☠️ Drunk 1.2

94 9 0
                                    

Play on music : Drunk Together - Jai Waetford

•••

Suara musik berdentum memekikkan telinga, semua orang yang ada disana seakan terhanyut dalam kesenangan duniawi. Seakan tidak ada malu, contohnya seperti beberapa pasangan yang akan kalian temui sedang bercumbu mesra di berbagai sudut ruangan. Dan mungkin beberapa berakhir di atas ranjang.

"Gimana, lo mau ke lantai apa bar?" tanya Savannah saat sudah sampai di lantai 1.

Charlina menolehkan kepalanya kearah Savannah. "Nggak lah, gue ke bar aja."

"Oke, bye kalau gitu." putus Savannah sambil melenggang kearah kerumunan menuju dance floor.

Charlina masih bergeming di tempatnya sambil menatap Savannah yang melenggang pergi.

Beberapa detik setelahnya, Charlina mulai melangkah menuju bartender.

Saat sudah sampai, ia langsung di sambut senyum manis dari Roy.

"You come back, Queen? Padahal baru saja ingin ke lantai 3." goda Roy menatap nakal kearah Charlina yang hanya mendengus geli.

"Jadi kau ingin benar-benar ke lantai 3? Kau harus membayar mahal untuk itu." sahut Charlina sambil menyimpang dagunya.

"Benarkah? Jadi berapa yang harus ku bayar untuk itu?" tantang Roy mengikuti menyimpang dagunya, sehingga wajah mereka berhadapan.

"Tidak banyak, hanya your heart." ucap santai Charlina sambil menyeringai.

Roy yang mendengarnya hanya mendengus. "Akan kuberikan, tapi setelah 'itu'."

"No no, kau harus memberikannya sebelum 'itu."

"Apa-apaan, tentu saja aku mati lebih dulu, sebelum merasakan tubuhmu." sungut Roy kesal sambil bangkit. "Sudah dulu ya, sepertinya sudah mulai ramai, bye Queen." pamit Roy melenggang pergi setelah mengacak puncak kepala Charlina.

"Pacarmu?" tanya seseorang tepat di samping Charlina, yang sebenarnya membuat Charlina cukup terkejut.

Charlina menoleh kearah seseorang di sampingnya tadi, yang ternyata seorang lelaki, yah cukup tampan.

"Bukan."

"Jadi? Kakak mu?" tanya lelaki tadi sambil mengangkat tangannya kearah bartender yang langsung mendekat.

"Smirnoff, One." pesan lelaki tadi kepada seorang bartender yang langsung mengangguk mengerti.

Lelaki tadi mengarahkan pandangannya kearah gelas yang di pegang Charlina. "Kau suka minum?"

"Menurutmu?"

"Well, menurutku dari minuman yang kau pegang, sepertinya kau sedikit suka minum."

"No, I'm Alcoholic." sahut Charlina santai sambil meminum Whiskey di tangannya.

Lelaki di depannya sempat terkejut. "Really? Aku perlu bukti untuk itu."

Charlina mengerutkan dahinya heran, walaupun ini sudah gelas ke 6-nya. Tapi ia masih sadar sepenuhnya. "Bukti? Seperti apa?"

INTER PRAVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang