Dara's POV
Aku terbangun pukul lima pagi dan hampir saja berteriak karena mendapati Jiyong tengah tertidur dengan posisi menelungkupkan setengah badannya berada di tempat tidurku sambil menggenggam tanganku. Aku sempat lupa bahwa aku yang memintanya untuk menemaniku malam tadi.
Aku benar-benar sudah kehilangan akal sehatku! Astaga!
Aku memang selalu seperti ini saat sakit. Aku selalu berpikir bahwa kematian sedang mengintaiku saat aku sakit, entah itu hanya demam ataupun penyakit lainnya.
Pikiranku memang terlewat ekstrim!
Oleh karena itu aku sangat benci jika aku sendirian saat aku sakit. Aku akan selalu berpikir bahwa akan sangat menyedihkan jika aku mati tanpa ada siapapun bersamaku. Aku akan menangis setelah memikirkannya dan membuat kondisiku malah menjadi lebih buruk. Entahlah.
Fyuh...
Melihat wajahnya saat tertidur seperti ini, dia malah terlihat seperti anak-anak. Wajahnya lucu sekali. Sangat berbeda dengan yang aku saksikan saat dia berada diatas panggung atau saat didepan camera. Aku membayangkan bahwa yang akan menjadi pasangannya nanti pasti akan bangga sekali memiliki kekasih seperti dirinya ini.
Hey! Dia seorang G-Dragon! Siapa yang tidak akan bangga?
Sebenarnya dibalik sikap menyebalkannya, dia ini juga seorang yang sangat manis. Cuma dia tidak bisa menyampaikannya dengan benar. Bagaimana dia bisa mempunyai kekasih kalau sikapnya seperti ini? Ckckck...
Eeyy...
Dia akan menyakiti tubuhnya karena tidur dengan posisi seperti ini semalaman. Ck!
"Ji?"
Dia sama sekali tidak bergeming.
"Hey" panggilku sambil berusaha menarik tanganku dari genggamannya.
"Hm?" gumamnya pelan lalu bangun dengan cepat, "kau perlu sesuatu? Mau aku ambilkan air minum?" tanyanya dengan suara paraunya.
Aku menatapnya lama.
"Kenapa?" tanyanya masih sambil mengumpulkan kesadarannya.
Aku bangun dari tempat tidurku, "tidurlah" kataku sambil menepuk tempat tidur, "Kau akan menyakiti tubuhmu jika kau terus tidur seperti itu"
"Kau sudah baikan?" tanyanya tak mengindahkan perkataanku. Selalu saja begitu.
Aku mengangguk, "berkatmu"
"Syukurlah" katanya lalu menghela napas lega.
"kau istirahat saja. Aku akan kembali ke kamarku sebelum ada yang sadar" katanya lagi lalu pergi ke kamarnya begitu saja sebelum aku sempat menjawabnya.
Aku tidak menyangka kalau dia akan menemaniku hingga pagi hari seperti ini. Ini semua diluar perkiraanku.
Bagaimana jika aku terbawa oleh perasaanku karena sikapnya ini? Bagaimanapun aku juga wanita.
***
Dara masih merasa canggung ketika berada di dekat Jiyong. Kejadian ketika berada di Jepang masih hangat diingatannya. Bagaimanapun juga, semalaman dia dan Jiyong tidur sambil berpegangan tangan.
"Aku masih belum bisa menatap matanya" batin Dara.
Sikap Jiyong juga membuat Dara semakin canggung saat berada di dekatnya. Dia menjadi sangat pendiam sejak kejadian malam itu.
"Aku penasaran apakah kau sudah menggunakannya atau belum" ucap Tabi sengaja saat melewati Dara yang tengah memilihkan aksesoris milik Jiyong.
Dara menatap Tabi tajam, "jangan macam-macam!" ancam Dara.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUPER STAR
Fanfiction"Apa memang seberat ini menjadi makeup artist dari seorang superstar seperti dirinya? Kalau aku tau, aku tidak akan mau menerima pekerjaan ini sejak awal! Apalagi setelah aku tau dia ternyata se-menyebalkan ini! Kapan nasib bisa berpihak padaku?"-Da...