☠️ Guns 1.2

71 9 0
                                    

Play on music : Twenty One Pilots - Heathens

•••

Saat jam menunjukkan pukul 05.00 AM, Emma telah sampai di apartementnya. Emma memutuskan untuk tidak tidur dan langsung membersihkan diri.

Setelah selesai dengan ritual mandinya, Emma melangkah kearah ranjang dan mendudukan dirinya disana dengan laptop di pangkuannya.

Ia memulai menyelidiki siapa gerangan yang mengirim sebuah pesan berisi ancaman.

Setelah itu hanya hening. Hanya tangan Emma yang bergerak lincah di atas keyboard dan matanya yang menyipit.

"Jadi dia? Kampungan." komentar Emma sinis sambil melihat data-data sang pengirim pesan berisi ancaman.

Drtt..Drtt..

Emma melihat layar handphone-nya yang menyala dan menunjukkan satu kontak temannya.

"Apa?" mulai Emma.

"Emm, ada kabar nih," sahut seseorang lelaki dari seberang telpon.

"Penting?"

"Yaiyalah, ini loh acara lelang yang lo tunggu-tunggu di batalin,"

Dari seberang telpon Emma terkejut tidak percaya.

"Jangan bercanda."

"Dih, gue belum selesai ngomong. Maksud gue, emang di batalin. Soalnya di majuin jadi hari ini." jelas sang penelepon sambil terkekeh.

"Edward, lo udah bosen ngeliat matahari kayaknya." ancam Emma serius.

"Vampire kali ya gue, btw lo mau gue temenin nggak hari ini?"

Emma berpikir sebentar. "Nggak perlu, gue sama Bianca."

"Okay, see you Queen."

Pip!

Emma memutuskan panggilan dengan Edward. Ia melangkah menuju dapur dan berpikir untuk membuat sarapan.

•••

"Halo, Bia, lo masih di Club?"

"Hah? Masih kok. Kenapa emang?" jawab Bianca malas dari seberang telpon.

"Temenin gue hari ini."

"Kemana?"

"Acara lelang."

"Ohh acara lelang, yaudah lo jemput gue aja. Gue siap-siap."

Pip!

Emma berpikir sebentar apa yang akan ia lakukan selama menunggu Bianca.

•••

"Berangkat sekarang?" tanya Emma langsung setelah mobilnya berhenti secara sempurna di samping Bianca.

"Okay, boleh. Lo yang nyetir ya." tawar Bianca, tanpa menunggu jawaban Emma, Bianca langsung memasuki kursi penumpang. "Kita nggak kepagiankan?" tanya Bianca memulai percakapan.

INTER PRAVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang