Dara selalu terlihat buru-buru hampir disetiap paginya. Dia bahkan dia selalu melewatkan sarapannya hingga membuat ibu dan adiknya khawatir.
"Kau sudah selesai menghias makananmu itu? Kenapa lama sekali?" tanya sang ibu sambil sibuk dengan kegiatannya.
"Noona!!" teriak Sanghyun dari dapur begitu mendengar langkah kaki cepat Dara menuju pintu keluar.
"Ada apa?!" teriak Dara dari tempatnya sambil mencari sepatu kesayangannya.
"Sudah aku katakan dari tadi. Dia sudah akan terlambat" dumel ibunya.
"Tunggu sebentar! Aku sedang menyiapkan bekal untukmu" sahut Sanghyun dengan buru-buru menyelesaikan masakannya.
"Aku tidak ada waktu, Sanghyun-ah! Noona pergi dulu" teriaknya dari muka pintu lalu terdengar suara bantingan pintu yang lumayan keras.
Sanghyun mengejar kakaknya itu namun sang kakak sudah tidak terlihat lagi.
Sanghyun menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia menatap pintu yang sudah tertutup rapat lalu beralih ke makanan yang ada ditangannya.
"Apa yang harus aku lakukan dengan makanan ini?" tanya Sanghyun pada dirinya sendiri.
"Atau aku antarkan saja? Toh, aku sedang libur sekolah" gumamnya sendirian.
"Noonamu sudah berangkat?" tanya ibunya dari dapur.
"Iya" jawabnya sambil berjalan kembali ke dapur.
"Antarkan saja. Dia berangkat dari kantornya sekitar pukul 9 pagi ini"
"Darimana eomma tau?"
"Eomma mendengar percakapannya dengan seseorang ditelepon tadi malam" ungkapnya santai.
"Eomma mengupingnya?!"
"Sedikit"
***
Sanghyun berdiri didepan pintu YG sambil memegang bungkusan kecil ditangannya. Dia melirik kekanan dan kekiri, mencari keberadaan kakaknya sekaligus mengagumi bangunan mewah yang dihiasi banyak lampu LED bahkan disetiap dindingnya.
"Woah! Aku seperti sedang berada di dunia yang berbeda" gumamnya sendirian.
Seorang lelaki bertubuh gempal dengan pakaian sporty dan topi baseball yang dipakainya terbalik terlihat sedang mengawasi gerak-gerik Sanghyun dari depan pintu masuk gedung.
Lelaki itu menjentikkan jarinya, memastikan sesuatu lalu menghampirinya dengan percaya diri, "kau sudah datang?" sapanya tanpa benar-benar mengharapkan jawaban.
"Ayo ikut aku! Lewat sebelah sini" katanya lagi lalu berjalan menuju lift.
Sanghyun yang bingung hanya mengikuti langkah cepat lelaki itu hingga kedepan pintu lift tanpa sempat menjawabnya.
Ting!
Pintu lift terbuka.
"Oh? Noona!" seru Sanghyun heboh begitu melihat sang kakak berada didalam lift bersama dengan rombongan Bigbang dan managernya.
Dara menatap lelaki jangkung itu dengan mata membelalak. Dia belum pernah dikunjungi saat bekerja oleh siapapun.
"Ya! Kau kenapa bisa ada disini?" tanya Dara heran lalu keluar lebih dulu dan menarik Sanghyun ke sudut ruangan.
Disisi lain, Jiyong menatap mereka dengan tajam dibalik kaca mata hitamnya. Namun dia meneruskan jalannya menuju van karena omelan Soonho yang tidak berhenti sejak pagi tadi.
"Siapa anak itu?" batin Jiyong melongos.
"Hwangssabu-nim! Dia siapa?" tanya Seungri penasaran begitu lelaki itu terlihat berjalan menjauh dari Dara dan Sanghyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUPER STAR
Fanfiction"Apa memang seberat ini menjadi makeup artist dari seorang superstar seperti dirinya? Kalau aku tau, aku tidak akan mau menerima pekerjaan ini sejak awal! Apalagi setelah aku tau dia ternyata se-menyebalkan ini! Kapan nasib bisa berpihak padaku?"-Da...