Kebohongan

772 56 5
                                    



Suara dengingan dari mesin itu membuat detak jantung Aldo serasa tersendat seketika, wanita di samping Aldo langsung menjerit sejadi-jadinya. Sebulir air mata Aldopun jatuh seketika, suara itu berbunyi bersamaan dengan hembusan napas terakhir Laura. Dia pergi,dia telah pergi dan benar-benar pergi untuk selamanya. Aldo merasa menyesal, pernah mengatakan hal yang tak seperlunya ia ucapkan dengan kasar.



☔ ☔ ☔




Reyla duduk sendiri di café, dia sengaja menenangkan dirinya di sini sendiri. Di luar hujan turun dengan deras menutupi kota Jakarta, suara hujan membantunya lebih tenang sore ini. Aldo... nama itu masih terlintas di hatinya.

"Rey?" tiba – tiba terdengar suara di sampingnya, lamunan Reyla terbongkar.

Kevin. Reyla sedikit terkejut tiba-tiba saja cowok itu ada di sampingnya, dan tanpa di suruh Kevin duduk di depan meja Reyla.

"Rey."

"Gue pulang dulu Kev."

"Rey!" Kevin menahan lengan Reyla.

"Di luar ujan."

"Gue tau," sahut Reyla.

"Oke, gue anter pulang."

"Gue bawa motor."

"Tapi di luar ujan Rey," Kevin masih bersikukuh.

"Kalau dia gak mau gak usah dipaksa Kak!" tiba-tiba seseorang menampis genggaman Kevin, tangan Reylapun lepas dari cengkramannya.

"Kreyvan?" lirih Reyla terkejut melihat Kreyvan yang tiba-tiba datang, dia bersama seorang gadis. Gadis itu adalah Vriska, pacarnya yang di Surabaya, sepupu Aldo.

"Kak Kevin, udah gue peringatin sama lo gak usah gangguin kak Reyla lagi!"

"Lo ngapain di sini, lo jangan ikut campur urusan kakak!"

"Selama kak Reyla terlibat, gue gak akan diem aja," lirih Kreyvan menentang lagi kakanya.

"Lo pergi sekarang, bawa cewek cupu lo itu pergi jangan ikut campur urusan gue!"

"Gak usah bawa-bawa cewek gue, kak! Ngaca dong, urusin sendiri cewek kakak di rumah!" teriak Kreyvan mulai tersulut emosi, di sini Reyla mulai berpikir. Cewek? Cewek di rumah? Siapa?

"Lo jangan bahas Karin di sini!" gertak Kevin.

"Kenapa? Kakak takut kak Reyla tau?"

"Kenapa?!! Apa yang gue gak tau?" potong Reyla berdiri menegahi Kevin dan Kreyvan.

"Rey, lo-" Kevin mencoba mencari alasan yang sepertinya memang ada yang di sembunyikannya.

"Kak Karin tinggal di rumah kak," potong Kreyvan langsung mengucapkan semuanya.

"Tutup mulut lo bangsat!"

"Kevin!!!" Reyla berteriak mendengar ucapan Kevin dengan telunjuknya yang ia tunjukkan ke arah wajah Kevin.

Kini Reyla kembali menatap ke arah Kreyvan, air mata Reyla mulai mengembung. Kenapa tiba-tiba mereka bilang Karin di rumah Kevin? Bukankah dia harusnya di luar negeri untuk kuliah?

"Krey, Karin ada di rumah kalian? Bukannya dia..."

"Kak Kevin berbohong, kak Karin sama sekali gak kemana-mana bahkan dia gak kuliah. Dia di rumah sekarang, karena kak Karin sedang mengandung anak kak Kevin. Kak Kevin mencoba menutupi ini semua!"

Rainy BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang