Play on music : OST FF 3 (Tokyo Drift) - Teriaki Boys
•••
Suara musik berdentum memekikkan telinga, semua orang yang ada disana seakan terhanyut dalam kesenangan duniawi. Seakan tidak ada malu, contohnya seperti beberapa pasangan yang akan kalian temui sedang bercumbu mesra di berbagai sudut ruangan. Dan mungkin beberapa berakhir di atas ranjang.
"Gimana, lo mau ke lantai apa bar?" tanya Savannah saat sudah sampai di lantai 1.
Charlina menolehkan kepalanya kearah Savannah. "Nggak lah, gue ke bar aja."
"Oke, bye kalau gitu." putus Savannah sambil melenggang kearah kerumunan menuju dance floor.
Saat sedang melenggang, mata Savannah tertuju kearah salah satu meja di pojok ruangan.
Ia memutuskan untuk menghampiri meja itu.
Saat posisinya sudah tepat di depan meja itu, "Rom, ngapain lo?!" tanya Savannah sambil melirik kearah lelaki berwajah manis yang kelihatannya sudah mabuk.
"Eh, Nana, biasa anak baru, temenin gih!" ucap Romi sambil menghendikkan dagunya kearah lelaki tersebut.
Berpikir sebentar, "Sebenarnya gue sih mau ke dance floor, tapi boleh juga, oke deh!" putus Savannah sambil mengempaskan tubuhnya di samping lelaki itu.
Romi yang melihat kelakuan Savannah hanya tersenyum geli sambil melangkah pergi kearah dance floor.
"Hai, kayaknya lo baru ya?" tanya Savannah sambil memperhatikan wajah tampan di sampingnya.
Lelaki tadi cukup terkejut dan menatap Savannah heran. Sejenak tatapan mereka bertemu.
"Lo siapa?" tanya lelaki itu heran sambil menggeser tubuhnya menjauh.
Savannah hanya tersenyum kecil. "Kita belum kenalan kan? Nama gue Savannah, terserah mau manggil gue apa, manggil sayang juga boleh." ucap Savannah sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Oohh, gue Kenneth, panggil Ken aja." jawab Ken dengan setengah mata terpenjam. "Lo bisa tolongin gue nggak?" lanjut Ken.
Savannah menaikkan satu alisnya sambil menyilangkan kakinya. " Lo mau minta tolong apa?"
"Menarik." batin Ken menatap lekat kearah Savannah.
"Tolong bawa gue ke tempat yang lebih tenang, gue nggak nyaman disini."
"Ternyata dia bukan anak malam."
Savannah yang mendengarnya mulai bangkit dengan anggunnnya, dan menarik pelan lengan Ken.
"Ayo, ikut gue."
Secara otomatis Ken melingkari lengannya di pinggang ramping Savannah.
Savannah mulai melangkah sambil menuntun Ken menuju lift.
•••
Sampai di lantai 2, Savannah menuntun Ken menuju salah satu ruangan VVIP, persis di samping ruangan teman-temannya berada.
Sampai di dalam, Savannah meletakkan Ken dengan perlahan di atas sofa.
Saat sedang membaringkan tubuh Ken di atas sofa, sejenak gerakan Savannah terhenti. Karena sebuah tangan kekar menahan pinggangnya.
Savannah mengernyit bingung sambil melihat tangan Ken yang belum lepas dari pinggangnya.
"Ken, kita udah sampai." beritahu Savannah sambil berusaha menarik tangan Ken menjauh dari pinggangnya.
Ken yang masih setengah sadar, menatap dalam kearah manik sehitam jelaga milik Savannah.
"Gue mau minta tolong lagi," ucap Ken penuh arti.
Savannah memiringkan kepalanya bingung. "Tolong lagi? Kayaknya elo suka banget minta tolong sama gue." ucap Savannah terkekeh kecil, tanpa sengaja meletakkan tangannya di dada bidang Ken.
Merasakan tangan Savannah menyentuh dadanya, Ken sempat menahan napas sejenak.
"Well, gue nggak maksa."
"Oke, jadi lo mau minta apalagi?"
"Tolong temenin gue buat malam ini." sahut Ken cepat.
Savannah yang mendengarnya tertawa sarkas sambil menggelengkan kepalanya dan menjauhkan tubuhnya.
"Gue kira lo beda, tapi ternyata sama aja. Sorry, gue bukan jalang." ucap Savannah sarkas.
"No no... lo salah paham, yang gue maksud temenin gue tidur malam ini benar-benar tidur, tanpa melakukan apapun." jelas Ken sambil menahan lengan Savannah.
"Sofa ini muatkan buat berdua? Apa lo mau tidur diatas tubuh gue?"
"Gue milih opsi kedua." sahut Savannah cepat sambil menjatuhkan tubuhnya tepat diatas dada bidang milik Ken.
Ken yang melihat tingkah Savannah tertawa kecil, dan melingkari sebelah lengannya kearah Savannah.
"Good night Queen." bisik Ken, setelah itu mencium puncak kepala Savannah.
"Night too King." respon Savannah sambil membenarkan posisinya dan mulai menutup matanya.
Malam itu terasa indah walaupun tidak ada yang mereka lakukan, hanya sekedar berpelukan hingga pagi.
•••
Author kalau jadi cowoknya sih nggak bakal kuat tidur doang sama Savannah, secara itu... wkwkwkwk
Don't forget comment and vote⚔️
See u next chapter~
KAMU SEDANG MEMBACA
INTER PRAVA
RomanceIni hanya kisah 5 gadis biasa yang mungkin mewakili segala keburukan dunia. Queen of Street Queen of Club Queen of Alcoholic Queen of Smoke Queen of Guns Masalah dengan mereka berarti tragis. Jangan terkecoh dengan tampang bak malaikat milik merek...