Hari terakhir konser tur dunia Bigbang akan diselenggarakan sore ini sementara mood Jiyong masih berantakan karena melihat Dara yang semakin akrab dengan Youngbae. Dia merasa Dara lebih memperhatikan Youngbae dibandingkan dirinya.
Jiyong terlihat sedang menceramahi seorang staf karena kesalahan kecil sambil sesekali mencuri pandang ke arah Dara. Disisi lain panggung, Seunghyun memperhatikan Dara yang berada disisi lain panggung sedari tadi bercanda dengan Youngbae sambil tertawa lepas saat Jiyong masih terus sibuk diatas panggung sambil sesekali melirik kearahnya.
"Aku tidak habis pikir, kenapa Jiyong bisa menyukai Dara hingga sedalam itu? Maksudku, Dara adalah wanita yang menyenangkan, tapi apa harus sampai seperti itu? Dia terlihat seperti orang bodoh" pikirnya.
Dia beralih kepada Youngbae yang sibuk menceritakan lelucon garingnya pada Dara, "lihatlah dia. Ckck... dia adalah prang pertama yang tertawa mendengar lelucon Youngbae" desisnya pelan. "aku tidak berniat memberitahu Youngbae tentang hal ini. Itu tidak akan baik untuk hubungannya dengan Hyorin. Tapi disisi lain ini juga tidak baik untuk Jiyong" ujar Seunghyun dalam hati.
"Aku khawatir album selanjutnya akan penuh dengan lagu ballad" gumamnya lagi lalu kembali mendekati Daesung dan Seungri.
Jiyong terlihat turun langsung menuju belakang panggung. Hari itu menjadi hari rehearsal terpendek yang pernah ia lakukan selama ia bekerja didunia hiburan. Semua staf merasa ini bahkan lebih aneh dibandingkan dengan saat Jiyong memerintahkan semua orang agar semua sesuai dengan keinginannya, semua kegiatan harus menjadi sempurna seperti biasa saat dia kehilangan moodnya.
"Aku yakin kalian bisa melakukannya dengan baik. Hari ini adalah hari terakhir kita, kalian hanya perlu bersenang-senang" ujarnya dengan nada datar sebelum turun dari panggung.
Seunghyun, Seungri dan Daesung merasakan keanehan yang sama itu saling bertukar pandangan lalu beralih menatap leader mereka itu dengan tatapan datar lalu menghela napas bersamaan.
"Bersenang-senang apanya?" rutuk Seunghyun, "dia mengatakan 'bersenang-senang' dengan wajah datar seperti itu. Dia pikir orang-orang disekitarnya bisa 'bersenang-senang'? Dia pasti bercanda"
"Apa aku harus mempersiapkan diriku dari sekarang, hyung?" tanya Seungri khawatir.
"Bersiaplah" ucap kedua hyungnya itu bersamaan.
Dara mengikuti langkah cepat Jiyong menuju belakang panggung tanpa rasa bersalah.
"Ji, ini air minummu! Hey!" teriaknya saat mengejar langkah Jiyong.
Jiyong tidak menoleh kearah Dara sama sekali.
"Anak nakal itu kembali lagi. Moodnya begitu labil. Astaga" dumelnya dalam hati.
***
Jiyong's POV
"Hey" panggilnya lagi saat kami sudah berada di ruang tunggu lalu menarik lenganku, "kau baik-baik saja?" tanyanya cemas.
"Tentu saja" jawabku cepat.
"Benarkah? Tapi kenapa kau tidak menjawabku? Aku memanggilmu sedari tadi" katanya.
"Oh ya?" jawabku asal.
Dia berdecak, "minumlah dulu" katanya sambil menunjukkan botol minuman lalu sibuk merogoh tas kecilnya itu.
Ia menarikku agar duduk dikursi riasku lalu menyeka keringat di wajahku dengan tisu yang dia bawa.
"Yak!" teriaknya tiba-tiba.
"Kenapa?" jawabku malas.
"Badanmu panas!" serunya panik.
Yang benar saja? Aku merasa masih baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUPER STAR
Fanfiction"Apa memang seberat ini menjadi makeup artist dari seorang superstar seperti dirinya? Kalau aku tau, aku tidak akan mau menerima pekerjaan ini sejak awal! Apalagi setelah aku tau dia ternyata se-menyebalkan ini! Kapan nasib bisa berpihak padaku?"-Da...