram" pamit Kai pada Yerin dan Choram sebelum keluar dari mobil.

Yerin kembali menghela napas lelah, bersiap untuk hal merepotkan lainnya, sebelum mulai menjalankan mobilnya keluar dari parkiran.

"Eonni! Kenapa eonni tidak bilang padaku jika kau kenal dengan Kai Exo, dimana kau mengenalnya eonni? apa hubungan kalian eonni?" tanya Choram dengan satu tarikan napas.

Yerin kembali menghela napas dengan lelah sebelum kembali membuka mulutnya.

"Choram-ah, jika kau tidak menutup mulutmu dan berhenti untuk bertanya, aku akan laporkan pada paman jika kau bolos bekerja karena menonton Exi itu" dengan seringai senang Yerin berkata.

"Bukan Exi eonni tapi Exo..." cicit Choram dengan suara yang sangat kecil.

"Terserah, aku tidak peduli"

Choram hanya menekuk wajahnya sembari memeluk tas milik Yerin yang dia bawa.





Selasa, 10 April 2018


Brondong × KaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang